• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Home

    ByRully mufarika

    Warisan Ketangguhan dan Kecantikan Pegasus, ASUS UX331UAL Sahabat Produktif Menjelajahi Dunia Traveler Produktif

    Darah Seorang Pengembara

    Nenek moyangku seorang pelaut

    Gemar mengarung luas samudra

    Menerjang ombak tiada takut

    Menempuh badai sudah biasa

    Sudah dapat dibayangkan bahwa anak-cucu-cicit nenek moyang ini pastilah memiliki darah yang sewarna, aku contohnya. Bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya, seperti itu pulalah diriku dan hubungannya dengan nenek moyangku yang menjadi pelaut. Berpetualang adalah jiwaku dan jiwa mereka, mengembara adalah pribadiku dan pribadi mereka, mencari asam garam adalah hidupku dan hidup mereka. Bedanya, aku termasuk generasi yang sangat lebih maju daripada nenek moyangku. Berlainan dengan nenek moyangku yang gemar traveling alias mengarungi hamparan samudera, aku sudah mengarungi semesta jagat raya! Usia? Jangan tanya! Aku masih muda, imut, juga bugar. Tidak sampai memerlukan waktu hingga lima puluh tahun, waktu yang kubutuhkan hanya kurang dari satu jam saja. Satu jam saja ‘ku telah bisa cintai kamu kamu kamu di hatiku (eh). Kembali ke topik, mengelilingi dunia hanya butuh waktu tidak lebih dari satu jam saja dengan melihat zaman yang saat ini serba cepat. Mantul mantul mantap betul, ‘kan? Ya iyalah! Lah, orang saja bilang kalau semesta jagat raya itu bernama media sosial. Ha ha ha! (Semoga nenek moyangku tidak malu sama kelakuan milenialku, ups!)

    Suka duka dalam traveling pasti bukan menjadi masalah bagi kamu yang menjelma menjadi seorang traveler. Pada dasarnya, traveling adalah proses menemukan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Untuk mengetahui hal-hal yang baru, trial dan error adalah suatu hal yang wajar. Seperti proses alamiah batu yang terkikis oleh air secara kontinu, kita akan menghadapi satu persatu, dua perdua, tiga pertiga−dan seterusnya−masalah yang akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih tegar, kuat, dan tahan banting daripada sebelum-sebelumnya. So, don’t be afraid to travel yourself, guys!

    Traveling di dunia nyata tidak jauh berbeda dengan traveling di dunia maya. Keduanya memiliki keasyikan dan susah-senangnya sendiri-sendiri. Di dunia maya, senang adalah ketika hasil jepret kamera sudah cantik dan berkilau seperti sunl**ht, tetapi seketika berubah sedih setelah gagal upload ke akun medsos karena kuota habis. Riang adalah ketika mendapat promo kuota internet 100 GB selama satu bulan, tetapi seketika berubah muram setelah jaringan provider hilang dibawa jalan-jalan. Senang ketika kuota oke, sinyal oke, baterai smartphone oke, tetapi seketika berubah bingung saat tidak ada yang bisa di-tag ataupun di-mention. Oh, seperti ingin pergi ke ujung dunia, hipotermia di kutub utara, hilang di segitiga bermuda dan tidak ingin kembali. Huft!

    Susah-gembira, tangis-tawa, foya-foya, hingga menggembel ria pasti pernah dialami oleh seorang traveler (ini traveler beneran). Traveling antarnegeri antargalaksi di awal bulan hingga traveling keliling kompleks rumah demi mencari sesuap kuah mi pada akhir bulan tentunya menjadi pengalaman yang mengasyikkan bagi seorang traveler. Menjadi seorang traveler memang penuh suka dan duka, tetapi jelas banyak sukanya. Seperti kata orang, “kumpul nggak kumpul yang penting jalan.” Wah, kalau gitu mah main tinggal teman aja. Awas, adegan berbahaya. Jangan ditiru!

    Traveling adalah detak jantungku, jalan-jalan adalah napasku, Kamu? Kamu adalah denyut nadiku (eeaakk, jangan baper ya). Akan tetapi, sekedar jalan-jalan rasanya tidak cukup bagiku. Rasanya seperti kurang garam, kurang santan, kurang gula, bahkan kurang micin. Bagiku, jalan-jalan akan terasa lengkap jika didokumentasikan dalam bentuk gambar, video, serta melalui tulisan. Anak milenial pasti sudah tahu tujuannya, apalagi kalau bukan untuk eksis bin hitz nan ciamik. Tidak perlu tengok sana tengok sini apalagi saling tuding, kuakui aku juga seperti itu (mumpung masih muda dan single, hehe). Jalan-jalan di tempat wisata yang gratis, foto candid, rekam jejak langkah sendiri, hingga menulisnya dalam kebuncahan perasaaan menjadi salah satu jalan ninjaku, eh, jalanku (tanpa n*nja karena hanya punya v*spa) membuatku bertransfromasi menjadi seorang travel writer (penulis sekaligus pengembara).

    Saatnya “berubah”! (langsung setelopening soundtrack Power Rangers”)

    Menjadi Seorang Travel Writer

    Menjadi travel writer adalah salah satu hal yang paling unik yang kualami dalam hidupku. Travel writer yang kumaksud bukanlah seperti Jan Morris, Freya Stark, maupun orang-orang profesional lainnya yang menjelajahi tempat-tempat menarik sekaligus mendapatkan uang. Honey, it’s not about money, it’s just about hobby (eh, jangan ge-er dipanggil honey). Selain dapat menikmati keindahan di berbagai sudut suatu tempat−termasuk manusia-manusia menarik yang kutemui selama perjalanan−, aku juga bisa berbagi cerita kepada dunia. Jalan-jalan, menulis, jalan-jalan lagi, menulis lagi, jalan-jalan terus, menulis terus, hal tersebut seolah-olah tidak ada perasaan capeknya. Aktivitas itu menjadi rutinitas yang mengasyikkan meskipun dilakukan sendirian alias jomblo (hiks). Lalu, apa sih menariknya menjadi seorang travel writer?

    • Berbagi pengalaman

    Melalui pengalaman yang kamu unggah di situs pribadi milikmu, baik di berbagai akun media sosial, website, maupun blog, orang lain dapat mengetahui cerita perjalanan wisatamu, baik buruknya, untung ruginya, hingga manfaat nirfaedahnya untuk mereka. Secara tidak langsung, berbagi pengalaman ini dapat dihitung sebagai salah satu bentuk sedekah, lo. Jadi, kamu tidak perlu senyum-senyum cengengesan dan diledekin anak-anak kecil dengan cerita penjelajahanmu lagi sebab kamu sudah bisa berbagi alias sedekah alias berinfak melalui tulisan-tulisan yang sudah kamu share terebut. Sedekah murah, berfaedah, serta tak terbatasi ruang dan waktu. Itu pastinya menarik, ‘kan? Ayo, semarakkan gerakan menulis = gerakan sedekah (eh)!

    • Bertemu banyak calon jodoh, eh, maksudnya banyak teman baru

    Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika kita jalan-jalan di tempat baru kita akan menemui banyak orang-orang baru. Orang-orang baru itu bisa dari penduduk setempat atau sesama traveler. Bahkan–jika beruntung-, kamu juga akan menemukan calon jodohmu, lo! Mbak Dian dan Mas Rian contohnya. Mereka adalah salah dua selebgram yang menikah dan kini sedang sibuk mengelilingi dunia. Cocok banget, ‘kan? Yuk, para jomblo bergegas packing barang-barang ke tas ransel. Semoga beruntung!

     

    • Menjadi hitz ala Raditya Dika dan Trinity

    Menjadi terkenal adalah risiko bagi kamu yang suka menulis dan serang meng-update aktivitas diri di berbagai saluran media sosial. Salah satunya seperti yang terjadi pada Mbak Trinity dan Mas Raditya Dika. Mereka berdua merupakan korban keberuntungan dari dunia maya yang menjadikan manusia pena sebagai sosok yang hitz dan tenar di kalangan masyarakat milenial. Kamukah korban keberuntungan selanjutnya? Jangan malah jadi korban kebuntungan, ya!

     

    Serba-Serbi Travel Writer

    Sebagai seorang travel writer, kamu sudah pasti bin wajib menyiapkan perangkat untuk terhubung dengan dunia lain. Proses penghubungan ke dunia lain ini tidak memerlukan kembang menyan apalagi wangsit dari simbah. Yang kamu perlukan ialah gadget yang berupa laptop, smartphone, dan perangkat sejenis. Kenapa sih, jalan-jalan kok musti repot bawa laptop dan smartphone segala? Pertanyaan itu pasti muncul dibenakmu, ‘kan? Nah, jawabannya ada di balik pertanyaan-pertanyaan di bawah. Saat traveling, seberapa sering kamu tersesat dan tak tau arah jalan pulang hingga menjadikanmu bak butiran debu? Lalu, seberapa sering kamu melewatkan event atau tempat penting di destinasi wisatamu? Atau bahkan, seberapa sering kamu melewatkan momen kebersamaan dengan pasangan (ingat, pasangan di sini maksudnya temanmu sesama traveler) karena tidak ada wadah untuk menyimpan kenangan? Nah, jika jawabannya “banyak!!!” −dengan tiga tanda seru yang ditebalkan−, kamu dalam keadaan kritis, SOS, mayday, hingga berlevel awas. Waspadalah! Waspadalah! Bisa jadi kamu melupakan betapa pentingnya perangkat ketika traveling. Penasaran manfaat penggunaan perangkat ketika traveling? Yuk cek!

    Anyway, jika ada yang dirasa kurang boleh coret-coret di kolom komen, lo!

     Knowing Better, Experiencing Further

    Ternyata oh ternyata, bertamasya di dunia nyata dan maya memiliki faedah yang sama pentingnya. Bak makan mie ayam minumnya es teh, intensitas tamasya di dunia maya sangat menunjang aktivitas kita di jagad bentala ke-pa-ri-wi-sa-ta-an dan per-pe-lan-cong-an. Kehadiran perangkat pengakses terhadap dunia maya sudah pastinya sangat dibutuhkan oleh kamu yang mengaku sebagai seorang traveler sejati. Pengetahuan terhadap perjalanan dan destinasi wisata tujuan membuat kita lebih siap 101% (siap tanpa tedeng aling-aling) untuk melakukan penjelajahan. Untuk apa?

    • Travel Planning

    Siapa bilang traveling tidak butuh perencanaan? Perlu diperhatikan, ada beberapa hal yang harus disiapkan agar kamu tidak menjadi gelandangan saat traveling. Jangankan persiapan diri, kita juga harus menyiapkan batin sebelum traveling. Ini tidak bicara mengenai fakta bahwa kamu akan menjelajah sendirian tanpa pasangan hidup, ya! Kamu perlu menyiapkan kesiapan batin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama traveling, semisal kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dari sisi fisik, kamu perlu menyiapkan banyak hal, mulai dari budget, baju bawaan, kebutuhan di destinasi tujuan, peralatan mandi, peralatan makan, hingga peralatan tidur.

    • Place Discovering

    Jiwa penjelajah pastinya tidak akan puas dengan satu atau dua tempat tujuan saja. Nah, untuk memenuhi curiousity (ke-kepo-an), kamu membutuhkan pengetahuan penunjang yang bisa didapat dengan mudah melalui akses terhadap internet, misalnya lokasi penginapan terdekat, lokasi tempat makan terdekat, dan lokasi tempat wisata terdekat. Lokasi jodoh terdekat? Aduh, sulit ini!

    • Friend Finding

    Jalan-jalan sendiri tentunya berbeda dibanding jalan-jalan bersama orang tua maupun bersama teman. Melalui adanya media sosial, Kamu dapat mempublikasikan keberadaanmu saat itu juga. Melalui fitur share location, kamu dapat meng-update lokasi terakhirmu melalui gadget yang kamu bawa. Posting via instagram, update via facebook, atau nge-tweet via twitter membuat posisimu terlacak oleh teman-teman di dunia mayamu. Kalau ada temanmu yang kebetulan traveling juga dan mengajak jalan-jalan secara gratis pastinya menarik, ‘kan?

     

    Traveling Now, Keep Connected Then

    Satu hal yang harus kamu ingat ketika traveling adalah bahwa kamu adalah kamu. Saat traveling, kamu tidak bisa sepenuhnya melupakan dunia nyatamu atau keseharianmu. Kamu adalah kamu. Jika pergi kemana-mana, kamu tetap harus membawa seluruh identitas dan tentunya memperhatikan berbagai tugas, kewajiban, dan terbebankan kepadamu saat itu.

    • Anti skip-skip club

    Ini merupakan hal yang tidak lucu ketika kamu traveling tetapi di saat yang sama lupa mengirimkan tugas yang diberikan oleh dosen tercinta. Contoh lain, kamu menjadi direktur perusahaan lalu ada investasi yang tidak ter-follow up hanya gara-gara kamu lupa membuka emailmu. Pastinya super sebal, ‘kan? Maka dari itu, meskipun sedang traveling, ada kalanya kamu perlu menjaga konektivitas dengan aktivitas keseharianmu.

    • Don’t forget to tell your family

    Seringkali asyiknya liburan membuatmu lupa terhadap dia dan dia yang sedang menanti kabar di rumah (dia yang di rumah kita atau orang tua, bukan dia yang sedang di rumah calon mertua). Ada kalanya kamu perlu memberi kabar dan kondisimu kepada orang tua, anak, istri (kalau ada), suami (kalau ada), kakek, nenek, om, tante, adik, kakak, maupun teman-temanmu sendiri. Sikap kita yang cenderung lupa diri dan tidak berkabar saat liburan terkadang membuat keluarga menjadi khawatir. Jangan sampai poster orang hilang yang mencantumkan fotomu beredar di tiap ujung gang layaknya foto presiden di tiap kelas, ya! Nanti kalau terkenal tentunya merepotkan. Betul, tidak?

    • Save your brilliant idea

    Ngaku aja deh, pasti ada kalanya kamu memperoleh ide brilian sehabis berpetualang bak mendapat wangsit setelah bertapa. Jika iya, maka kamu wajib membawa perangkat yang dapat mencatat hasil pemikiran brilianmu dengan baik. Ide yang cemerlang kadang muncul di tempat yang jauh dari rumah nan sepi dari keramaian. Bahkan, ide bisa tidak kunjung muncul meskipun semalaman suntuk kita menunggunya. Makanya, kamu perlu mencatat idemu, menalisimpulkan, memasukkannya ke dalam botol, dan menyimpannya ke dalam brankas sebelum kamu kena tikung (eh). Intinya, simpan ide brilianmu ke dalam sebuah benda yang dekat denganmu dan bisa kamu baca kapanpun. Kapanpun, dimanapun, teteap produktif bersama ASUS.

     

    Spread Your Footstep

    Sebagian dari penulis–termasuk aku-memilih untuk mempublikasikan pengalaman traveling-nya pada saat itu juga. Selain menghindari missing momen penting, bagiku, menge-post tulisan saat traveling lebih menarik. Alasannya, aku dapat langsung membalas komentar-komentar yang masuk di post-ku. Selain itu, melalui post tersebut aku dapat menunjukkan keberadaanku di tempat yang sedang kulalui. Jika beruntung, aku dapat bertemu dengan teman-teman yang juga sedang berada di sekitar tempatku berada. Selain itu, aku dapat pula menemukan teman-teman baru sesama traveler dan bepergian bersama mereka.

    “Jika Bung Tomo memapah tombak sebagai senjatanya, maka travel writer membopong laptop sebagai senjatanya.”

    Salah satu langkah nyata, jalan konkret, perlakuan nirfafifu (antiwacana) yang perlu dipersiapkan oleh travel writer dalam berwisata secara produktif adalah menyiapkan laptop atau notebook untuk senantiasa ready di manapun, kapanpun, dan bagaimanapun kondisi kita. Adanya laptop di tas sangat memudahkan kita dalam traveling, mulai dari browsing informasi seputar destinasi tujuan, menjaga kita tetap terkoneksi dengan keseharian kita, hingga menjadi sarana untuk menge-post berbagai dokumentasi berupa foto, video,  atau catatan tulisan.

    Oh, ya. Saat ini, aku memiliki teman setia yang mendampingiku traveling, yakni ASUS X441U. Si hitam ini telah mengalami pahit getirnya jalan-jalan bersamaku. Mendaki gunung, menyusuri rel kereta api, hingga berjemur di lautan kendaraan Jalan Kaliurang sudah aku lakukan bersama dengannya. Dia memang kuat. Namun, aku sadar bahwa kuat saja tidak cukup. Aku membutuhkan dia yang lebih nyaman digenggam dan fleksibel dibawa kemana-mana dengan mobilitas yang cukup tinggi. Aktivitas mondar-mandir macam setrika membuatku membutuhkan laptop yang lebih moveable.

    Segala sesuatu pasti mempunyai konsekuensi, baik yang kamu suka hingga sesuatu yang kamu benci. Menjadi seorang travel writer salah satunya. Selain menemukan berbagai pengalaman baru nan menyenangkan, Kamu juga harus bersiap-siap untuk hal yang menyusahkan saat traveling. Memangnya apa aja sih susahnya? Yuk, simak pengalamanku bersama pendamping hitamku.

    • Sudah seperti membawa beban hidup, berat!

    Hal yang paling menyebalkan bagiku ketika bepergian adalah saat harus membawa laptop super besar dan berat yang bisa digunakan untuk menampol penjahat jalanan. Bayangkan saja, sudah membawa kebutuhan traveling saja berat, apalagi ditambah membawa laptop yang panjang kali lebar kali tebal.

    • Diperlakukan bak putri raja

    Sedia payung sebelum hujan, sedia ban sebelum kebocoran, sedia kompas sebelum tersesat. Itulah yang aku lakukan terhadap si hitam ASUS. Menjaganya harus seperti menjaga bayi yang belum diimunisasi. Jangankan bayi, doi saja masih disimpan entah di mana (hiks). Traveling dengan membawa barang elektronik semacam laptop memang perlu tingkat kewaspadaan yang tinggi, apalagi jika laptopmu termasuk jenis yang agak manja. Mau tidak mau, kamu harus siap untuk selalu memanjakan laptopmu.

    • Susah diajak kompromi

    Jika laptopmu memiliki daya saving baterai yang tidak istimewa, maka siapkan dirimu untuk menjadi fakir listrik. Secara singkat, kamu yang sebelumnya menjadi pemburu cinta berubah menjadi seorang pemburu colokan. Di stasiun mencari colokan, di terminal mencari colokan, sampai numpang di burjo hanya untuk mencari colokan. Duh, malu nggak sih? Ceritanya mungkin hampir sama denganku. Setidaknya, aku selalu siap sedia memenuhi daya laptopku sebelum kubawa bepergian. Dengan begitu, aku tidak perlu bingung memikirkan colokan saat traveling. Aku cukup memikirkan dia yang belum muncul di hidupku saja (ekya).

    • Kalah melawan kegelapan

    Beruntunglah bagi kamu yang sudah satu jiwa dengan posisi tombol keyboard sehingga dalam kondisi segelap apapun kamu tetap tahu di mana tombol enter, backspace, bahkan letak emotikon pesawat berada. Namun, bagi kamu yang masih tertatih-tatih dalam menghafal urutan tombol di keyboard laptop tampaknya harus menyiapkan kesabaran terlebih dahulu. Kita semua sudah tahu bahwa diperlukan usaha ekstra untuk mengoperasikan laptop di tempat yang gelap, misalnya menggunakan cahaya kamera ponsel. Padahal, kebutuhan akses laptop tidak berbatas tempat dan waktu.

    • Terkena penyakit hipotermia

    Kejadian ini sungguh pernah kualami bersama ASUS hitamku. Performanya yang luar biasa ketika diajak berpanas-panasan di pusat kota Yogyakarta mendadak jadi loyo ketika aku membawanya ke lereng gunung Merbabu untuk kegiatan bakti masyarakat. Ketika hendak menyalakan laptop, ASUS-ku ini keukeuh tidak mau menyala. Alamak! Padahal bahan presentasi ada di laptop milikku. Alamat kacau, syukurlah bahan presentasi sudah kusimpan di flashdisk terlebih dahulu. Saat itu, aku masih belum paham mengapa si hitamku ini ngambek tiada terduga. Dugaanku, si hitam rentan terkena hipotermia alias anti suhu dingin. Acapkali ingin kuberi dia teh hangat, tetapi aku sadar dia tidak suka teh hangat, bahkan air putih sekalipun.

    • Persaingan sengit mendapatkan harta karun

    Saat traveling, tidak jarang aku mampir ke kafe atau restoran yang menyediakan fasilitas Wi-Fi. Ibarat Wi-Fi adalah gula, maka aku adalah semutnya. Di mana ada Wi-Fi, di situlah kamu akan menemukanku sendirian dengan raut muka melas tanpa pasangan di samping tempat dudukku (waduh, malah curhat). Maksud muka melas itu yakni kalah bersaing dalam mendapatkan harta karun dalam mengarungi samudera jagad maya. Sudah jauh-jauh ke kafe, ternyata sinyal Wi-Fi lemot. Sudah mahal-mahal pesan kopi seperduapuluh dari satu juta, tetapi Wi-Fi tidak kunjung berstatus connected. Huh, rasanya sebal ingin membakar kafenya, bukan? Itulah yang sering kualami. Terkadang aku sekedar pergi ke kafe, warkop, bahkan menumpang di teras rumah tetangga hanya untuk mengakses Wi-Fi secara gratis. Namun nahas, bukan Wi-Fi yang kudapat, malah rasa emosi dan kesal yang terciprat. Aduh!

    Persaingan hidup sudah keras, jangan ditambah persaingan mendapat Wi-Fi, please!

    Itulah beberapa pengalamanku yang berharga namun terasa pahit−seperti memesan kopi di coffee shop−berpetualang bersama si hitam. Aku tidak berkecil hati. Ada seribu jalan menuju Roma, begitupun untuk menjadi seorang travel writer. Jika kamu ingin melakukan penjelajahan keliling dunia, tidak perlu merasa pesimis terlebih dahulu dengan kondisimu saat ini. Mengapa? Sebab, kini telah hadir ASUS UX331UAL yang akan menemani perjalanmu dalam suka duka, mudah sulit, dan jauh dekatnya tempat yang kamu tuju. Dalam kondisi kemarau panjang hingga hujan deras, dari musim jomblo sampai musim undangan pernikahan bertaburan, ASUS UX331UAL akan menjadi pasangan traveling yang sangat handal dalam menemani setiap milimeter perjalananmu.

    Mewariskan Pegasus Tangguh dan Melanjutkan Hidup Bersama Pegasus Tipis

    Meskipun aku telah melalui banyak hal bersama dengan belahan jiwaku saat ini, ASUS X441U, tetapi rasanya aku tidak tega jika akan mengajaknya berpetualang lebih jauh dan berjalan lebih lama. Usianya yang sudah hampir paruh baya untuk ukuran sebuah laptop membuatku berniat untuk merumahkan dia bersama adikku yang kini duduk di bangku SMP. Meskipun terlihat ketinggalan zaman, setidaknya ASUS X441U milikku masih kompatibel jika digunakan untuk adikku. Niat mewariskan si hitam ASUS X441U ini sudah lama berkecamuk di hatiku mengingat adikku belum mempunyai laptop. Hanya saja, aku belum mempunyai penggantinya. Untunglah kini ASUS UX331U hadir dan siap menjadi pendamping baruku,

    Terdengar dari jauh suara lagu yang menggebu-gebu, menarik perhatianku dan seolah-olah mengajakku untuk bernyanyi bersama. Kurang lebih seperti ini bunyinya:

    Jika kau mencari teman

    akulah dia yang tepat

    Aku ASUS Aku ASUS Aku ASUS UX331UAL

    Kalau kau mencari pendamping

    Akulah dia yang kau cari

    Aku ASUS Aku ASUS Aku ASUS UX331UAL

    Jika pendamping Dora dalam berpetualang adalah peta, maka pendamping idealku dalam menjelajah adalah ASUS UX331 UAL. Laptop baru yang merupakan saudara dari ASUS UX331UN tersebut resmi diluncurkan pada tahun 2018 ini. ASUS sebagai garda terdepan dalam brand teknologi elektronik di dunia tidak main-main dalam membuat inovasi laptop yang sangat menunjang aktivitas seorang traveler. Berbagai pembaharuan yang kian memanjakan traveler disematkan pada ASUS Zenbook seri UX331UAL, mulai dari tampilan fisik hingga performa organ dalamnya. Tepat seperti namanya, ASUS−diambil dari kata Pegasus−benar-benar merepresentasikan sosok yang cantik dan kuat. Sudah tidak sabar ingin “menguliti” sang Power Rangers satu ini? Yuk, cek!

    Warna Stylish Si Tipis

    Pada seri ZenBook UX331UAL ini, ASUS memberikan dua varian tampilan warna pada brand-nya. Hadir dengan warna deep dive blue membuat laptop yang tipis ini mempunyai kesan cool dan mewah, cocok bagi kamu yang menyukai kesan elegan dan kuat. Untuk yang suka warna-warna soft dan kalem tidak perlu khawatir, sebab ASUS juga memberikan pilihan warna rose gold yang memberikan kesan sederhana namun tetap stylish. Baik warna deep dive blue maupun rose gold, keduanya terlihat sangat kekinian dan sangat cocok untuk anak-anak milenial seperti aku dan kamu. Iya, kita berdua (eh).

    Bodi Asyik Si Tipis

    Berbeda dengan saudaranya ASUS X331UN, ASUS X331UAL memiliki bodi yang lebih langsing dan ringan. Meskipun demikian, laptop ini tetap memberikan kepuasan penampilan seperti laptop berukuran besar lainnya. Layar dengan lebar 13,3 inci (310 x 216 x 13.9 mm) memberikan kenyamanan pada mata saat memandang monitor, mulai dari untuk mengerjakan tugas, streaming siaran pertandingan sepak bola, hingga digunakan untuk nonton bareng (nobar) sekalipun. Bodi tipisnya tidak mempengaruhi kualitas penampilan yang memang selalu dikedepankan oleh ASUS.

    Selain itu, ada beberapa keistimewaan yang disematkan ke dalam bodi si tipis ini, yakni:

    • Nanoedge dan Full HD Display3 inci membuat nugas oke, streaming oke, nobar juga oke.
    • Screen to bodi ratio mencapai 80 persen, penampang layar luas, dan bezel-less membuatnya seperti melihat layar LCD proyektor pribadi. Jadi, nobar-nya tidak perlu lagi ke bioskop. So, ASUS UX331UAL is enough, isn’t it?
    • ASUS UX331UAL memiliki keunikan tersendiri di layarnya. Dia memiliki 178 wide viewing angle. Mau melihat layar dari sudut atas, bawah, kanan, kiri, atas lagi, bawah lagi, tidak berpengaruh kepada penglihatan. Asal jangan melihat layar dari sisi belakang layar, ya? Guys, itu tidak lucu (hiks)!
    • Efek bioskop sangat terasa. Alasannya, laptop seri ini memiliki gamut warna dengan lebar 100 persen. Wow! Teknologi ini membuat warna lebih hidup dan menyatu dengan keadaan alaminya. Keren!

    • Ringan banget. Tahu tidak kalau bobot laptop ini tidak sampai ada satu kilogram? Ini informasi penting untuk kalian. Laptop ini adalah laptop pertama dari semua seri ZenBook ASUS yang bahannya dibuat dari campuran magnesium dan aluminium. Dengan kombinasi kedua bahan tersebut, ASUS UX331UAL bisa lebih hemat bobot hingga 33 persen. Untuk bobot, ASUS ini memiliki berat tidak lebih dari 985 gram saja! Beratnya sudah seperti mau beli gula di pasar saja, ya.

    Spesifikasi bodi ASUS yang sedemikian ciamik sangat menunjang kebutuhanmu sebagai travel writer. Kamu tidak lagi perlu memikirkan beban hidup, eh, maksudnya beban laptop yang harus kamu jinjing ke mana-mana. Sebab, ASUS UX331 UAL memberikan kenyamanan baru yang memanjakan kamu ketika traveling. Tidak perlu khawatir lagi ketika akan traveling membawa si pendamping idaman, sebab kamu akan merasakan sensasi sebagai berikut:

    • Traveling menjadi lebih mudah dengan ASUS UX331UAL yang sangat ringan. Kini, berat laptop tidak lagi menjadi pemberat langkahmu untuk melangkah mengelilingi dunia. Bersama ASUS UX331UAL yang moveable, kamu dapat pergi ke mana pun yang kamu mau.
    • Traveling lancar, family-time lancar, dompet tetap hemat dengan tampilan ASUS terbaru. Tampilan ASUS yang mendukung aktivitas kerja pada layar sangat cocok untuk kamu yang suka menghabiskan waktu bersama keluarga, baik saat di rumah maupun saat berwisata. Ketajaman layar ASUS dan daya tampilnya tidak kalah dengan kesan saat menonton film di bioskop. Sebab, nonton film di ASUS UX331UAL serasa nonton di bioskop. Tentunya, lebih hemat, bukan?

    Kecil-Kecil Cabai Rawit

                Sekilas ASUS seri UX331UAL ini tampak seperti seri ZenBook lainnya. Namun, siapa sangka jika ASUS UX331UAL ini laptop yang sangat spesial. Kecil-kecil cabai rawit, mungkin itulah ungkapan yang paling cocok disematkan pada ASUS generasi 13 dari versi ZenBook ini. Layaknya nenek moyangku yang menjadi seorang pelaut, ASUS UX331UAL juga sama kuat bak seorang pelaut. Bagaimana tidak? Dengan bobot kurang dari 1 kilogram dan tebal tidak lebih dari 2 centimeter tidak membuat ASUS seri ini mudah diserang, termasuk oleh negara api sekalipun. Waduh! Buktinya sudah diviralkan oleh Bang Raditya Dika. ASUS UX331UAL tetap berfungsi seperti sedia kala setelah diinjak-injak. Ketika dilempar dari ketinggian lebih dari 1 meter pun, laptop ini tidak menunjukkan gejala sakit sedikit pun. Bahkan, dalam ujicobanya dengan dilindas motor, ASUS seri ini masih tampak biasa-biasa saja. Nampaknya, kekuatan ASUS X331UAL patut disandingkan dengan kekuatan Limbad, lo!

    Belum percaya? Coba cek langsung video di bawah!

    https://www.youtube.com/watch?v=0SefZFBgSCg

    Kurang keren apalagi coba si ASUS X331UAL ini? Masih tidak percaya? Sama!!!!! (aku sampai bingung dalam menuliskan jumlah tanda seru sebagai simbol keherananku dengan si tipis ini) Ngomong-ngomong, kalian masih penasaran dengan kekuatan si tipis dan mungil ASUS UX331UAL ini? Mari kita simak fakta-fakta unik ASUS UX331UAL berikut:

    • Tersertifikasi US Military Grade MIL-STD 810G. Nah lo, apa tuh maksudnya? Jadi, pengujian standar US Military Grade adalah rangkaian tes yang digunakan untuk menguji seberapa tahan sebuah benda−dalam hal ini ialah ASUS UX331UAL−. Berdasarkan pengujian tersebut, laptop ini dinyatakan lolos terhadap berbagai tekanan atau kondisi yang sangat berat sekalipun. Dengan teknologi yang sudah teruji, ASUS UX331 UAL mampu mempertahankan diri dari tekanan temperatur, kondisi hujan, lingkungan lembab, lingkungan berpasir dan berdebu, vibrasi, celupan air, bahkan tekanan yang dihasilkan dari daya banting dan daya tekan hingga bobot orang dewasa laki-laki sekalipun. Sadisnya, lindasan motor pun tak mampu membuat laptop ini sedikitpun batuk-batuk. Semua fisik dan sistemnya tetap oke dan beroperasi seperti tidak terjadi apa-apa. Tepuk tangan meriah untuk ASUS UX331UAL.

    Hei kamu, masih ragu untuk traveling membawa si tipis ASUS UX331UAL? Sadarlah kawan! Ada banyak keuntungan yang akan didapat jika membawa si tipis ini, di antaranya sebagai berikut:

    • Takut laptop jatuh saat dibawa bepergian? Sekarang tidak perlu takut lagi sebab ASUS sudah teruji. Jangankan sekedar jatuh, terlindas motor saja tidak memiliki pengaruh!
    • Terkena hipotermia saat dibawa ke puncak gunung? Katakan tidak mulai saat ini! ASUS UX331UAL tahan terhadap segala kondisi temperatur. Mau suasana sepanas terjebak macet di siang bolong, sedingin menyentuh balok es di kulkas, bahkan selembab kota Bogor di musim penghujan sekali pun tidak akan menyebabkan performa ASUS UX331UAL menurun. Yeay, kini aku tidak perlu khawatir lagi jika akan berpetualang sambil membawa laptop.
    • Mau diuji denga Limbad? Silahkan!

    Mengetik Bak Mengelus Kucing Peliharaan

    Terkadang, ide muncul dibarengi dengan munculnya kenyamanan. Saat tidak nyaman, ide pun juga susah munculnya. Ketika sedang mood untuk menulis saat traveling, ingin rasanya langsung menuliskan ide saat itu juga. Namun, keyboard yang sulit ditaklukkan oleh jari-jemari bisa jadi malah merusak suasana hati. Ih, sebal rasanya! Belum lagi kalau kondisi di sekitar sedang gelap, perlu usaha ekstra untuk melihat letak-letak tombolnya. Kini, muncul kabar gembira untuk kita semua. ASUS UX331UAL hadir dengan kenyamanan keyboard yang membuat nyaman ketika mengetik.

    Lo, emang apa aja itu? Yuk cek!

    • Teknologi Illuminated Chiclet Keyboard atau juga dikenal dengan nama island-stated keyboard pada laptop ASUS ini membuat bentuk keyboard lurus dan tidak landai. Jarak antar tombol yang ideal, yakni 1,4 milimeter, memberikan rasa nyaman saat digunakan untuk mengetik.
    • Gerakan multijari dan tulisan tangan menjadi semakin nyaman karena ASUS UX331UAL menggunakan teknolog palm-rejection yang memungkinkan minimalisasi terjadinya salah ketik alias typo.
    • Laptop ini dilengkapi teknologi backlit yang memungkinkan untuk mengetik atau mengoperasionalkan keyboard laptop dalam kondisi gelap sekalipun.

                Bersama ASUS UX331UAL, kamu tidak perlu lagi takut dengan ancaman mati lampu, kondisi gelap, dan typo di mana-mana. Alasannya, ASUS dengan teknologi terdepannya sangat memperhatikan kondisi kebutuhan penggunanya. Hobiku menulis saat traveling tentunya akan berjalan dengan lancar dengan ASUS UX331UAL. Yang pasti, aku tidak lagi ngebet mencari pendamping untuk menemaniku menulis. Cukup ASUS UX331UAL sebagai pendampingku dalam menjelejahi indahnya alam Indonesia.

     

    Keamanan Saat Traveling Terjamin

    Pernah nggak sih kamu merasa insecure kalau-kalau laptopmu hilang atau bahkan dibajak saat traveling? Semua pasti mempunyai kekhawatiran yang sama pastinya. Berdasarkan pengalamanku, sekalipun sudah menautkan password di laptop, kadangkala teman-teman usilku masih dapat mengakses laptopku. Huh! Ini tidak menjadi masalah yang terlalu serius jika hanya teman-teman terdekatku yang membajak laptopku. Akan tetapi, itu sering tidak berlaku saat traveling yang mana akan bertemu dengan banyak orang tak dikenal. Bagaimana jika bertemu dengan orang yang benar-benar usil dan ingin menyalahgunakan laptop beserta akun-akun kita di dalamnya? Mengerikan, bukan?

    Nah, menangkap kegelisahan tersebut. ASUS menghadirkan teknologi keamanan dengan kualitas super pada ASUS UX331UAL.  Pada seri tersebut, ASUS menambahkan fitur keamanan yang dijamin susah dibobol oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Melalui teknologi Windows Hello dan sensor jari membuat pengguna lebih mudah mengakses perangkat laptop dan keamanan dapat terjaga berkali-kali lipat.

    • Mager tiap kali memasukkan sandi ke perangkat laptop? Kini, ASUS dengan teknologi fingerprint-nya membuat akses pengguna laptop lebih mudah. Cukup sekali sentuh dan tekan, laptop akan otomatis mendeteksi sidik jarimu. Jika tepat, maka kunci akan terbuka.

    • Tak perlu takut lagi dengan risiko pembajakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab mengingat ASUS dengan teknologi Windows Hello hanya akan aktif oleh pemiliknya saja. Keren, ‘kan?

    High Performance Tak Berbatas Ruang dan Waktu

    Bagi seorang traveler, hobi menulis dan posting di website maupun media sosial tentunya tidak hanya membutuhkan skill menulis. Untuk menampilkan informasi yang lebih komprehensif, informasi seringkali disertai dengan berkas-berkas pendukung, seperti  foto-foto hasil traveling, video, hingga infografis. Sayangnya, tidak semua jenis laptop mampu melakukan fungsi tersebut secara sekaligus, Terkecuali ASUS UX331UAL, laptop ini mampu bekerja dalam performa maksimal kapan pun di mana pun. Berikut spesifikasi singkatnya:

    Spesifikasi Umum ASUS ZenBook UX331UAL
    CPU Prosesor Intel® Core™ i5-8250U, 6M Cache, hingga 3.40 GHz
    Sistem Operasi Windows 10 Home
    Memori LPDDR3 sebesar 8GB dan SDRAM hingga  2133 MHz
    Penyimpanan SATA3 M.2 SSD hingga 256 GB
    Layar 13,3 inci (rasio 16:9) LED backlit FHD (1920×1080) 60Hz, Ultra Slim 300nits
    Grafik Terintegrasi dengan Intel UHD Graphics 620
    Masukan/Keluaran 1x micro SD card, 1x audio jack COMBO, 1x Tipe C USB 3.0 (USB 3.1 GEN1), 2x Tipe A USB 3.1 (GEN1), 1x HDMI, kompatibel dengan HDMI 1.4
    Kamera VGA Web Camera
    Jaringan Bluetooth V4.2, terintegrasi 802.11 AC (2×2)
    Audio Mikrofon Built-in Stereo 1 W Speakers And Array, Teknologi ASUS SonicMaster

    Didukung Windows 10 Cortana Mode Suara

    Baterai 50 Whrs Polimer
    Dimensi 310 x 216 x 13.9 mm
    Berat 985 gram (dengan baterai)
    Warna Deep Dive Blue, Rose Gold
    Harga Rp 14.299.000
    Garansi 2 tahun garansi global

    Setelah ditelaah dengan cermat, ASUS UX331UAL memang menjadi laptop pilihan untuk terus produktif bagaimana pun kondisinya, termasuk saat traveling sekalipun. Jika melihat ASUS X331UAL yang dirilis pada tahun ini, tidak heran jika laptop ini sangat menunjang kebutuhan produktif kita sehari-hari, seperti:

    • Menjadi desainer produktif

    ASUS UX331UAL dilengkapi dengan sistem yang tidak main-main. Berbekal prosesor intel core i5 generasi ke-8 dan dengan kecepatan prosesor mencapai 3.4 Ghz membuat laptop menjadi antilemot dan lancar sekalipun digunakan untuk multitasking.

     

    • Sistem Operasi Windows 10

    Selain dilengkapi sistem yang bagus, ASUS UX331UAL juga disisipi oleh Windows 10 orisinil, bukan trial, apalagi bajakan. Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir terkait aksesibilitasmu saat traveling ke semua arah, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

    • Kompatibel dengan perangkat konektor yang lengkap

    ASUS UX331UAL dilengkapi berbagai port, mulai dari port 1x Tipe C USB 3.0 (USB 3.1 GEN1), satu buah port untuk micro SD card, 1x audio jack COMBO, 2x Tipe A USB 3.1 (GEN1), dan satu buah  port HDMI kompatibel dengan HDMI 1.4. Yang menakjubkan adalah port USB pada seri ASUS ini mempunyai teknologi USB tipe C yang memungkinkan untuk mencolokkan USB dalam kondisi terbalik. Melalui teknologi any-way-up-nya, kita tidak perlu repot-repot melihat apakah flashdisk sudah masuk dalam posisi yang benar atau tidak. Sebab apapun posisinya, teknologi ASUS ini dapat membaca flashdisk yang telah ditancapkan.

    Baterai Kuat Untuk Bekerja Keras Bagai Kuda

    Permasalahan utama pengguna perangkat elektronik selama ini tidak jauh-jauh dari daya penggunaan perangkat. Ada perangkat yang mempunyai daya tinggi, ada pula yang memiliki daya rendah. Daya laptop sangat penting karena laptop dengan daya bagus akan meningkatkan produktivitas penggunanya. Bayangkan saja ketika hendak mengirimkan tugas lalu tiba-tiba laptop mati kehabisan baterai. Pasti kesal, bukan?

    Satu hal yang menjadi andalan semua laptop ASUS adalah daya tahan baterainya. Sama seperti produk besutan ASUS lainnya, ASUS seri UX331UAL ini memiliki daya tahan baterai yang juga patut diacungi jempol. Dengan menggunakan baterai tipe li-polimer yang terkenal dengan daya tahannya, ASUS UX331UAL ini mampu digunakan selama 15 jam nonstop. Wih, keren ya, guys! Di manapun dan dalam kondisi apapun, kamu dapat menikmati traveling-mu lebih tenang dengan baterai laptop yang tahan lama.

    Penangkap Sinyal Wi-Fi Terbaik

    Maman            : “Roti gosong! Take home ujian akhir tinggal kirim tapi telat gara-gara wifi lemot. Alamat ngulang kuliah, huft!

    ***

    Nurdin             : “Et dah, ngapain manjat pohon?”

    Nurdiana         : “Cari sinyal wifi

    Nurdin             : “Oh, kirain cari pisang”

    Nurdiana         : “Maksud loooo!”

    ***

    Nonik              : “Eh duduk situ aja yuk!” (menunjuk kafe sisi barat)

    Torjen              : “Oke.”

    Nonik              : “Eh, gak jadi. Situ aja, yuk!” (menunjuk kafe sisi timur)

    Torjen              : (hanya bisa angguk-angguk)

    Nonik              : “Gilak! Lemot juga wifinya. Situ yuk deket modem!”

    Torjen              : “…..”

    Nonik              : “Pindah kafe aja yuk!”

    Torjen              : (mengambil korek api dan berniat membakar cafe)

    ***

    Generasi milenial pasti sering dong ya mengalami hal seperti di atas? Nah, jika kamu adalah korban koneksi Wi-FI yang lemot, sudah saatnya untuk meminang si ASUS UX331UAL ini. Perangkat lunak baru yang membedakan seri ASUS ini dengan yang lainnya adalah adanya sistem Wi-Fi Master untuk pengolah jaringannya. Hebatnya, Wi-Fi Master ini mampu menangkap jaringan lebih banyak dan lebih cepat dibanding seri yang biasanya. Jarak  penerimaan Wi-Fi ini mampu hingga 300 meter jauhnya, namun kecepatan yang didapatkan seperti di bawah modem Wi-Fi langsung. Jadi, tidak perlu takut kalah dalam persaingan ber-Wi-Fi ria, sebab ASUS UX331UAL didesain dengan kemampuan menangkap sinyal Wi-Fi yang sangat baik.

    Tidak hanya aku, ternyata ASUS idola semua kalangan!

    Referensi:

    https://www.asus.com/id/

    travelerien.com/

    https://www.youtube.com/user/radityadika

    https://www.instagram.com/travelerien/

    Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba “Blog Competition: Laptop Idaman Sobat Traveler” yang diadakan oleh travelerien.com

    http://www.travelerien.com/2018/09/blog-competition-laptop-idaman-sobat-travelers.html

    #2018PakaiZenBook #LaptopIdamanSobatTraveler #ASUSxTravelerien

     

    ByRully mufarika

    ASUS X555: Pendamping Hidup Idaman, Pembasmi Kenangan Sang Mantan

    Lika-Liku Bersama Sang Mantan

    Setia bersama ASUS

    Bak rembulan di tanggal lima belas, terlihat sangat cerah lagi menawan.

    Mungkin begitu rasanya melihat raut wajah para pengais rezeki kala kalender di rumah-rumah mereka menunjukkan tanggal satu, seolah-olah suatu karunia semesta dianugerahkan pada seantero jagat raya. Di tanggal tersebut, kita sering melihat bapak-bapak mengajak istri dan anak-anak mereka pergi ke restoran mewah, membayangkan raut wajah mereka yang mesem ngguyu, berleha-leha sembari mengongkang-ongkangkan kaki, berkipas fulus pula. Sementara itu, kaum ibu sudah memasang kuda-kuda bersiap menyerbu mall yang terpasangi baliho mencolok bertuliskan “Diskon Awal Bulan 90%!!!” dengan tanda seru yang amat besar lagi tebal. Padahal, usut punya usut, diskon 10%, 20%, atau 99,9%; di tanggal satu, dua, atau tanggal tiga puluh dua—jika ada—sekalipun, harganya tetap sama saja. Ngomong-ngomong, tidak hanya manusia saja yang menikmati euforia tanggal satu. Bahkan, jika bisa kita bayangkan, kucingpun ikut-ikutan mengeong ria menyambut tanggal muda. Setidaknya, mereka dapat merasakan lezatnya kepala lele, tidak seperti di tanggal-tanggal tua yang hanya dapat sebiji duri ikan teri. Kucing-kucing itu sampai menyeringai heran saat mendapatkan duri ikan teri, bertanya-tanya bagaimana cara memakannya.

    Romantisme antara aku dan kucingku

    Ah, jangan dibayangkan. Itu berat, biar aku saja.

    Di tempat lain, di sekitar rerimbunan pohon beringin di Alun-Alun Kidul, seorang ayah membawa sebingkai ….

    “Tuuut … tuuut … tuuut ….”

    Tiba-tiba terdengar suara cukup kencang dengan diikuti munculnya sekelebat warna hitam di depanku. Jelas, suara itu bukan bunyi kereta api milik Ibu Soed. Suara penghuni pohon beringin? Waduh! Akan tetapi, kukira bukan juga. Lalu, apa? Alamak! Ternyata itu bunyi nafas laptopku. Dengan sekejap, suasana menjadi gelap. Oh, tidak! Bukan. Maksudku, laptopku menjadi gelap, disusul dengan pandanganku yang juga mulai gelap. Para pemirsa yang sebelumnya lalu lalang di depanku turut terkena efek kelam hingga sang angkasa sibuk menggambarkan nuansa muram. Baru sadar, aku sudah seharian di tempat itu. Jarum pendek sudah merangkak memanjat setengah jalan memburu angka dua belas, sementara rembulan tampak malu bersembunyi di balik awan. Malam semakin sunyi, hanya ada aku dan nasib yang mulai berpaling dariku.

    “Ah, laptopku mati!” pekikku dalam hati sambil mengucapkan istigfar sebanyak-banyaknya. Seketika itu, aku disambut oleh decak tawa cicak, seolah-olah mereka dapat membaca tanda seru, pagar, at, angka satu, x, y, tanda seru lagi, pagar lagi yang memang sedang ribut bak badai Katarina di atas kepala bulatku yang kini mungkin berubah meliuk-liuk tak karuan bak angin tornado. “Dasar sok tahu!” ucapku sebal kepada cicak-cicak yang menatapku curiga seakan penuh tanya sedang apa di sini.

    Padahal jelas-jelas aku tidak sedang menunggu pacarku, dasar cicak!

    Apakah kamu penasaran dengan kelanjutan cerita “Seorang ayah sedang membawa bingkai” di atas? Sama, aku pun penasaran. Bapak-bapak penasaran, ibu-ibu penasaran, kucingku turut penasaran pula. Ai, kenapa kucing-kucing itu ikut campur dalam ceritaku lagi. Sejujurnya, aku sebagai penulis cerita itu tidak dapat melanjutkan cerpen yang baru tertulis satu kalimat yang bahkan belum selesai hingga pembubuhan tanda titik. Tulisanku, judulku, ideku, mindmap-ku, rumus-rumus Newton, saraf-saraf neuron, hingga partikel proton dan elektron di sekelilingku ikut terbawa dalam bunga tidur notebook merah manisku. Sejujurnya, dia sudah mulai pahit, sepahit kopi yang lupa tidak dikasih gula.

    Oh ya, sepahit kenanganku bersamanya. Eh, bersama siapa ya? Aduh, lupa!

    Singkat cerita, aku pulang dan tidur. Di tengah tidurku, aku terusik oleh secercah cahaya yang sejak tadi menyilaukan bola-bola hitam yang bersembunyi dibalik awan putih mataku (sebenarnya awannya berwarna agak merah, sebab baru bangun dari tidur). Aku membuka mata, terlihat jarum jam masih bertendeng di angka 1-2 (jarum pendek di angka satu, jarum panjang di angka dua). Si merah manis yang sebelumnya mati suri terlihat sudah bekerlip, bak putri salju yang terbuka kelopak matanya dari tidurnya yang panjang. Oke, baterai notebook telah full. Nyawa sudah terkumpul. Slayer merah putih di dahi sudah bertali simpul. Asap perang sudah mengepul. “Fight!”

    Klappp!

    Sepertinya para pegawai PLN sedang ingin menguji kesabaranku. Tanpa tedeng aling-aling, mereka mematikan aliran listrik di rumah sekaligus mematikan desir semangat di dalam darahku. Gelap di tengah malam tidak hanya membuat horor suasana kamarku. Bahkan, dalam kegelapan ini aku dapat melihat dengan terang hari esokku yang turut gelap gulita.

    Aduhai, tugasku!

    Dalam kebingungan bak mencari jalan keluar dari rongga-rongga gua, aku bersyukur sebab Tuhan memberiku kecerdasan yang luar biasa. Kunyalakan lilin di samping notebook merah manisku, sambil menjamah rumus sastra bak Andrea Hirata mengeja kata, kulihat dekat nan lekat huruf-huruf q-w-e-r-t-y dan teman-temannya bersembunyi dalam kelam. Sudah kukatakan, si manis ini diam-diam bertransformasi menjadi si kecil nan pahit. Malam kulalui dengan tak indah, sama seperti nilai tak indah yang kudapat hasil dari tugas malam itu.

    Sebenarnya tidak hanya waktu itu saja si merah manis menjadi sangat keterlaluan. Beberapa bulan yang lalu, dia menghilangkan berkas-berkas pentingku. Beberapa bulan setelahnya, dia menghilangkan foto kawan-kawanku. Lalu, dia pulalah yang membakar habis tekad apiku dan meluluhlantakkan jalan ninjaku dalam mengerjakan tugas malam itu. Lantas, apakah aku akan menghitung layaknya Final Destination dan bersabar sampai dia membumihanguskan skripsiku? Tidak!

    Katakan putus!

    Sejak saat itu, aku putus dengan si merah manis. Benar-benar putus, padahal baru tiga tahun kami bersama. Orang bilang putus satu, tumbuh seribu. Tampaknya, pepatah ini berlaku untukku. Saat si merah membakar tekad besiku, muncul seribu tekad bajaku. Saat si merah meredam semangatku, muncul dua ribu gelora jiwaku. Saat si merah membabat habis inspirasiku, muncul tiga ribu, empat ribu, bahkan seratus ribu gagasan dan ide-ide gilaku. Semua ini lantaran restu ibu yang meminangkanku dengan sosok baru. Dia hitam, tetapi sangat menawan.

    Siapakah sosok hitam gagah nan menawan ini? Apa saja lika-liku yang telah aku lalui dengannya?

    Sebagai pasangan baru, maklumlah jika kiranya kami sering menghabiskan waktu bersama. Hanya dua hal yang tidak kami lewatkan bersama, yakni mandi dan makan. Dia tidak suka air, dia juga tidak makan nasi. Anehnya, kucingku kali ini tidak heran. Oh syukurlah, dia tidak lagi ikut campur urusanku. Meski aku antara tahu dan sok tahu, aku pikir kucingku bertanya-tanya, siapakah gerangan. Ibu-ibu ingin tahu, bapak-bapak ingin tahu, kali ini penjual baju berdiskon 90% di mall itu juga ingin tahu. Nah, inilah aku dan perjalananku bersama pasanganku yang baru, ASUS X441U.

    Bekerja bersama ASUS

    • Menemukan Inspirasi Bersama “Si Gelegar”

    Bagaimana aku tidak bersyukur? Sejak bersama ASUS, hari-hariku seperti saat-saat kaisar lautan Big Mom mempersiapkan pernikahan Charlotte Puding dan Vinsmoke Sanji, penuh warna dan nada. Memang, berbagai cara dapat dilakukan untuk mendapatkan sebuah inspirasi. Namun sebaliknya, inspirasi bukanlah hal yang mudah didapatkan. Terkadang, inspirasi harus diciptakan. Berhubungan dengan hal tersebut, lagu adalah salah satu caraku mencari sekaligus mencipta inspirasi. Dengan suara yang jernih dari speaker yang mumpuni, ASUS menawarkan pengalaman audio yang sangat spektakuler. Ketika aku sedang lelah, aku memutar musik keras-keras dengan ASUS. Wah, benar-benar seperti live karaoke bersama “Blackpink”!

    Waduh, sampai-sampai kucingku ikut mengeong.

    • Menjadi Produktif Bersama “Si Tangguh”

    Sesuai namanya, ASUS membersamaiku menghadapai badai tugas, hujan nestapa deadline, tekanan responsi, dan tugas yang berdatangan bak banjir Kali Ciliwung yang berbelok arah hingga menjebolkan Situ Gintung. Dibekali dengan prosesor intel core i3-6006U dengan kecepatan 2.0 Ghz, RAM 4 GB, dan HDD 500 MB membuat laptop ASUS X441U ini tetap terasa nyaman digunakan kala presentasi, membuat paper berjam-jam, dan melakukan aktivitas kesukaanku, yakni menulis. Jika bosan, tidak perlu khawatir sebab laptop ini sering kugunakan bermain PES 2017 bersama teman-teman tanpa gangguan. Eh, salah. Justru banyak gangguannya. Mulai dari tangan nakal musuh-musuhku hingga perilaku kucingku yang seringkali “tawaf” mengelilingiku saat lapar.

    Aku sampai bingung cara menyampaikan kekesalan kepada kucingku yang mampu dia pahami secara verbal. Huh!

    • Bakat Desain Terwadahi “Si Mumpuni”

    Bagi blogger profesional yang memerlukan perhitungan aljabar, lalu diakarkuadratkan tiga, kemudian dihitung melalui limit sama dengan nol untuk membuat sebuah desain, mereka tak perlu khawatir lagi. Sebab, ASUS selalu memberikan pengalaman yang menarik bagi para penggunanya. Tidak perlu khawatir hang, booting, bahkan mati mendadak, laptop ini telah dibekali kemampuan mengolah grafis dengan aplikasi canggih semacam Corel Draw X7, Photoshop CS6, dan Inkscape. Bahkan, laptop ini juga mumpuni untuk editing video melalui aplikasi semacam Filmora Wondershare.

    ASUS X555 sangat cocok untuk desain foto

     

    • Lebih Hemat Untuk “Si Ekonomis”

    Waduh! dompet kosong, nota seonggok.

    Laptop ASUS ini terbilang cukup ekonomis. Hanya dengan menyiapkan dana 6,5 jutaan, Kamu sudah dapat menggondol laptop berukuran 14 inch ini. Tapi jangan biarkan kucingmu ikut-ikutan menggondol si ASUS satu ini. Dengan fisik laptop yang umumnya cukup berat, kucingmu tidak akan kuat. Ini bukan berat di ongkos, apalagi berat di beban hidup. Dengan berat 1,75 kg, saat aku ingin pergi ke kampus membawa “Si Ekonomis” ini aku perlu menyiapkan ketangguhan fisik agar tubuhku tidak semakin memendek. Terlebih, buku-buku yang perlu dibawa sudah sebesar bantal. Waduh!

    Hati memang harus selalu merendah, namun tinggi badan jangan sampai ikut merendah dong. Huh!

    • Warisan Tak Ternilai Untuk “Si Kekasih”

    Bagaimanapun super canggihnya ASUS yang saat ini kumiliki, aku sadar bahwa diperlukan laptop ASUS masa kini yang juga kompatibel untuk hidupku nanti. Singkat cerita, aku ingin sekali memberikan laptop yang sedang kupakai ini untuk “si kekasih”, yakni adikku satu-satunya. Bukan hanya sekedar mewariskan barang, aku ingin mewariskan pahit getir, asam garam, dan perjalanan lika-liku hidupku bersama si tangguh ini kepada adik laki-lakiku semata wayang. Besar harapanku supaya dia memperoleh pelajaran yang banyak dari sepenggal kisah kakaknya yang biasa-biasa saja ini. Aku juga menyadari, bahwa aku tidak bisa terus-menerus diam menjadi orang yang biasa-biasa saja.

    Sumber: google.com

    Gantungkan mimpimu setinggi langit, agar ketika jatuh setidaknya kamu jatuh di antara bintang-bintang.

    Pesan Soekarno muda itu selalu terngiang bak lebah di atas kepala bulatku. Bagiku, petuah itu tidak main-main. Soekarno secara tak langsung mencambuk setiap pemuda Indonesia untuk terus berkarya, bermimpi, dan menjadi orang yang luar biasa. Harus kuakui bahwa akulah salah satu orang yang tercambuk itu. Aku kini tak lagi takut bermimpi setelah sebelumnya takut bermimpi hal-hal yang buruk, semisal dikejar pocong sampai dijegal genderuwo.

    Aku akan menjadi luar biasa. Aku pasti bisa!!!!!!!!!!!!!

    Aku sering bingung dalam menuliskan kata-kata yang sering kali kuteriakkan dengan lantang dan penuh semangat. Jadi, kadang-kadang aku menyimbolkannya dengan tulisan yang disertai dengan tiga belas tanda seru yang amat besar lagi tebal. Ah, orang bilang tiga belas angka sial. Namun, sepertinya prasangka itu tidak berlaku untukku. Sibuk berprasangka hanya akan menumpulkan semua harapan dan meredupkan segala dukungan. Sadar untuk menjadi hebat bukanlah hal yang mudah. Aku perlu dukungan perangkat yang lebih hebat pula untuk membantuku terus meningkatkan produktivitasku. Melalui laptop ASUS-ku yang sebelumnya, aku telah memenangkan beberapa lomba, seperti penelitian, esai, dan cerpen. Kalah? Ha ha! Jangan kira orang sepertiku ini …. Pokoknya, lebih tidak terhitung lagi jumlahnya!

    Aku tidak boleh menyerah. Selama nafas masih berhembus tiada harapan yang akan hangus.

    Jalan-jalan telah menjadi bagian dalam cerita hidupku yang biasa saja. Aku bisa menghabiskan waktu berhari-hari, lupa tugas, lupa rumah, lupa makan, lupa mandi, bahkan lupa pendamping hidup, oh, maksudnya lupa kalau belum punya pendamping hidup. Namun sekali lagi, semesta menganugerahkanku watak keberanian bak kesatria baja hitam, ketangguhan mengarungi lautan bak seorang Sinbad, dan kesabaran yang kudapat dari kucingku yang mengejar-ngejar ekornya seperti aku mengejar “dia” untuk menjadi calon duet striker maut ala formasi 4-4-2. Aku punya keyakinan kalau aku tidak sendiri, tidak pula single, apalagi—sungguh mengenaskan sekali—jomblo (mohon kata “tidak” di-bold, di-underline, dan di-capslock). Sebab, ASUS sering menemaniku bepergian ke taman kampus, nongkrong bareng penjaja cangcimen di stasiun, hingga memenuhi panggilan presiden di istana (sayangnya, ini hanya terjadi di dalam bunga tidur saja).

    Jangan sekali-kali menanyakan kapan memenuhi panggilan untuk kembali ke sisi Yang Maha Kuasa. Awas ya!

    Aku dan ASUS sudah sangat lengket sejak awal pertama perjumpaan kami. Jika dia dapat mengungkapkan satu kalimat saja, pastilah namaku yang sudah tersebut (aku memang punya kepercayaan diri yang tinggi). Telah tumbuh bersama ASUS diriku, ideku, gagasan-gagasanku, dan berbagai kreativitasku. Akan tetapi, semua itu akan musnah luluh lantak saat negara api sudah menyerang. Colokan ditiadakan dan stopkontak dinihilkan. Biar bagaimanapun, aku, laptopku, dan stopkontak mempunyai ikatan batin yang sangat kuat. Hubungan ini didasari oleh rasa saling membangun dan tentunya saling membutuhkan. Apalagi saat diri ini sedang membara dibakar gagasan, aku harus segera mencatatnya di sticky notes ASUS-ku yang serbaguna. Namun, situasi menjadi tidak lucu ketika aku mengerjakan tugas tiba-tiba si laptop lapar a.k.a lowbat.

    Wahai makhluk pendamba tanggal muda, ketahuilah bahwasanya bukan hanya kita yang membutuhkan asupan, melainkan juga laptop kita. Untuk merangkak, berjalan, hingga berlari bersama, kamu dan laptop peliharaanmu haruslah mempunyai power yang cukup. Untungnya, aku sendiri selalu mendapatkan asupan power dari masakan akang warung burjo di samping asramaku.  Akupun berharap ditemani sebuah laptop yang mempunyai kekuatan super pula. Tunggu! Bukan berarti aku membutuhkan laptop yang berteriak, “Hore!” ketika aku menang lomba, maupun yang ikut menangis saat aku terlambat beberapa menit saat pengumpulan deadline tugas. Yang paling aku butuhkan dari kekuatan super yang ada pada laptop yakni laptop yang memiliki baterai kuat dan tahan lama.

    Sip! Aku menemukan teman jalan-jalan impianku. Dia adalah “Si Perkasa” ASUS X555!

    ASUS X555: Pendamping Idaman

    • Baterai Super Hemat “Si Perkasa”

    Laptop ASUS X555 dirancang sebagai teknologi yang ramah, termasuk ramah terhadap listrik. Dilengkapi dengan baterai berjenis Li-polimer, laptop ASUS X555 dapat menghemat baterai hingga 2,5 kali lipat dibandingkan dengan jenis baterai Li-ion yang ditemukan di generasi pendahulunya. Baik Li-ion maupun Li-polimer memungkinkan siklus charging sebanyak 300-500 kali. Perbedaannya adalah baterai Li-polimer mempunyai kapasitas penyimpanan energi yang lebih besar daripada baterai Li-ion.

    Jika baterai jenis Li-ion menggunakan cairan elektrolit sebagai pembangkit tenaganya, maka Li-Polimer ini memanfaatkan elektrolit polimer kering dengan risiko ledak yang lebih kecil. Li-Polimer mempunyai teknologi voltage yang lebih tinggi (3,7 V) dibanding dengan Li-ion (1,2 V). Seri ini hanya ditemukan pada ASUS seri X44 dan X55 saja.

    Kabar bahagia untuk kita semua, kini ASUS hadir dengan X555nya

    *Catatan: jangan dilagukan macam nada merek salah satu obat herbal!

    Kembali ke laptop (laptop masing-masing, bukan laptopnya Tukul Arwana), inilah beberapa keuntungan baterai Li-Polimer “Si Perkasa”:

    1. Hemat daya sama dengan hemat listrik.

    Berapa sih tunggakan listrik setiap bulan? Tiga puluh ribu, lima puluh ribu, atau bahkan lebih dari seratus ribu? Amboi, Amboi! Kalau kamu anak kos sederhana dan tunggakan listrikmu mencapai seratus ribu rupiah berarti kamu berada dalam zona bahaya, siaga, waspada, bahkan bisa jadi alarmmu telah berbunyi, “Mayday, mayday!” Padahal, seratus ribu sudah bisa kamu gunakan untuk mentraktir temanmu yang sedang bersaku rata. Setidaknya, itu bisa kamu lakukan dalam kurun waktu setengah bulan di angkringan pinggiran khas Yogyakarta.

    Jika memang demikian, perlu ditelisik lebih dalam alasan yang membuat tunggakan listrik menjadi bengkak. Ternyata, kebiasaan konsumsi listrik untuk piranti elektronik menjadi salah satu faktor yang meggelembungkan pengeluaran bulanan. Jangan pernah sepelekan hal sekecil kebiasaanmu ketika tidur sambil mengisi daya handphone, notebook, atau laptop. Masih ingat dengan peribahasa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit? Untuk kasus ini, mungkin Wak Mamat (jangan bertanya siapa beliau, aku sendiri tidak tahu) akan bertitah kepadamu sedikit demi sedikit, cepatlah bayar listrik, makin lama makin naik hingga makin mencekik. Lalu, bagaimanakah kunci persoalan si Amboi? Kuncinya satu: hemat listrik.

    Jika kamu masih penasaran dengan Wak Mamat, tanya langsung saja sama si Amboi.

    Nah, untuk kalian yang tidak ingin bernasib sama seperti si Amboi atau calon istrinya si Amboi yang saat ini entah di mana, dengan siapa, dan sedang berbuat apa, sudah saatnya untuk hemat listrik sejak dini. Pergunakanlah listrik dengan bijak, matikan lampu saat siang hari, matikan setrika saat tidak dipakai (boleh dibaca dengan nada ala ibu guru yang sedang mendikte anak SD), dan jika perlu matikan pula binar-binar kenangan bersama sang mantan.

    Aku tidak paham, mengapa setiap kali aku menyebut kata “mantan” kucingku langsung menyeringai garang, padahal namanya “Garong”.

    Jangan biarkan dirimu menjadi si Amboi asli, si Amboi hasil duplikasi, atau si selain Amboi tetapi bernasib seperti Amboi. Tunggakan listrik memelambung sebab mengisi daya laptop dengan baterai yang semakin menggelembung. Solusinya? Sekali lagi, solusinya satu: ASUS X555. Rasakan perbedaannya bersama ASUS X555: hemat baterai, hemat listrik.

    Betarai tahan 2, 5 kali lipat!

    Sumber: Asus.id

    1. Mati listrik? Tidak perlu khawatir lagi!

    Keberuntungan kadang tidak berpihak kepada si Amboi. Sudah terpeleset merosot ke selokan pula, begitu kira-kira kata Wak Mamat. Sudah membayar tagihan listrik, eh, listrik tiba-tiba padam tak tahu rimbanya, tak tahu kapan akan menyalanya. Padahal, streaming siaran pertandingan bulutangkis Jonathan Christie sudah hampir dimulai. Berbekal teathering telepon canggih yang retak kameranya, hidangan popcorn gosong yang digoreng terlalu lama (seperti Amboi yang menjomblo terlalu lama), dia hanya bisa memakan harapan tanpa kepastian sebab laptop hitamnya mati kehabisan daya tanpa meminta izin terlebih dahulu dengan pemiliknya. Oh, malangnya!

     

    Sumber: Asus.id (kanan kiri oke)

    Smaaash! Yaa, masuk Pak Eko!

    Terdengar teriakan seru dari tetangga kamar si Amboi. Ternyata, tetangga sebelah sedang nobar siaran pertandingan Jonathan Christie dengan ASUS X555. Bak mendapat pelangi setelah hujan lebat, si Amboi segera melesat ke kamar tetangganya itu. Bersama-sama mereka mendukung Jojo (panggilan Jonathan Christie), sambil makan popcorn gosong hasil karyanya. Tidak terasa sudah enam jam mereka streaming di ruangan kecil berukuran dua kali dua meter itu, mulai dari streaming pertandingan, drama korea, hingga stand up comedy Bang Raditya Dika. Si Hitam ASUS X555 tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan sedikitpun. Malahan, streaming-nya yang mulai terasa lambat. Alamak! Ternyata kuota data sudah mencapai batasnya.

      • Kerja selalu tenang dengan “Si Sejuk”.

    Bayangkan jika kamu berada dalam ruangan tanpa jendela dan tanpa AC pada siang hari yang terik. Badanmu gerah, kerongkonganmu mengering, eh, laptop juga ikut-ikutan panas. Huh! Menyebalkan sekali, bukan? Namun, kamu tidak perlu khawatir jika sedang berduaan dengan laptop ASUS X555. Sebabnya salah satu keunggulan ASUS X555 terletak pada desain internal laptop itu sendiri yang mampu mendinginkan dirinya sendiri sekaligus menyejukkan pikiran dan perasaan penggunanya. Umumnya, laptop akan panas jika dipakai terus-menerus, mungkin sama halnya ketika kamu melihat si dia jalan berdua dengan gebetannya melewati depan pintu rumahmu setiap hari. Ya, persis seperti itu! Untung saja, ASUS seri ini dilengkapi dengan teknologi IceCool yang mempunyai kemampuan untuk menjaga kestablilan suhu laptop pada level 26-35 derajat celcius saja. Jadi, selain hati dan pikiran, laptop juga harus senantiasa dalam kondisi stabil.

    Sebenarnya, apa sih urgensi suhu laptop yang stabil? Yuk cek keunggulan “Si Sejuk”!

    1. Overheat atau panas berlebihan dapat berakibat fatal pada laptop. Mengapa? Overheat akan mengakibatkan kerja kipas prosesor menjadi tidak optimal. Dampaknya, prosesor akan menjadi cepat panas. Kecepatan peningkatan panasnya mungkin sampai melebihi skill termahirmu dalam menekan ctrl A + ctrl C + ctrl V pada pengerjaan deadline tugas saat jam menunjukkan waktu 23.58. RIP!
    2. Laptop yang panas akan menimbulkan dampak negatif pada kinerja laptop, misalnya hang, auto reboot, bahkan mati secara mendadak seperti terserang angin duduk. Ini memang cara ilmiah laptop untuk melakukan tindakan self-healing, terlebih jika si empunya termasuk jenis spesies yang kurang peka terhadap laptopnya (apakah terlalu banyak penolakan membuat rasa tidak peka kian kuat? Entahlah, aku tidak paham. Mungkin kalian lebih paham). Terlepas dari tindakan mandiri laptop canggih kita, pasti menyebalkan bukan saat peristiwa itu terjadi? Apalagi jika hal itu terjadi di waktu yang krusial, misalnya saat presentasi. Hem, sungguh ironi. Maka dari itu, sudah saatnya migrasi dari laptop lawas menuju ASUS X555 segera dicanangkan. Betul saudara-saudara?

    Boleh kok dibaca dengan nada macam Pak Menteri Keimigrasian sedang pidato di Istana Merdeka. Silahkan, merdekakan diri kita. Merdekakan dari laptop yang menghambat produktivitas kita. Bravo!

     

    • Perangkat Idaman “Si Multitasker”.

    “Halo, kalian yang sangat produktif! Apa kabar proyek pembuatan situsnya? Apa kabar proyek pengeditan foto dan videonya? Bagaimana kelanjutan cita-cita menulis blognya? Novel tandingan Andrea Hirata, masih jalankan? Halo! Halo! Tuuut… tuuut… tuuut….”

    Lagi-lagi suara itu muncul. Itu bukan nyanyian buatan Ibu Soed. Si Multitasker tiba-tiba menghilang bak ditelan ibu kos yang lelah menagih hutang tunggakan kamar kos sejak tiga bulan. Sungguh mengerikan.

    Dengan segenap pengharapan nan tulus aku selalu berdoa semoga tidak ada yang senasib dengan si “Multitasker” tadi. Aamiin.

    Jika kita usut lebih dalam, apakah itu sebuah kasus? Sebuah isu? Atau justru itu adalah bakat? Perlu diproklamirkan bahwa tidak semua orang mempunyai bakat semesta sebagai seorang multitasker. Coba kita renungi bersama, bagaimanakah sepak terjang kehidupan seorang multitasker? Ah, itu tidak penting lagi. Para pembaca tahunya blog sudah dirilis. Para pendengar tahunya videonya sudah diviralkan. Tidak penting lagi bagaimana tangan kiri seseorang mengerjakan desain foto, sementara itu tangan kanannya mengetik naskah. Dirasa belum cukup, mata kanannya menyempatkan diri untuk screening materi bahan presentasi. Tidak mau kalah, mata kirinya streaming pertandingan Maria Sharapova.

    Ah, sudah kukatakan. Jangan merenung dalam-dalam. Itu berat, biar aku saja. Kamu cukup memikirkan teknologi canggih ASUS X555 yang tentunya kucingmu pun tidak akan habis bertanya satu tema soal sesepele mouse atau tikus. Keduanya sama, tapi tak mirip. Ah, lagi-lagi kucingku mengerecoh di artikel. Dia memang nakal. Mari kita lanjutkan obrolan berfaedah kita, kawan.

    Jika kamu seorang multitasker, ASUS X555 cocok menjadi pendampingmu. Jangan heran, dia juga kujuluki “Si Multitasker”. Mengapa demikian? Sebab ASUS X555 adalah piranti yang sangat pas untuk mendukung profesimu sebagai seorang multitasker handal. Prosesor generasi 7 anakan dari AMD Quadcore A10 mempunyai performa yang sangat halus dan responsif. Hard drive yang berkapasitas hingga 1 TB dijamin tidak akan membuatmu pusing dalam meletakkan berbagai berkas film, aplikasi, dan permainan di piranti ini. Dilengkapi dengan sistem operasi bawaan Windows 10, kamu tidak harus repot-repot membeli Windows 10 ataupun mencari yang versi bajakan.

    Ya, sekali lagi selamat! Anda mendapat anugerah semesta yang ketiga!

    ASUS X seri memang menawarkan kemudahan yang luar biasa. Android berbalut laptop, ASUS yang punya. Ada juga wifi integrated 802.11b/g/n dan bluetooth V4.0 untuk memudahkan transfer berkas-berkas berukuran besar. Selain itu, sistem pengalihan mode tidur menjadi aktif kembali hanya membutuhkan waktu dua detik! Dalam sekejap saja, kamu bisa mendapatkan beraktivitas kembali. No longer booting, no longer hanging.

    Ini dia keuntungan-keuntungan “Si Multitasker”:

    1. No booting-booting club, skripsi dan pekerjaan menjadi lancar.

    Siapa sih yang tidak mau diajak jalan-jalan gratis? Sudah gratis, makan minum dibayarin, hotel dipesenin, kendaraan sudah disediain. Plak! Tiba-tiba tepukan seseorang mambangunkanku dari lamunan sesosok pungguk merindukan bulannya. Lamunan manisku buyar seketika. Namun, itu tidak berlaku dengan lamunanku soal skripsi, tugas edit video, edit foto ditambah lagi acara favorit yang akan segera dimulai. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana aku harus melakukan semua itu sekaligus. Si Amboi tidak dapat membayangkannya, bahkan kucingku juga sama. Terasa kepalaku pening memikirkan deretan tugas yang terlihat macam deret desimal matematika dengan angka puluhan di belakang koma.

    Sumber: Asus.id

    Ah, keluarkan aku dari cerita ini. Bendera putih kucari untuk kukibarkan.

    Aku melihat dia yang menepuk pundakku barusan. Bagai pahlawan kesiangan, dia pamer laptop ASUS X555 barunya. Tidak main-main performanya. Laptop itu terlihat seperti berlian di mataku (berbeda dengan si empunya yang menyebalkan). Bagaimana tidak mupeng (muka pengen)? Nonton video sambil streaming, programming, dan writing semuanya lancar jaya dengan AMD Quadcore A10 milik ASUS X555. Kalau kata anak zaman sekarang mungkin no booting-booting club. Ai, andai saja dia ada di genggamanku, pasti akan aku kuasai dunia. Eh, salah. Maksudnya, akan aku bereskan tugas-tugasku.

    He he, masih muka pengen.

    1. Memori besar, data besar? Simpan saja di sini semuanya.

    Kamu bagian dari anak zaman now? Merasa tiada hari tanpa foto? Jepret kiri, kanan, bawah, atas, oke. Ratusan jepretan tetapi setelah dilihat hanya satu yang menarik. Ulang jepret lagi, cek lagi. Tidak hanya soal jepret-jepret, ini juga tentang mengoleksi lagu dan film masa kini. Mulai dari tukang bubur naik haji sampai pulang lagi. Awas, hati-hati, mayday mayday, karena storage laptop mengincarmu. Baru tersadar, ternyata ujian tidak hanya datang dari tugas-tugas dosen di departemen, melainkan juga dari notifikasi laptop.

    Sumber: Asus.id

    “Maaf memori tidak cukup, silahkan menghapus beberapa item.”

    Sering mendapati pesan cantik mirip seperti di atas? Perlu beli hardisk baru? Jangan! Tidak usah! Perlu diketahui, ASUS X555 menawarkan penyimpanan data space hingga 1 TB. Bak beranak pinak hingga tujuh turunanpun, tidak habis memori ASUS untuk menyimpan kenangan anak cucu di dalamnya. Jadi, sekarang tidak perlu mengeluh lagi. Bukan hanya kenangan sanak saudara yang bisa disimpan di piranti canggih ini. Bahkan, foto, video, dokumen sekelurahan pun juga dapat masuk.

    1. Beli ASUS X555 sama dengan mendapatkan Windows 10.

         

       Cari ayam dapat telurnya pula. Keberuntungan seperti itulah yang akan didapat apabila menggunakan ASUS X555. Betapa tidak? Laptop baru, aplikasi baru, software baru. Cukup membuat dompet semakin kurus tentunya. Kini dengan rilisnya ASUS X555, selain mendapatkan piranti yang ciamik kita juga dapat menghemat minimal satu juta untuk membeli copyright dari Mbah Gates itu. Menarik, ‘kan?

    1. Laptop rasa smartphone.

    Adakah di antara kita saat ini yang belum mempunyai piranti bernama ponsel android atau ponsel pintar? Sudah kuduga, pasti tidak ada yang menajawab tidak. Apakah aku sudah sehebat Joe Sandi? Ah, lupakan. Lagipula aku bangga menjadi diriku sendiri. Oke, Skip. Sekarang, aku bertanya. Adakah di antara kita saat ini yang sudah mempunyai piranti sebut saja ‘laptop pintar’? Sekali lagi, sebut saja ‘laptop pintar’, jangan ‘mawar’, apalagi nama mantan. Barangkali, ini malah menimbulkan pertanyaan. Apa itu laptop pintar? Penjual baju di mall dengan diskon 90% bertanya, si Amboi bertanya, kucingku turut bertanya.

    Aduh, jangan tanya aku. Tanyakan sahaja kepada rumput yang bergoyang!

    Jadi seperti ini, baru-baru ini ASUS mengeluarkan seri laptop pintar yakni ASUS X555. Lo, kok bisa pintar? Apa karena sudah di les privat? Tolong, keep on focus, good readers. Jadi gini, kamu mendapati tabs kerja yang terdapat pada smartphone milikmu, seperti tab galeri, permainan, browser, dan pengaturan. kamu juga akan mendapati tabs yang demikian di ASUS X555 ini. Jadi, untukmu yang tidak ingin repot buka tutup tabs, fitur ASUS X555 ini dapat menjadi pilihan kamu.

          ASUS X555 memberikan user pengalaman menggunakan piranti berbentuk laptop namun dengan sistem operasional seperti android. Fantastis!

    1. Laptop yang hanya perlu 2 detik untuk bangkit.

    Keringat dingin bercucuran saat hendak presentasi di depan puluhan pasang mata yang seolah-olah hendak menerkam, sementara laptop yang sedari tadi dalam kondisi sleep tidak kunjung benar-benar ‘hidup’ saat dihidupkan. Susah sekali, lama sekali, layaknya dirimu ketika bangun di hari Minggu. Loading, waiting, authenticating dan sejenisnya kadang membuat gemas pada saat kita dihadang oleh sebuah bom waktu bernama injury time. Kenapa sih kok laptop kita sering dalam keadaan demikian? Setidaknya ada dua faktor yang mampu menjelaskan kondisinya, yakni faktor U dan S (usia dan sistem). Laptop tua ditambah dengan sistem yang kurang mendukung sangat mudah menjadikan laptop kita tidak mudah tanggap, tidak mudah sadar, serta tidak mudah peka. Maka dari itu, aku masuk ke kelompok pendukung tagar #2019gantilaptop.

    Eh, salah. Aku keluar lagi. Aku membuat tagar sendiri saja yang berjudul #secepatnyagantilaptop.

    Solusi untuk masalah demikian adalah satu, yakni ganti laptop. Tukang presentasi handal harus ganti laptop ASUS X555. Mengapa? Teknologi ASUS X555 sangat membantu dalam menghadapi persoalan ini. Dengan dilengkapi sistem yang komprehensif, ASUS X555 sangat handal dan responsif. Setelah di-sleep untuk beberapa waktu, ASUS X555 akan mudah untuk merespon perintah menyala. Kini, kamu tidak perlu berkeringat dingin lagi saat presentasi. Sebab, ASUS X555 telah menjelma menjadi udara segar untuk persoalan klasik presentasimu.

    1. Laptop sigap untuk pengguna yang rewel.

    Apa yang paling sering kamu alami ketika mengatur laptop dalam keadaan tidur (sleep)? Daya baterai habis, mati secara perlahan tapi pasti? Ada yang bahkan tidak dapat dihidupkan kembali? Aduh, pasti langsung berubah menjadi mode rewel, langsung pula panik untuk mengganti piranti. Namun, ASUS X555 bisa mengatasinya. Laptop ini mampu bertahan dalam kondisi sleep hingga dua minggu lamanya. Wah! Kamu saja pasti tidak tahan tidur terus-menerus selama lebih dari dua hari.

    Jadi, bagi kamu yang mempunyai sifat pelupa, ceroboh, acuh terhadap kondisi laptop, tetapi rewel jika melihat masalah, barangkali ini adalah salah satu jawaban dari semesta agar kamu dan laptopmu senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat.

    Eh, tunggu dulu. Apakah data langsung hilang ketika laptop dimatikan dalam kondisi sleep tanpa menyimpannya terlebih dahulu? Well, itu masalah klasik semua orang. Keluhan ini ditangkap dengan baik oleh ASUS. Sebab, ASUS telah merilis piranti baru yang membuat kita tidak perlu cemas bin ketar-ketir ketika menggunakan mode sleep. Seperti robot canggih, sebelum laptop benar-benar mati, laptop akan menyimpan sendiri pekerjaan atau jendela yang sedang bekerja. Ini yang membuat aku semakin kesengsem dengan ASUS X555.

    Kesengsem sama wajah sang mantan? Oh, tidak! Udah, lupakan saja!

    • Amunisi Untuk Produktif Bersama “Si Stylish dan Modis”

    Ibarat seorang wanita, sudah barangkali ASUS X555 bisa disebut cantik di luar, cantik pula di dalam. Begitu mungkin ungkapan yang cocok untuk spesifikasi hardware dan software ASUS X555 ini. Untuk mengenal lebih dalam, Mari kita menguliti bagian ASUS X555 satu persatu.

     

    1. Dari segi desain laptop, ASUS X555 adalah salah satu jenis laptop yang tangguh. Mempunyai berat 2,3 kg dan ukuran LCD mencapai 15,6 inci membuat laptop ini terlihat sangat menawan dan memanjakan mata pemiliknya, terlebih bagi kaum gamers dan penyuka film. Layarnya yang lebar dapat menampilkan setiap objek dengan sangat jelas.
    2. Chiclet Keyboard mampu memanjakan jari-jemari untuk menari dengan asyik tanpa perlu takut typo dan delete Chiclet keyboard adalah suatu bentuk pembaharuan dari bentuk keyboard. Uniknya, tuts pada keyboard dibuat dengan jarak agak jauh dengan tujuan agar pengguna lebih mudah dalam mengetik dan tidak typo lagi.

     

    Apakah mantanmu juga sepengertian ini? Ah, lupakan. Barangkali kita perlu membaca tulisan ini sambil ngopi bersama.

    1. Warna jernih yang dihasilkan mampu sejernih bola mata sang pujaan hati. Dengan kombinasi sistem antara AMD Rodeon HD 5870 dan resolusi layar 1366 x 768 piksel, lalu dipadukan oleh tim ASUS Golden Eye, laptop ini membuat tampilannya sangat memanjakan mata.
    2. Transfer berkas lama, padahal besarnya hanya beberapa megabyte saja? Hal itu tidak akan kamu dapatkan di Asus X555. Laptop ini telah tersematkan teknologi USB 3.0 for ultra fast data transfer yang memungkinkan untuk mengirim data film blue-ray dengan ukuran 25 GB dalam waktu 70 detik saja!
    3. ASUS SonicMaster Technology didampingi ASUS Audio Wizard menghasilkan kombinasi suara yang cetar nan membahana. Dilengkapi dengan pre-set audio modes membuat telinga pengguna semakin dimanjakan dengan teknologi ASUS X555.
    4. Smart Gesture Multitouch Technology dan Precise Control Fingerprints Technology membuat rekayasa touchpad menjadi lebih mudah dengan arah scroll horizontal, vertikal, dan mode pembesaran layar monitor.

    Apa kata mereka terkait ASUS?

     

    Kemajuan zaman sudah selayaknya kita timpali dengan kemajuan penguasaan teknologi. Dunia semakin lama semakin menyempit, perlu sebuah alat untuk setidaknya menguasai sektor-sektor tertentu. ASUS X555 menjadi salah satu pioneer kemajuan teknologi. Bersama ASUS pulalah anak-anak bangsa semakin produktif lewat karya-karya mereka. Ada yang berkarya tulis, karya desain, karya program, dan lain-lain. Akulah—seseorang yang biasa-biasa saja—yang menjadi salah satu dari mereka. Barangkali juga kamu yang kini tengah membaca sepenggal cerita yang biasa-biasa saja ini. ASUS telah menemaniku dalam jatuh bangunku, dulu, kini, dan nanti. Bersama ASUS, aku siap membuka lembar petualangan baruku.

    Bila aku adalah Milea, sudah pasti ASUS adalah Dilan-nya. Kucingku? Lain kali kukenalkan dia padamu.

    Aku tidak akan menyesal, Aku memilih ASUS.

    Dapatkan seri ASUS X555, ASUS X555 juga dijual di Tokopedia http://www.tokopedia.com/asus?source=universe&st=product*

    Big thanks delivered to @BloggerCrony giving me opportunity to join this competition. Last of all, wish me luck!

    Competisi Blog ASUS X555 oleh @BloggerCrony

    ByRully mufarika

    Rantai

    Pertama-tama yang harus saya klarifikasi adalah ini bukan cerpen atau tulisan mengenai seorang jomblo yang galau, remaja yang gundah setelah diputuskan oleh sang kekasih tercinta, atau Naruto yang galau diacuhkan oleh Sakura, jadi jika Anda salah fokus, lebih baik Anda “klik untuk mundur,dan tahan untuk melihat riwayat” Kedua adalah bahwa saya bukan anak teknik mesin/teknik otomitif apalagi teknik elektro, saya (insyaa Allah) tulen anak teknik sosial jadi ketika Anda membaca (lebih tepatnya punya waktu membaca tulisan receh ini) dan menemukan kejanggalan ditulisan saya ini (yang saya sendiri juga ada fase gagal faham dan kejanggalan dalam menulisnya) mohon untuk kemaklumannya dan terbuka untuk kritik, saran, nasihat, petuah, dan motivasi-motivasi ala Cak Nun, Mario Teguh, Mario Maurer dan sebagainya..
    Rantai dan Mata Rantai
    Oke, untuk mengawali tulisan ini saya akan mengajak Anda untuk bersama-sama memahami judul tulisan diatas dulu. Rantai.. Siapa yang tak tahu rantai ? (saya yakin) Anda semua pasti sudah mengetahui apa itu rantai. Rantai adalah bagian yang (sebenarnya juga penting) dalam kendaraan khususnya kendaraan roda dua. Namun dia sering terlupakan (memang fitrah rantai menjadi hal yang hitam,gelap, tersembunyi, tak terjamah, dan tak terlihat) oleh sebab sudah tergantikan oleh fungsi-fungsi bagian atau komponen kendaraan yang lebih instant seperti bensin, ban, oli, pelumas, dan lain-lain yang cepat habis secepat kita makan mie instant . Biasanya orang yang sebelum berangkat entah kuliah/kerja/sekolah akan mengecek bensin dulu, sambil telinga dan mata dirapatkan dan motor di ocak-acik untuk melihat seberapa banyak bensin yang ada, berbeda dengan rantainya.. boro-boro mengecek kondisi rantai sepeda / motor, itu rantai kalau belum putus (penulis yakin) mustahil rantai itu akan diperiksa lgi, atau minimal di cek. Asal sepeda atau motor itu berlajan, ya sudah.. ya wis buhal. Begitulah kita, sukanya menunggu kalau sudah rusak, sukanya menunggu kalau sudah tidak cocok, sukanya menunggu kalau sudah tidak punya feel yang sama, sukanya menunggu revisi yang ada (eh lupakan bagian ini). Lanjut, keadaan mata rantai yang menyusun rantai kemudian menjadi motor penggerak ini tak ubahnya seperti yang dikatakan Mbah Easton bahwa sub sistem yang menyusun sistem dan sistem menyusun sub sistem, begitulah seterusnya. Bahwa : Sesuatu yang besar pun tersusun dari yang kecil seperti halnya peribahasa sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.
    Gagal Paham
    Lembaga / komunitas / unit / kelompok adalah suatu bentuk perkumpulan yang terdiri dari individu yang biasanya basicnya adalah orang yang (sudah sewajarnya) berbeda berbeda. Cek-cok ? Ya pastilah ada ! Sebenarnya kenapa ada cek cok dan bagaimana cek cok itu ada ? Kita adalah makhluk (yang seharunya) mulia diantar makhluk-makhluk lain yang ada dimuka bumi ini, maka dari itu kita diberi rasa-rasa dan juga akal. Ada rasa coklat, manis, asem, pahit. Eh bukan maksudnya adalah ada rasa yang cenderung positive seperti : bahagia, ceria, semangat, optimis, dan lain-lain. Ada juga rasa cenderung negative misal ; sedih, kecewa, marah,galau, mutung dan sebagainya. Percek cok an ada terjadi karena rasa yang tidak sama, sama seperti jika kita makan nasi goreng dicampur soto dicampur es dawet. Weh ! Naudzubillah. Saya sih nggak mau ya.. Nasi kucing masih enak. Membayangkan rasa yang seperti itu saja saya tidak sanggup, mual coy ! Anda masih bisa mencoba soto, rawon, pecel, dawet (penulis jadi lapar) kok tanpa harus mencampur adukkannya. Eh kenapa malah membahas makanan ya, oke kita back to rantai.
    Mencoba menebak rantai sepeda yang Anda bayangkan, pasti hitam, lusuh, lembab, penuh oli dan kotor. Yah, mau bagaimana lagi resiko mah kalau mau gerak ya harus diberi oli, minyak dan kawan-kawannya. Kalau rantai nya masih putih, bresih, mengkilat, i mean masih baru mana bisa motor terebut berjalan, lha wong rantainya saja tidak dipasang. Sama halnya keluarga/komunitas/kolega/unit/kelompok kalau tidak mau lusuh, bergerak, dengan bumbu cek cok sedikit alias diam saja ya wagu kalau mau maju. Tapi yang lebih wagu adalah kalau cek-cok tersebut terjadi dan tidak diperbaiki. Ya namanya juga rantai, ya harus berkaitan satu sama lain mata rantainya supaya bisa dipakai jalan. Kalau sudah tau rantai nya mau putus, dan masih saja digasak.. mbuhlah karepe dewe. Yang namanya mata rantai, walaupun besarnya tidak ada sejempol jari bakal bahaya lo kalau tidak diperbaiki. Mau dilepas mata rantai nya ? Yo raiso (ora bisa alias ndak bisa) . Orang rantainya sudah didesign sedimian rupa panjang , lebarnya untuk dicocokkan ke motor nya.. kok main copot aja. Ya itu kebiasaan orang Indonesia (saya nggak bilang semuanya lho) ahli dan ndewo kalu disuruh mbongkar-mbongkar (termasuk mbongkar perasaan) tapi kalap kalau disuruh memasang ulang, kzl kan -_- Bisa-bisa motornya tidak bisa jalan itu, kalau sudah motor tidak bisa jalan, ya wis.. wassalam. Ini motor lho, saya belum bicara soal kumpulan manusia. Biyuh biyuh…
    Wis…wis…wis..
    Kalem…..Kalem…. jangan banting-banting laptop atau HP gara-gara emosi baca tulisan ini, istighfar and stay cool Reek ….!
    Sungguh (saya tambah yakin bahwa) sebenarnya kita tidak ingin untuk kita tidak menyukai siapapun dia atau mereka, karna saya tahu bahwa fitrah manusia sebenarnya adalah mencari kebenaran untuk mencocokkan sehingga ada ikatan diantara mereka, dan untuk mendapatkan semua itu (sebagai sesama manusia saya semakin yakin) bahwa mereka mampunyai alasan untuk membenarkan kebenaran versi mereka atau dia. Namun dari kegagalan fahaman saya tersebut diatas, ada satu hal yang saya fahami bahwa ;
    Belajar Memahami
    Menurut KBBI faham adalah (NB : Tulisan dibawah adalah copy paste dari KBBI online, jadi tidak disarankan untuk membacanya) Paham/pa-ham/1 n pengertian : pengetahuan banyak, 2 n pendapat ; pikiran : –nya tidak bersesuaian dengan—kebanyakan orang; 3 n aliran ; haluan ; pandangan ; ia mempunyai pandangan nasionalis ; 4 v mengerti benar (akan) ; tahu benar (akan) ; sebenarnya saya sendiri tidak begitu-akan perkara itu ; 5 a pandai dan mengerti benar (tentang suatu hal) : iia – bahasa Sanskerta; ia – dalam pembuatan gula; angin lalu, — tertumbuk, pb suatu hal yang banyak halangan meskipun tampaknya dapat dilakukan dengan mudah. (Ini adalah paragraf yang paling saya yakini diantara paragraf yang lain hehe tanpa ada keraguan didalamnya)
    Pesan saya adalah; Sebagai manusia (yang saya yakini faham) maka sudah selayaknya untuk kita sama-sama belajar memahami (stilah kerennya tabayyun) Disadari atau tidak, rasa sakit atau senang, enak dan tidak enak adalah berasal dari hati kita yang direspon oleh akal kemudian kita implementasikan dalam suatu tidakan yang disetir oleh akal kita tersebut. Manusia bertindak sesuai akal, akal merespon dari hati. Manusia itu ibaratnya gini.. Sama seperti komponen tubuh ibarat hati adalah raja dan akal adalah perdana menteri, Mbah Gus Mus mengatakan demikian. Jadi logikanya perdana mentri harus menuruti raja, tapi raja juga jangan sewenang-wenang (baper) kepada prajuritnya. Yang jelas sih harus ada koordinasi antara raja dan perdana menteri tersebut. Sebagai manusia yang (saya yakini lagi) sudah tinggi tingkat pemahamannya dibandingkan dengan yang lain (jin, syaiton,amoeba, dkk terserah Anda menambahkan jenis makhluk lain) adalah Anda lebih baik sering-sering membuka KBBI, seperti yang saya lakukan.. Tujuannya adalah tidak lain dan tidak bukan supaya Anda tidak gagal paham seperti saya atau (mungkin) ketika Anda membaca tulisan ini, atau bisa jadi kita malah sama-sama gagal faham dalam memahami satu sama lain, nah untuk mulai memahami kata-kata faham supaya kita tidak gagal faham maka membuka kamus dan mencari kata “faham” adalah solusi paling efektive, atau Anda punya solusi lain ? Mungkin saya ada sedikit kata-kata mutiara ( mungkin lebih tepat mutiara imitasi sebab saya bukan seorang yang pandai bersajak sebenarnya) untuk para kawan yang resah, galau, gundah, gulana bahwasannya jedilah dirimu yang memahami orang lain, posisikan dirimu untuk berada diposisi orang lain Dan pesan terakhir (dalam tulisan ini, bukan kehidupan nyata) adalah jangan pernah menaruh kepercayaanmu semaksimal dengan tulisan ini, cukup percayalah maksimal hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    “Mungkin tidak selamanya benar bahwa suatu hal kecil seperti mata-mata rantai yang tak ubahnya seumpama butiran debu dapat diacuhkan begitu saja, seperti halnya sepeda yang mustahil akan beranjak tanpa rantai. Diam, Berkarat dan Sirna. Begitupula lah daun, bahkan gugurnya pun sudah ditakdirkan. Apalagi kita sebagai keluarga/kolega/jamaah/komunitas tentulah tidak ada permasalahan yang terlalu kecil untuk difahami dan diselesaikan. Jika ada satu persatu ikatan itu kau biarkan terlepas,maka tinggallah dan hiduplah kau seorang diri dan berbahagialah dengan bahagia versi mu sendiri. Tapi sebagai manusia yang punya hati dan bisa berfikir, terpaku dan terdiam bukanlah solusi yang tepat. Kalau mantan/temen/sahabat Anda bisa move on, kenapa Anda tidak ?”
    Yogyakarta, 17 Oktober 2016.

    ByRully mufarika

    Karna Anak Pertama adalah Kakak sehingga Anak Selanjutnya adalah Adik

    Konflik dalam sebuah keluarga bukanlah hal yang asing lagi, justru seringkali konflik baik konflik individu, pribadi atau kelompok bersumber dari dalam internal keluarga. Rasa mencintai antar anggota keluarga, hingga permasalahan soal prinsip yang berbeda turut menjadi pemicu konflik tersebut. Soal prinsip, memang ada keluarga yang idealis yang kemudian memasang target bahwa anak-anaknya harus sesuai dengan apa yang direncanakan. Tujuan orangtua pasti baik, yakni menjadikan anak-anak menjadi seorang yang membanggakan, prestatif, bermanfaat, mandiri, dan sebagainya. Dalam keluarga yang mempunyai anak lebih dari satu, problem yang dihadapi untuk mencapai cita-cita hakiki tersebut bisa jadi lebih kompleks. Keberadaan anak yang banyak dengan segala posisinya menuntut orang tua untuk berfikir dan bertindak se-kreatif mungkin termasuk dalam mengatur dan merekayasa anaknya yang menjadi anak pertama, kedua, dan seterusnya. Bagaimana anak pertama bertindak sebagai kakak, bagaimana anak kedua ketiga dan seterusnya bertindak sebagai adik dan bagaimana posisi mereka sebagai sesama saudara mempunyai hak, kewajiban, dna konsekuensi masing-masing. Dalam posisi ini, yang sering diposisikan menjadi pihak dengan beban tersebesar dan terberat adalah anak pertama (kakak sulung). Menjadi anak sulung memang bukanlah suatu hal yang mudah. Berbagai aspek dan hal hal dasar perlu diperhatikan dari posisinya sebagai anak dalam keluarga kecil tersebut[3], sebagai saudara bagi saudara-saudaranya dan sebagai kakak bagi adik-adiknya. Sering kali anak sulung dituntut dengan berbagai tuntutan, Anak sulung di setting sedemikian rupaya supaya menjadi role model yang baik bagi adik-adiknya. Bukan hanya sebagai role model, terkadang sang adik juga dituntut untuk menjadi sama dengan kakaknya sehingga sang adik terkadang berada dalam posisi yang dilematis.
    Anak kedua, ketiga (dan seterusnya-adik-) rata-rata mengalami hal yang sama yakni, hidup dalam bayang-bayang seorang kakak. Seorang kakak yang telah sedemikian rupa diatur oleh orang tua dan keluarganya sebagai role model yang terkadang “wajib” untuk ditiru oleh sang adik. Layaknya dosen yang menjadi acuan bagi seorang mahasiswa dalam mengejar akademik, seorang adik seperti tak mau kalah mengejar kakak nya dalam segala tindakannya demi membuktikan bahwa adik pun bisa seperti kakak. Meskipun disatu sisi persaingan ini bersifat baik[4],namun perilaku ini berbahaya ketika sang adik menjadikan kakak sebagai tujuan dalam kehidupannya padahal bisa saja potensi adik tersebut berbeda dengan potensi kakaknya atau justru bahkan saling berlawanan. Dan ketika hal tersebut terjadi sang adik bisa jadi menikmati prosesnya dalam menjadi pihak lawan dari kakaknya sehingga dikhawatirkan hubungan yang terbentuk bukan lagi hubungan persaudaraan, namun menjadi hubungan kompetisi. Setiap inidividu yang dikaruniai segala kelebihan dan kekurangan yang berbeda, harus menjadi sama sebab atas nama kompetisi. Kasus ini terjadi pada beberapa anak (adik) yang mempunyai kakak, salah seorangnya adalah anak yang bernama Arif. Meskipun kasus ini diambil dari salah seorang anak kecil, namun bagaimana ia bertindak telah merepresentasikan tindakan teman-teman nya yang bernasib sama. Arif seorang anak kecil yang sekarang duduk dibangku kelas 5 SD, pernah tinggal kelas saat duduk di kelas dua menjalani kehidupan seperti anak pada umumnya yakni bermain,belajar dan melakukan hal-hal khas yang lain nya seperti anak pada umumnya. Namun berbeda karena Arif ini memiliki “kesabaran” diluar batas anak-anak seusianya. Walaupun kakek dan nenek nya selalu mengatakan bahwa dia adalah anak yang bodoh, goblok, pemalas, pernah tidak naik kelas dia (Arif) sudah tidak lagi mempermasalahkannya-penerimaan-. Walaupun demikian dia seringkali di bandingkan dengan kakaknya yang sejak SD mendapat tiga besar di kelas, kakak yang dikatakan dalam keluarganya sorang yang cerdas dibanding adiknya agaknya membuat Arif merasa terbebani. Dia tumbuh menjadi anak yang penyendiri, penakut dan kurang bisa mendengarkan orang lain. Keluarga yang selalu menekan nya untuk menjadi sama dengan kakaknya, menjadi salah satu penyebab Arif yang sekarang. Parahnya kakak nya baru sadar bahwa kepribadian Arif ternyata terbebani dengan keberadaan kakak tersebut, ditambah selama ini kakak tersebut tidak menyadarinya karna yang kakak itu tau adalah bagaimana menjadi kakak dan contoh yang terbaik bagi adiknya. Miss communication terjadi hingga kakak nya melanjutkan studi di kota, dan sang adik masih duduk di bangku SD dengan bayang-bayang kakaknya. Sang kakak ingin merubah keadaan, namun sang Adik telah jauh dari pandangannya. Sekarang sang kakak tahu bahwasannya menjadi kakak bukan hanya belajar dan menunjukkan bahwa kakak tersebut adalah kakak yang terbaik bahkan anak yang terbaik, namun juga bagaimana si kakak mampu bekerja sama dengan adik-adiknya untuk mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai.

    ByRully mufarika

    Anak itu bernama Rara

    “Ayah.. aku mau beli lagi Yaah” pinta seorang anak kecil kepada ayahnya sembari lari menuju gerobak kedai penjual makanan.
    Sepintas suara anak itu memecah keheningan suasana makan siang di angkringan yang terletak di bawah pepohonan yang sejuk. Sebuah keluarga kecil duduk bersama menikmati makan siang mereka. Bersama seorang laki-laki paruh baya berkacamata, seorang wanita lanjut usia yang rambutnya dipenuhi uban dan seorang anak kecil kira-kira berusia 8 tahun dengan berambut sebahu yang memiliki wajah imut dan cantik berselimut kebahagiaan. Tak beberapa lama anak kecil itu datang membawa bungkusan makanan, seraya duduk di depan laki-laki dan wanita tua itu.
    “Eyang.. sini tak suapin” tangan mungil itu menyendok makanan dan menyuapi wanita lanjut usia yang ada didepannya.
    “Enak Yang?”
    “Enak” Jawab Wanita tua itu
    Suara dan wajah bahagia anak kecil itu memerangkap perhatian seorang wanita muda yang duduk tidak jauh dari keluarga bahagia, sehingga wanita muda itu tahu tingkah laku yang dilakukan anak kecil yang tampak nan lucu di sampingnya. Perhatian wanita muda terperangkap oleh keceriaan anak kecil yang tampak polos itu, tampak wajah bahagia anak kecil itu di mata wanita muda tersebut. Hingga wanita muda itu memutuskan untuk menyapanya
    “Adek namanya siapa?” tanya wanita muda itu sembari mendekatkan dirinya kepada anak kecil
    Tidak langsung menjawab pertanyaan wanita muda, anak kecil itu menunjukkan wajah bingung sembari memandangi wajah laki-laki peruhbaya di depannya yang seolah-olah menunjukkan pertanyaan “siapa wanita muda itu”. Sontak laki-laki paruh baya itu tersenyum pada anak kecil sembari mengatakan “itu lo.. ditanya mbak e” seru dia dengan memandangi wajah anak kecil itu.
    “Rara Mbak”
    Anak kecil itu menjawab pertanyaan wanita muda yang mulai mendekatinya. Sembari melihat kepada wanita muda itu, dia makan bungkusan yang dibelinya dengan lahap. Disampingnya, terlihat laki-laki paruh baya itu menatapnya dengan tatapan bangga, senang, sedih, terlihat rasa yang bercampur aduk. Lalu dengan nada sabar khas seorang ayah, laki-laki itu mulai bercerita kepada sang wanita muda. Cerita itu diawali dengan satu kalimat
    “Ibunya sudah meninggal, Mbak” dengan senyum seribu makna ayah anak itu berkata kepada wanita muda
    Tak lama setelahnya Rara, anak kecil yang lucu itu pun berkata kepada wanita muda di sampingnya dengan wajah ceria dan bahagia khas anak-anak
    “Ibu meninggal pas habis sholat Mbak, habis salam ibu langsung meninggal.” Cerita anak itu dengan wajah tersenyum lebar~

    ByRully mufarika

    ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA: Smart Device for Smart People

    ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA


    Hai, kawanku seperjuangan! Sebagai penikmat masa muda penuh warna, kalian pasti pernah membayangkan sesuatu yang “tidak-tidak”, bukan? Contohnya pada saat kalian sedang mengerjakan tugas lomba pada injury time batas pengumpulan lalu tiba-tiba laptop mati kehabisan daya baterai. Alamak!

    Pada kasus yang lain, kalian sedang menyelesaikan final touch desain gambar di laptop dengan menghapus beberapa coretan menggunakan tombol “delete” lalu tidak sadar malah menekan tombol power yang berada di ujung kanan. Rasanya langsung membayangkan pergi ke bulan ditemani Kim Jong Un dan meledakkan bom nuklir yang telah dibuatnya di sana sambil tertawa bersama. Ha ha ha!

    Suramnya raut wajah ketika laptop mati secara tiba-tiba.

    Dua kasus di atas merupakan contoh pengalamanku menggunakan laptop ASUS VivoBook Max X441U yang saat ini masih kupakai. Aku memilih menggunakan laptop berjenis ASUS mengingat spesifikasi teknologinya yang sangat canggih di kelasnya. Selain itu, berdasarkan pengalaman teman-temanku, laptop ASUS memiliki beragam fitur khas sekaligus mempunyai daya tahan yang kuat. Di antara rasa syukur dapat memiliki laptop ini, ada kebiasaanku yang kurang kompatibel dengan kondisi laptop saat ini. Salah satunya yakni kebiasaanku mengira bahwa tombol pojok kanan depan adalah tombol “delete” seperti tombol papan ketik laptop pada umumnya. Sementara itu, pada laptop ini bukan tombol “delete” yang berada di pojok kanan depan, melainkan tombol power. Kebiasaan inilah yang tidak jarang membuatku patah semangat pada saat mengerjakan tugas maupun mengerjakan proyek bersama teman, semisal proyek desain dan presentasi. Coba pikirkan ketika sedang suasana serius mengerjakan proyek tiba-tiba layar laptop mati gara-gara salah pencet. Huh!

    Tombol “delete” bersebelahan dengan tombol “power”

    Selain itu, kebiasaanku yang lain ialah menggunakan laptop tanpa menghiraukan daya tahan baterai sehingga tidak jarang laptop tiba-tiba mati ketika menggunakannya. Melihat daya baterai laptopku yang kini sangat boros, aku seringkali mencari keberadaan stopkontak di manapun berada. Jika ada peribahasa mengatakan ada gula ada semut, maka pedomanku adalah ada aku ada stopkontak. Memalukan memang, tetapi kutanggapi saja dengan riang. Ha ha ha!

    Menemukan Perangkat Impian

    Seseorang yang cerdas perlu memiliki perangkat pendukung yang cerdas pula. Dengan berpegang pada cita-citaku sebagai salah satu agen perubahan melalui tulisan dan desain visual, aku memerlukan laptop yang cerdas, yang mampu berperan sebagai pemulus bak krim pemutih kulit, pelancar bak sinyal 4G, penguat bak suplemen penambah stamina, akselerator bak pesawat jet, sekaligus penawan mata bak wajah sang pujaan hati.

    Kelima peran tersebut seluruhnya terdapat pada ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA. Terbuat dari bahan aluminium dengan berat total hanya 1,6 kilogram, laptop ini akan terasa nyaman pada tiap-tiap sentuhan. Dengan ketebalan hanya 19,2 milimeter, laptop ini juga terasa enak pada setiap genggaman. Laptop ini turut memiliki sistem sensor sidik jari sehingga hanya perlu satu sentuhan jari pada saat mau membuka laptop. Kenyamanan tersebut tentunya dapat menjadi mood booster bagi orang-orang sepertiku yang hampir setiap hari memproduksi ide dalam bentuk tulisan dan bentuk-bentuk kreatif yang lain.

    ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA tipis dan nyaman dibawa

    Selain sebagai pemulus, ASUS VivoBook Flip TP410UA memiliki sifat sebagai pelancar. Bagaimana tidak, laptop ini memiliki fitur Bluetooth® 4.1, dual-band 802.11ac Wi-Fi terbaru, serta HDD hingga satu terabit yang mampu membuat kendala-kendala teknis semisal lambatnya berselancar daring serta kejadian memori tidak mencukupi dapat dihilangkan. Lancar dalam memproduksi ide, kemudian lancar memublikasikan, kemudian lancar dalam diskusi dan memberikan tanggapan merupakan impianku dalam menghabiskan masa mudaku saat ini. Lancar dalam mencapai impianku sebagai agen perubahan serta lancar dalam menikmati masa muda penuh manfaat merupakan hal yang hebat, bukan?

    Performa ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA tampak selalu prima

    ASUS VivoBook Flip TP410UA memiliki daya tahan yang kuat dari berbagai sisi. Dari sisi dalam, laptop ini tetap memiliki daya hemat yang tinggi sebab nilai TDP-nya hanya berkisar 5 watt. Dari sisi fisik, laptop ini telah dikenai tes engsel 360 derajat sebanyak 20.000 siklus dan terbukti pemakaiannya akan tahan hingga bertahun-tahun. Tidak cukup sampai di situ, laptop ini memiliki daya dukung baterai dengan teknologi ASUS Battery Health Charging yang mampu mengurangi kemungkinan kerusakan baterai laptop secara efektif hingga 100%. Baterainya pun dapat bertahan seharian. Dengan laptop sekuat ini, proses pencapaian impianku akan semakin mudah dan menyenangkan. Ingat! Cita-cita yang besar dapat diraih tidak hanya dengan modal tekad yang kuat, melainkan juga alat-alat pendukung yang kuat.

    Daya tahan ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA sudah teruji.

    ASUS VivoBook Flip TP410UA tidak hanya kuat, tetapi juga cepat. Dengan menggunakan prosesor hingga Intel CPU Core i7 dengan kecepatan hingga 3,5 GHz, kita tidak perlu risau terkait potensi melambatnya kinerja laptop pada saat digunakan. Selain itu, laptop ini juga memiliki tiga tempat colok (port) spesial berupa satu buah berjenis USB 3.0 dan dua buah berjenis USB 2.0 standar serta HDMI. Hal tersebut memungkinkan proses transfer data menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan kelebihan-kelebihan di atas, mengerjakan beberapa proyek sekaligus bukan lagi menjadi hal yang mustahil bagiku. Bak peribahasa, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Canggih, bukan?

    Aku memberi nilai terbaik untuk ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA

    Satu hal lain yang membuat decak kagumku tidak berhenti ialah bentuk fisik ASUS VivoBook Flip TP410UA yang mampu menawan hati. Dimulai dari fisiknya, laptop ini begitu terlihat canggihnya dengan memiliki empat mode penggunaan, yakni mode laptop, mode tablet, mode media stand, dan mode shared viewer. Dengan mode tablet, kita dapat mengoperasikannya lebih mudah. Dengan mode media stand, kita dapat menonton film kesukaan dengan tidak perlu lagi khawatir akan menyenggol atau menekan bagian papan ketik laptopnya tanpa sadar. Dengan mode shared viewer, kita dapat mempresentasikan serta mendiskusikan desain dan tulisan dengan lebih nyaman.

    ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA mode tablet


    ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA mode “shared viewer”

    Penampilan layarnya pun tak kalah keren dengan bingkai NanoEdge 8 mm yang membuat rasio layar ke tubuh dapat mencapai 78,7%. Pewarnaan layar terasa elegan dengan menggunakan teknologi Full High Definition. Kesan elegan yang ada pada layar tidak hanya bisa dilihat, melainkan juga bisa dirasakan secara langsung melalui teknologi layar sentuh dengan sensor berpresisi tinggi hingga 6 mm. Papan ketiknya turut menimbulkan kesan anggun. Efek pantulan tombol yang terasa nyata disertai efek backlit yang membuatnya terlihat dalam gelap merupakan bentuk dari kesan anggun tersebut. Selain aspek penglihatan dan sentuhan di atas, kepuasan akan laptop ini dapat dirasakan dari suara yang dihasilkan melalui teknologi ASUS SonicMaster. Aku tidak perlu khawatir lagi saat sibuk mengetik pada malam hari tiba-tiba mati listrik. Aku tidak perlu capek-capek lagi mengarahkan kursor saat berselancar di dunia maya. Terlebih, mengerjakan itu semua sekaligus mendengarkan musik di laptop ini bakal membuat hari-hariku semakin berwarna dan menggembirakan!

    Penilaian penulis terhadap spesifikasi ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA

    Smart device for smart people. ASUS Vivo Flip TP410UA sebagai smart device memiliki banyak kelebihan yang sesuai dengan kebutuhanku saat ini. Butuh sesuatu yang memanjakan jari, itu ada pada dirimu. Butuh sesuatu yang menawan mata dan telinga, itu ada pada dirimu. Butuh sesuatu yang melancarkan proyekku, itu ada pada dirimu. Butuh sesuatu yang mempercepat langkahku menggapai mimpiku, itu ada pada dirimu. Pokoknya, semua yang kubutuhkan ada pada dirimu. Kalau kata Taylor Swift, you belong to me.

    Yuk, ikuti lomba blog tentang ASUS. Hari ini adalah hari terakhir lomba lho.
    ASUS® In Search Of Incredible
    ASUS Laptopku Blogging Competition by http://www.uniekkaswarganti.com/

    Sumber Inspirasi:

    Spesifikasi ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA, https://www.asus.com/id/2-in-1-PCs/ASUS-VivoBook-Flip-14-TP410UA/
    Foto-Foto ASUS VivoBook Flip 14 TP410UA, https://drive.google.com/open?id=1HEXAdJs7760k8SYwL-5a8nOGRj9XKUkR/
    Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, https://puebi.readthedocs.io/en/latest/

    ByRully mufarika

    Menjadi Mandiri dengan “Mandiri” : Nikmati Mudahnya Transaksi Menggunakan Mandiri Online

    Saya masih ingat, saat itu jam menunjukkan waktu pukul 19.15 di Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Terjadi kekacauan yang luar biasa antara saya dan teman kuliah saya. Ceritanya, saya dan teman mengikuti sebuah perlombaan menulis karya ilmiah. Setelah abstrak kami diumumkan terpilih, kami harus segera menyiapkan dokumen-dokumen perlombaan. Kami begitu fokus mempersiapkan dokumen tersebut, hingga lupa bahwa kami harus melakukan registrasi ulang membayar biayanya. Alhasil, kami bingung bukan kepalang lantaran rumah tempat tinggal kami terletak jauh dari akses perbankan (jarak ke ATM terdekat adalah 10 KM), ditambah, akses ke ATM tersebut hanya sampai pukul lima sore.
    Waktu semakin mepet dan kami masih belum melakukan pembayaran. Mencoba mencari tempat pembayaran, tetap saja kami tidak menemukannya. Kami hampir putus asa, begitupun ayah saya yang turut membantu. Hingga tetangga samping rumah menegur kami yang sedang kebingungan, kemudian saya menceritakan persoalan saya kepada beliau. Bak menemukan oase di hamparan gurun, beliau menawarkan bantuan untuk kami. Melalui fasilitas mandiri online dari smartphone tentangga kami, pembayaran untuk lomba menjadi lebih mudah, hanya memerlukan sekali klik pda http://bankmandiri.co.id dan mengikuti petunjuk selanjutnya, transaksi selesai dilakukan. Kami pun tidak perlu khawatir gagal mengikuti lomba hanya karena tidak adanya akses pembayaran. Sejak saat itu, saya mulai menggunakan mandiri online untuk mempermudah transaksi yang saya lakukan.
    Persoalan menyangkut transaki tentunya tidak hanya dialami oleh kami saja, melainkan juga banyak orang. Apalagi di era serba canggih dan modern seperti sekarang, . Kemajuan dan disrupsi teknologi menjadi hal yang ‘wajib’ dikuasai oleh para konsumen dalam menikmati berbagai produk yang ditawarkan pasar. Tanpa kemampuan penguasaan teknologi, seseorang tidak akan dapat mampu merasakan kemajuan dan kemudahan yang diawarkan oleh dunia modern ini. Oleh karena itu, saat ini, semua orang dituntut untuk menguasai teknologi yang maju di segala bidang, salah satunya bidang ekonomi.
    Faktanya, teknologi yang maju dengan pesat tidak diimbangi dengan adanya penguasaan teknologi yang baik oleh masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat, lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia belum memiliki akun rekening bank. Untuk melakukan transaksi, mereka masih melakukannya secara konvensional. Sebagai contoh, untuk mengambil uang di bank, mereka harus pergi jauh dari desa ke kota dan mencairkan uang di bank. Jarak yang harus ditempuh, “ongkos” transportasi yang harus dibayarkan, menjadi gambaran betapa betapa transaksi konvensional menjadi sangat kurang efektif dan efisien. Sudah saatnya transaksi konvensional beralih dengan transaksi online.
    Mengapa perlu transaksi online ?
    Zaman telah berganti, sistem pun telah berganti. Pada era yang sudah maju seperti sekarang, kita tidak perlu khawatir mengenai efisiensi dan efektivitas. Berbagai layanan transaksi dapat dengan mudah kita dapat. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi rintangan untuk melakukan transaksi, sebab, saat ini semua sudah mengalami masa interkoneksi. Akses untuk memperoleh fasilitas transaksi online demikian menjadi mudah didapat, salah satunya melalui layanan yang disediakan oleh mandiri online http://bankmandiri.co.id.
    Transaksi online lebih aman. Melalui transaksi online, semua data di input dengan jelas dan terang. Hal ini dapat meminimalisir kemungkinan penipuan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, adanya sistem online memudahkan pelacakan terhadap pihak yang menyalahgunakan teknologi. Transaksi online yang tidak menggunakan uang cash, sehingga dapat mengurangi risiko perampokan, pencurian, perampasan, dan lain-lain.
    Transaksi online lebih mudah. Transaksi online memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi. Membayar pajak rumah, kendaraan, tidak perlu lagi datang kekantor. Untuk membeli barang misalnya, konsumen sekarang tidak perlu lagi pergi ketoko atau pusat perbelanjaan. Dengan adanya transaksi online, belanja jadi lebih mudah. Bayar belanja online menjadi semudah hanya dengan meng-klik aplikasi http://bankmandiri.co.id/mandiri-online semua transaksi dapat dilakukan, baik di rumah, kantor, tempat liburan dan berbagai tempat lain yang jauh dari jangkauan pusat perbankan.
    Pengeluaran untuk kebutuhan transaksi menjadi mudah diawasi dan dikontrol melalui penggunaan sistem transaksi online. Melalui transaksi online, semua transaksi akan tercatat. Riwayat transaksi yang tercatat pada akun transaksi online dapat dilihat, sehingga kita dapat dengan mudah mengatur pengeluaran kita.
    Transaksi online membuat aktivitas transaksi menjadi praktis. Untuk melakukan transaksi yang bernilai besar, kita cukup membuka aplikasi saja. Kita tidak lagi memerlukan dompet atau tempat penyimpanan uang sejenis untuk membayar, melainkan cukup dengan menggunakan fitur-fitur yang telah disediakan.
    Adanya kemudahan transaksi juga perlu diimbangi dengan kecerdasan finansial konsumen. Jangan sampai dengan adanya kemudahan dalam mengakses fasilitas kemudian konsumen menjadi terlena dan melakukan habbit konsumerisme. Bagaimana perilaku konsumerisme itu? perilaku konsumerisme adalah perilaku yang terus menerus ingin menggunakan suatu produk, bahkan tanpa kontrol atau manajemen diri yang baik.
    Lalu, bagaimana ciri-ciri perilaku konsumerisme itu? Ciri-ciri perilaku konsumerisme antara lain, sifat kurang dapat membendung keinginan untuk berbelanja, cepat tertarik dengan barang dengan promo khusus, lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan dalam pemenuhan barang, tidak realistis dalam membeli, membeli hanya karena trend atau mode, dan lain-lain.
    Apakah kemudahantransaksi menjadi boomerang untuk konsumen? Bisa jadi iya bisa jadi tidak. Bagaimana sikap kita mengaplikasikan kemudahan itu tergantung bagaimana kita memanajemen diri dengan baik. Manajemen yang baik mengakibatkan kita menjadi pribadi yang lebih pintar dan selektif dalam beraktifitas termasuk dalam aktifitas transaksi. Ada berbagai tips dan trik yang patut dipelajari untuk mengontrol diri dalam aktifitas transaksi cepat ala mandir online. Melalui ‘jadi mandiri’ http://jadimandiri.org kita dapat menemukan berbagai cara untuk menjadi smart people dalam memanfaatkan smart technology. Berbagai wawasan mengenai entrepreneurship, keuangan, pemanfaatan teknologi, hingga lifestyle dapat ditemukan di http://jadimandiri.org.
    Bagaimana menjadi smart people untuk memanfaatkan smart technology ?
    Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadi smart people dama mengaplikasikan smart technology. Cara pertama, meningkatkan literasi teknologi. Literasi penting guna meningkatkan pengetahuan kita terhadap teknologi. Kedua, manajemen diri. Manajemen diri penting untuk menjadikan kita tidak bersikap konsumerisma. Ketiga, selalu mawas diri dalam penggunaan teknologi. Manusia adalah user yang menciptakan teknologi, jangan sampai, kemduin, kita dikendalikan oleh teknologi. Jangan lupa untuk selalu update informasi dari jati mandiri http://jadimandiri.org. mengenai berita dan kabar terbaru terkait dunia finansial.
    Setelah memahami pentingnya penguasaan teknologi finansial dan berbagai ide terkait optimalisasi penggunaannya, perlu bagi kita untuk menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Ini tidak lain karena, pada dasarnya, informasi yang kita dapatkan dapat digunakan untuk menjadi rujukan dan alasan mengapa kita melakukan usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan fasilitas yang ada, termasuk fasilitas mandiri online yang disediakan oleh Bank Mandiri http://bankmandiri.co.id.
    Transaksi menjadi lebih mudah dengan menggunakan mandiri online
    Pada dasarnya teknologi dibuat untuk memudahkan segala keperluan hidup. Namun, dalam pelaksanannya, seringkali teknologi disalahgunakan maupun tidak dapat diakses dengan baik oleh pihak yang berkebutuhan. Melalui tulisan ini, penulis mengajak pembaca untuk dapat memanfaatkan teknologi finansial dengan sebaik-baiknya. Teknologi yang dapat kita manfaatkan salah satunya disediakan oleh Bank Mandiri, melalui mandiri online, kita dapat mengakses berbagai produk kemudahan.
    Sebelum menikmati layanan transaksi finansial mandiri online via bank mandiri, perlu diperhatikan tata cara aktivasi akun dengan mendaftarkan diri melalui kantor cabang mandiri terdekat dengan membawa identitas diri, buku tabungan, dan kartu debit mandiri. Setelah melakukan aktivasi online aplikasi mandiri online dismartphone, barulah kemudian nasabah dapat mengakses fasilitas transaksi mandiri online.
    Rasakan kemudahan transaksi menggunakan “Mandiri Online”
    Saat ini, kemudahan dan kenyamanan dalam mendapatkan informasi menjadi tujuan dalam melakukan sebuah transaksi. Melalui fitur tampilan lengkapnya, Bank Mandiri menyediakan akses cepat untuk memperoleh informasi rekening deposit maupun informasi rekening kredit.
    Demi mengantisipasi penyalahgunaan kejahatan dalam sistem transaksi online, Bank Mandiri juga menggunakan teknologi Out of Band (OOB) yang memungkinkan untuk melakukan mekanisme approval pada transaksi baik melalui token atau mobile apps. Penggunaan singgel id atau satu akses, memudahkan pengguna untuk mengakses berbagai layanan yang disediakan oleh “Mandiri Online”.
    Pembayaran transaksi seperti token, isi ulang pulsa, tagihan kartu kredit, bayar angsuran hanya perlu melakukan one klik pada http://bankmandiri.co.id/mandiri-online dan kemudian transaksi akan dapat dilakukan secara real-time kapanpun dan dimanapun. Pembayaran transaksi aplikasi online seperti belanja online, transportasi online, juga dapat memanfaatkan fasilitas top-up yang memungkinkan pengguna untuk melakukan isi ulang e-cash dan e-money.
    Berbagai kemudahan telah ditawarkan oleh penyedia layanan jasa transaksi finansial, salah satunya adalah Bank Mandiri. Namun, untuk mencapai hidup yang lebih efisien dan efektif, perlu bagi kita untuk memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang cerdas tentunya dapat memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya guna mencapai cara hidup yang lebih mudah dan nyaman.

    ByRully mufarika

    Keberhasilan Asian Games 2018: Momentum Indonesia Harum Menuju Indonesia Maju

    Momentum Memaknai Gelora Bung Karno
    Maju tidaknya sebuah bangsa tidak hanya ditentukan oleh realitas sosial yang terlihat pada bangsa tersebut, melainkan pula ditentukan oleh eksistensi dan kondisi objek vital yang disematkan sebagai simbol dari bangsa tersebut. Karakteristik masyarakat Perancis yang anggun dapat dilihat dari eksistensi Menara Eiffel yang senantiasa bersolek cantik. Digdayanya kekuatan Amerika Serikat tampak jelas dari agungnya Patung Liberty. Kuatnya dominasi perekonomian dan militer Tiongkok terilhami oleh Tembok Besar yang masih berdiri kokoh saat ini. Jika semangat kolektif bangsa tidak jarang disimbolkan dengan sebuah bangunan, bagaimana dengan Indonesia?
    Lima puluh enam tahun yang lalu, sebuah nama disematkan pada kompleks arena olahraga yang menjadi roh semangat bangsa Indonesia dalam berprestasi pada kancah internasional. Gelora Bung Karno, nama kompleks yang dimaksud, tidak hanya difungsikan sebagai ‘Gelanggang Olahraga’ semata. Lebih dari itu, nama Gelora Bung Karno juga dimaknai sebagai bentuk antusiasme dan semangat yang kuat ala Bung Karno. Semangat Bung Karno yang memiliki banyak arti (nasionalisme, persatuan, harga diri bangsa, dan lain-lain) terlambangkan dalam kemegahan Gelora Bung Karno yang hingga kini menjadi gelanggang pertarungan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Hal tersebut dapat disimak dalam setiap pertandingan sepakbola tim nasional Indonesia yang dihelat di Gelora Bung Karno. Hampir seluruh pertandingan tersebut senantiasa menyuguhkan pemandangan menggetarkan hati di mana puluhan ribu penonton yang memiliki latar belakang sosial berbeda merelakan diri datang, mengantri, dan berteriak mendukung anggota tim nasional yang sedang bertanding di lapangan. Dengan membayangkan suasananya saja sudah bangga, terlebih bagi penulis yang hanya melihatnya melalui layar kaca.
    Peristiwa bersejarah kembali terukir pada tahun ini. Gelora Bung Karno turut menjadi salah satu pelaku utama dalam perjamuan Asian Games 2018 yang dilaksanakan di dua kota besar di Indonesia. Bagaimana tidak, tempat tersebut menjadi arena upacara pembukaan Asian Games 2018 yang sebelumnya diperkirakan akan disaksikan oleh miliaran penonton dari seluruh penjuru dunia. Penunjukkan Gelora Bung Karno sebagai tempat upacara pembukaan Asian Games 2018 memiliki korelasi positif dengan filosofi yang dibawa oleh Asian Games 2018 itu sendiri. Asian Games 2018 merupakan panggung pertunjukkan sekaligus gelanggang pertarungan bangsa Indonesia untuk memperlihatkan keindahannya, menebarkan keharumannya, serta mendengungkan kegagahannya, baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Jika Bung Karno menekankan pada kekuatan di dalam lapangan sebagai wajah bangsa, Presiden Jokowi menekankan pada kekuatan di dalam lapangan sekaligus keramahan di luar lapangan sebagai karakter bangsa. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa karakter bangsa sudah sejalan dengan harapan dan semangat yang diusung dalam Asian Games 2018, yakni memajukan prestasi Indonesia, mengharumkan namanya, dan menjadikannya energi untuk Asia.
    Momentum Menantang Nalar Pesimisme
    Sebuah bangsa dianggap berhasil mengharumkan namanya ketika mereka mampu menanggulangi ‘bau-bau yang tidak sedap’ yang muncul di sekitar mereka, baik yang berbentuk rasa pesimisme hingga yang berbentuk polemik fisik. Analogi tersebut cocok melihat kondisi Indonesia saat ini pascapenyelenggaraan Asian Games dengan berbagai apresiasi yang diutarakan dari masyarakat luar negeri meskipun sebelumnya banyak diliputi permasalahan prapenyelenggaraan.
    Berkaca pada sejarah, polemik yang mengemuka di Indonesia pra-Asian Games 2018 tidak jauh miripnya dengan kondisi pra-Asian Games 1962. Pro dan kontra mewarnai terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah di kedua ajang internasional tersebut. Pada perhelatan Asian Games 1962, status Indonesia yang masih seumur jagung dan munculnya perpecahan di internal bangsa memancing kesangsian masyarakat, baik dalam maupun luar negeri, terkait kesiapan Indonesia menyediakan sarana penyelenggaraan. Namun, rasa pesimisme langsung lenyap setelah Indonesia berhasil menyelenggarakan acara secara sukses yang diikuti 17 negara dan menduduki peringkat kedua dengan perolehan 51 medali (11 emas, 12 perak, 28 perunggu). Keberhasilan tersebut menjadi salah satu faktor pemerintah Indonesia kala itu (di samping dinamika politik internasional) untuk menyelenggarakan GANEFO I dan menjadikan Indonesia sebagai negara penyelenggara event olahraga internasional pertama di Asia Tenggara.
    Pro dan kontra turut terlihat dalam prapenyelenggaraan Asian Games 2018. Polemik mulai mengemuka setelah Vietnam yang sebelumnya dipilih menjadi tuan rumah menyatakan mundur. Alasannya negara tersebut tidak siap menanggung beban ekonomi yang sangat besar dalam pelaksanaan event tersebut. Kritik pun banyak dilontarkan terhadap pemerintah Indonesia terkait kesiapan ekonominya menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Terlebih, pemerintah seolah kian tersudut akibat polarisasi politik yang menguat dan persoalan keamanan yang belum tuntas di Indonesia. Namun, pemerintah berani menantang nalar pesimisme tersebut dengan menggelontorkan dana Rp 8,4 triliun untuk pembiayaan Asian Games, Rp 2,1 triliun untuk pembinaan atlet, serta Rp 13,7 triliun untuk investasi sektor konstruksi di Jakarta dan Palembang selaku kota tempat pelaksanaan. Selain itu, pemerintah menjanjikan bonus hingga Rp 1,5 miliar rupiah kepada setiap atlet yang mendapatkan medali. Presiden Joko Widodo pun yakin target 16 emas terpenuhi meskipun banyak pihak pesimis Indonesia mampu meraih emas sebanyak itu. Beberapa saat sebelum keberlangsungan acara, Indonesia ditimpa cobaan dengan munculnya gempa berskala besar yang mengguncang Lombok dan sekitarnya yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta hilangnya harta benda. Meskipun banyak tantangan dan pesimisme yang menghadang, bangsa Indonesia tetap siap melaksanakan perhelatan akbar ini. Tantangan terkait persiapan yang cukup singkat (3,5 tahun) tidak sedikitpun mengurangi semangat negeri ini bersolek menyambut kedatangan para tamu se-Asia.
    Hasil tidak akan mengkhianati proses. Tingkat keberhasilan sebuah pencapaian ditentukan tingkat usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pencapaian itu sendiri. Dengan didukung secara langsung oleh 13.000 sukarelawan serta dukungan moral dari seluruh elemen bangsa, Indonesia sukses melayani 17.000 atlet beserta ofisial, 7000 wartawan, serta 150.000 suporter dari 45 negara. Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, Indonesia berhasil memperoleh 98 medali, terdiri dari 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4 dari 45 negara sekaligus menduduki peringkat pertama di antara negara-negara ASEAN. Jumlah medali tersebut merupakan jumlah medali terbanyak yang didapatkan Indonesia selama keikutsertaannya di Asian Games dan perolehan emasnya melonjak hampir dua kali lipat dari target yang ditetapkan yang mana sebelumnya banyak disangsikan. Dalam penutupan Asian Games 2018, Syekh Ahmad Al Fahad selaku presiden Olympic Council of Asia (OCA) menyatakan bahwa Asian Games 2018 merupakan kesuksesan yang bersejarah bagi Indonesia. Syekh Ahmad turut mengapresiasi pemerintah dan masyarakat yang dianggapnya memberikan kompetisi sekaligus afeksi yang bernilai positif bagi para tamu dari negara lain. Apresiasi dan prestasi yang didapat merupakan bukti bahwa bangsa ini berhasil mengharumkan namanya serta berhasil mematahkan rasa pesimisme yang sebelumnya menghadang.
    Momentum Melompat ke Depan
    Penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia memiliki catatan-catatan indah untuk dijadikan momentum bersama melompat ke depan. Salah satu momentum tersebut terjadi pada saat atlet pencak silat berhasil memenangi laga final dan memperoleh emas. Atlet tersebut bergerak menuju Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto, dan memeluk mereka secara bersamaan. Pelukan tersebut menimbulkan pesan tersendiri mengingat kedua politisi yang dipeluk menjadi tokoh sentral masyarakat Indonesia yang saat ini terpolarisasi secara politik. Pelukan tersebut menjadi simbol kesejukan di tengah panasnya suhu politik sekaligus simbol kebersamaan di tengah perpecahan bernuansa politis yang dialami masyarakat Indonesia. Pelukan tersebut juga merefleksikan kebutuhan bangsa Indonesia untuk melompati segala perbedaan menuju persatuan dan kemajuan bangsa mengingat bangsa ini tidak akan bisa bersatu selama masih mengedepankan perbedaan serta bangsa ini tidak akan bisa maju selama masih mengedepankan rasa keakuan.
    Bangsa Indonesia patut berbangga bahwa Asian Games 2018 turut menjadi batu loncatan bagi negara-negara lain yang memiliki masalah yang sama terkait perpecahan. Salah satu contohnya ialah sikap persatuan yang diperlihatkan kontingen Korea Utara dan Korea Selatan yang berada di bawah satu bendera yang sama. Indonesia berperan serta dalam upaya perdamaian kedua negara tersebut mengingat sikap persatuan tersebut baru pertama kali ditunjukkan pada Asian Games 2018. Dalam kasus lainnya diperlihatkan Palestina mengirimkan atletnya tanpa memandang latar belakang politiknya, baik dari Fatah maupun dari Hamas. Ketua Komite Olimpiade Palestina, Jibril Mahmoud, mengatakan bahwa Asian Games ini merupakan salah satu momentum penting untuk mempersatukan Palestina. Kedua contoh di atas menjadi bukti bahwa selalu ada momentum untuk mengatasi hal-hal yang menghambat kemajuan bangsa, salah satunya berasal dari olahraga.
    Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan pesta olahraga se-Asia patut dijadikan batu pijakan untuk melompat ke depan dan menggapai berbagai keberhasilan lainnya. Sama seperti apa yang dilakukan oleh Bung Karno dengan menginisiasi pesta olahraga internasional bagi negara-negara berkembang (GANEFO I) setahun pasca Asian Games 1962, pemerintah Indonesia saat ini memiliki rencana ke depan yang sangat prospektif. Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Syekh Ahmad dan Thomas Bach (Presiden Komite Olimpiade Internasional / IOC), presiden menyatakan secara optimis bahwa Indonesia menawarkan diri sebagai salah satu kandidat tuan rumah Olimpiade pada tahun 2032. Penawaran sebagai tuan rumah merupakan langkah konkrit pemerintah untuk melompat maju dan mengharumkan nama bangsa ini hingga level dunia. Dengan dukungan dari segenap elemen bangsa, maka harumnya Indonesia akan selalu terasa dan majunya Indonesia akan selalu tampak nyata.


    Sumber :

    Asian Games 2018, ‘Upacara Pembukaan Asian Games 2018’, , diakses 2 September 2018
    Huebner. Stefan, Pan-Asian Sports and the Emergence of Modern Asia, 1913-1974, NUS Press, Singapore, 2016
    Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ‘Asian Games 2018 Sukses, Presiden Jokowi Sampaikan Apresiasi Kepada Semua Pihak Terkait’, 2 September 2018, , diakses 3 September 2018
    Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ‘Defile Peserta Asian Games 2018: Korea Bersatu, 4 Kontestan Gunakan Nama China’, 18 Agustus 2018, , diakses 3 September 2018
    Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ‘Menkeu Sampaikan Besaran Penggunaan APBN Untuk Asian Games 2018’, 3 September 2018, , diakses 3 September 2018
    Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ‘Serahkan Bonus Asian Games 2018, Presiden Jokowi: Indonesia Bangga Atas Prestasi Saudara’, 2 September 2018, , diakses 3 September 2018
    Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ‘Sukses Gelar Asian Games 2018, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032’, 1 September 2018, , diakses 3 September 2018
    Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ‘Temui Presiden Jokowi, Ketua Komite Olimpiade Palestina Apresiasi Dukungan Publik Indonesia’, 21 Agustus 2018, , diakses 3 September 2018
    Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, ‘Terima 2 Pemimpin Korea, Presiden Jokowi: Asian Games 2018 Jadi Momen Penting Perdamaian’, 19 Agustus 2018, , diakses 3 September 2018
    Pidato Sambutan Syekh Ahmad Al Fahad dalam Penutupan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, 2 September 2018
    Pour. Julius, Dari Gelora Bung Karno Ke Gelora Bung Karno, Grasindo, Jakarta, 2004
    Status instagram Presiden Joko Widodo 18 Agustus 2018, , diakses 2 September 2018

    ByRully mufarika

    Cyber Campus

    Cyber campus
    Sebagaimana yang telah kita ketahui dunia pendidikan kini telah menjadi semakin maju dengan adanya teknologi-teknologi baru dalam penerapannya. Teknologi yang semakin canggih mendorong berbagai institusi untuk semakin merombak tatanan fisik maupun sistem didalamnya. Tak mau ketinggalan, institusi-institusi pendidikan pun berlomba-lomba untuk menerapkan teknologi tersebut, tak terkecuali Kampus-kampus yang ikut menerapkan kecanggihan teknologi tersebut yang sering disebut dengan “Cyber Campus” . Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Cyber campus, maka kita harus lebih dahulu mengenal apa itu Cyber Campus.
    Cyber Campus adalah bentuk upaya untuk menjadikan kampus tersebut berbasis teknologi informasi. Usaha tersebut diterapkan di semua lini. Mulai dari sistem pembelajaran, kurikulum, fasilitas, maupun sarana dan prasarana lainnya. itu semua dikembangkan dengan berbasis teknologi [Kompasiana]. Cyber Campus sebenarnya menjadi salah satu batu loncatan yang cukup apik dalam peningkatan proses belajar dan mengajar mengingat bahwa dalam penerapannya sudah menerapkan teknologi yang efektif dan tepat guna. Sistem baru ini sudah selayaknya harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh semua pihak yang terdapat didalamnya ; mahasiswa, dosen, tata usaha dan berbagai departemen yang bersangkutan dengan universitas. Cyber Campus akan sangat bermanfaat jika penggunannya dapat dilakukann dengan optimal. Namun jika dibutnya Cyber Campus hanya untuk menjadikan sebuah universitas menjadi institusi dengan gelar World Class University tanpa adanya tanggung jawab peran dan semua pihak maka sistem yang seharusnya menjadi pendorong agar institusi menjadi lebih baik, justru hanya akan menambah beban biaya di institusi kampus menjadi semakin berat. Jadi sistem Cyber Campus akan berkembang dan bermanfaat jika ada tanggung jawab semua pihak.

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO