• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Anak itu bernama Rara

    ByRully mufarika

    Anak itu bernama Rara

    “Ayah.. aku mau beli lagi Yaah” pinta seorang anak kecil kepada ayahnya sembari lari menuju gerobak kedai penjual makanan.
    Sepintas suara anak itu memecah keheningan suasana makan siang di angkringan yang terletak di bawah pepohonan yang sejuk. Sebuah keluarga kecil duduk bersama menikmati makan siang mereka. Bersama seorang laki-laki paruh baya berkacamata, seorang wanita lanjut usia yang rambutnya dipenuhi uban dan seorang anak kecil kira-kira berusia 8 tahun dengan berambut sebahu yang memiliki wajah imut dan cantik berselimut kebahagiaan. Tak beberapa lama anak kecil itu datang membawa bungkusan makanan, seraya duduk di depan laki-laki dan wanita tua itu.
    “Eyang.. sini tak suapin” tangan mungil itu menyendok makanan dan menyuapi wanita lanjut usia yang ada didepannya.
    “Enak Yang?”
    “Enak” Jawab Wanita tua itu
    Suara dan wajah bahagia anak kecil itu memerangkap perhatian seorang wanita muda yang duduk tidak jauh dari keluarga bahagia, sehingga wanita muda itu tahu tingkah laku yang dilakukan anak kecil yang tampak nan lucu di sampingnya. Perhatian wanita muda terperangkap oleh keceriaan anak kecil yang tampak polos itu, tampak wajah bahagia anak kecil itu di mata wanita muda tersebut. Hingga wanita muda itu memutuskan untuk menyapanya
    “Adek namanya siapa?” tanya wanita muda itu sembari mendekatkan dirinya kepada anak kecil
    Tidak langsung menjawab pertanyaan wanita muda, anak kecil itu menunjukkan wajah bingung sembari memandangi wajah laki-laki peruhbaya di depannya yang seolah-olah menunjukkan pertanyaan “siapa wanita muda itu”. Sontak laki-laki paruh baya itu tersenyum pada anak kecil sembari mengatakan “itu lo.. ditanya mbak e” seru dia dengan memandangi wajah anak kecil itu.
    “Rara Mbak”
    Anak kecil itu menjawab pertanyaan wanita muda yang mulai mendekatinya. Sembari melihat kepada wanita muda itu, dia makan bungkusan yang dibelinya dengan lahap. Disampingnya, terlihat laki-laki paruh baya itu menatapnya dengan tatapan bangga, senang, sedih, terlihat rasa yang bercampur aduk. Lalu dengan nada sabar khas seorang ayah, laki-laki itu mulai bercerita kepada sang wanita muda. Cerita itu diawali dengan satu kalimat
    “Ibunya sudah meninggal, Mbak” dengan senyum seribu makna ayah anak itu berkata kepada wanita muda
    Tak lama setelahnya Rara, anak kecil yang lucu itu pun berkata kepada wanita muda di sampingnya dengan wajah ceria dan bahagia khas anak-anak
    “Ibu meninggal pas habis sholat Mbak, habis salam ibu langsung meninggal.” Cerita anak itu dengan wajah tersenyum lebar~

    About the author

    Rully mufarika administrator

    A traveller writer, reading and writing enthusiast. Currently study at University of Gadjah Mada. Bachelor of Faculty of Social and Political Sciences 2015. Good Reading, Good Writing, Good Living.

    Leave a Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO