• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • ASUS X555: Pendamping Hidup Idaman, Pembasmi Kenangan Sang Mantan

    ByRully mufarika

    ASUS X555: Pendamping Hidup Idaman, Pembasmi Kenangan Sang Mantan

    Lika-Liku Bersama Sang Mantan

    Setia bersama ASUS

    Bak rembulan di tanggal lima belas, terlihat sangat cerah lagi menawan.

    Mungkin begitu rasanya melihat raut wajah para pengais rezeki kala kalender di rumah-rumah mereka menunjukkan tanggal satu, seolah-olah suatu karunia semesta dianugerahkan pada seantero jagat raya. Di tanggal tersebut, kita sering melihat bapak-bapak mengajak istri dan anak-anak mereka pergi ke restoran mewah, membayangkan raut wajah mereka yang mesem ngguyu, berleha-leha sembari mengongkang-ongkangkan kaki, berkipas fulus pula. Sementara itu, kaum ibu sudah memasang kuda-kuda bersiap menyerbu mall yang terpasangi baliho mencolok bertuliskan “Diskon Awal Bulan 90%!!!” dengan tanda seru yang amat besar lagi tebal. Padahal, usut punya usut, diskon 10%, 20%, atau 99,9%; di tanggal satu, dua, atau tanggal tiga puluh dua—jika ada—sekalipun, harganya tetap sama saja. Ngomong-ngomong, tidak hanya manusia saja yang menikmati euforia tanggal satu. Bahkan, jika bisa kita bayangkan, kucingpun ikut-ikutan mengeong ria menyambut tanggal muda. Setidaknya, mereka dapat merasakan lezatnya kepala lele, tidak seperti di tanggal-tanggal tua yang hanya dapat sebiji duri ikan teri. Kucing-kucing itu sampai menyeringai heran saat mendapatkan duri ikan teri, bertanya-tanya bagaimana cara memakannya.

    Romantisme antara aku dan kucingku

    Ah, jangan dibayangkan. Itu berat, biar aku saja.

    Di tempat lain, di sekitar rerimbunan pohon beringin di Alun-Alun Kidul, seorang ayah membawa sebingkai ….

    “Tuuut … tuuut … tuuut ….”

    Tiba-tiba terdengar suara cukup kencang dengan diikuti munculnya sekelebat warna hitam di depanku. Jelas, suara itu bukan bunyi kereta api milik Ibu Soed. Suara penghuni pohon beringin? Waduh! Akan tetapi, kukira bukan juga. Lalu, apa? Alamak! Ternyata itu bunyi nafas laptopku. Dengan sekejap, suasana menjadi gelap. Oh, tidak! Bukan. Maksudku, laptopku menjadi gelap, disusul dengan pandanganku yang juga mulai gelap. Para pemirsa yang sebelumnya lalu lalang di depanku turut terkena efek kelam hingga sang angkasa sibuk menggambarkan nuansa muram. Baru sadar, aku sudah seharian di tempat itu. Jarum pendek sudah merangkak memanjat setengah jalan memburu angka dua belas, sementara rembulan tampak malu bersembunyi di balik awan. Malam semakin sunyi, hanya ada aku dan nasib yang mulai berpaling dariku.

    “Ah, laptopku mati!” pekikku dalam hati sambil mengucapkan istigfar sebanyak-banyaknya. Seketika itu, aku disambut oleh decak tawa cicak, seolah-olah mereka dapat membaca tanda seru, pagar, at, angka satu, x, y, tanda seru lagi, pagar lagi yang memang sedang ribut bak badai Katarina di atas kepala bulatku yang kini mungkin berubah meliuk-liuk tak karuan bak angin tornado. “Dasar sok tahu!” ucapku sebal kepada cicak-cicak yang menatapku curiga seakan penuh tanya sedang apa di sini.

    Padahal jelas-jelas aku tidak sedang menunggu pacarku, dasar cicak!

    Apakah kamu penasaran dengan kelanjutan cerita “Seorang ayah sedang membawa bingkai” di atas? Sama, aku pun penasaran. Bapak-bapak penasaran, ibu-ibu penasaran, kucingku turut penasaran pula. Ai, kenapa kucing-kucing itu ikut campur dalam ceritaku lagi. Sejujurnya, aku sebagai penulis cerita itu tidak dapat melanjutkan cerpen yang baru tertulis satu kalimat yang bahkan belum selesai hingga pembubuhan tanda titik. Tulisanku, judulku, ideku, mindmap-ku, rumus-rumus Newton, saraf-saraf neuron, hingga partikel proton dan elektron di sekelilingku ikut terbawa dalam bunga tidur notebook merah manisku. Sejujurnya, dia sudah mulai pahit, sepahit kopi yang lupa tidak dikasih gula.

    Oh ya, sepahit kenanganku bersamanya. Eh, bersama siapa ya? Aduh, lupa!

    Singkat cerita, aku pulang dan tidur. Di tengah tidurku, aku terusik oleh secercah cahaya yang sejak tadi menyilaukan bola-bola hitam yang bersembunyi dibalik awan putih mataku (sebenarnya awannya berwarna agak merah, sebab baru bangun dari tidur). Aku membuka mata, terlihat jarum jam masih bertendeng di angka 1-2 (jarum pendek di angka satu, jarum panjang di angka dua). Si merah manis yang sebelumnya mati suri terlihat sudah bekerlip, bak putri salju yang terbuka kelopak matanya dari tidurnya yang panjang. Oke, baterai notebook telah full. Nyawa sudah terkumpul. Slayer merah putih di dahi sudah bertali simpul. Asap perang sudah mengepul. “Fight!”

    Klappp!

    Sepertinya para pegawai PLN sedang ingin menguji kesabaranku. Tanpa tedeng aling-aling, mereka mematikan aliran listrik di rumah sekaligus mematikan desir semangat di dalam darahku. Gelap di tengah malam tidak hanya membuat horor suasana kamarku. Bahkan, dalam kegelapan ini aku dapat melihat dengan terang hari esokku yang turut gelap gulita.

    Aduhai, tugasku!

    Dalam kebingungan bak mencari jalan keluar dari rongga-rongga gua, aku bersyukur sebab Tuhan memberiku kecerdasan yang luar biasa. Kunyalakan lilin di samping notebook merah manisku, sambil menjamah rumus sastra bak Andrea Hirata mengeja kata, kulihat dekat nan lekat huruf-huruf q-w-e-r-t-y dan teman-temannya bersembunyi dalam kelam. Sudah kukatakan, si manis ini diam-diam bertransformasi menjadi si kecil nan pahit. Malam kulalui dengan tak indah, sama seperti nilai tak indah yang kudapat hasil dari tugas malam itu.

    Sebenarnya tidak hanya waktu itu saja si merah manis menjadi sangat keterlaluan. Beberapa bulan yang lalu, dia menghilangkan berkas-berkas pentingku. Beberapa bulan setelahnya, dia menghilangkan foto kawan-kawanku. Lalu, dia pulalah yang membakar habis tekad apiku dan meluluhlantakkan jalan ninjaku dalam mengerjakan tugas malam itu. Lantas, apakah aku akan menghitung layaknya Final Destination dan bersabar sampai dia membumihanguskan skripsiku? Tidak!

    Katakan putus!

    Sejak saat itu, aku putus dengan si merah manis. Benar-benar putus, padahal baru tiga tahun kami bersama. Orang bilang putus satu, tumbuh seribu. Tampaknya, pepatah ini berlaku untukku. Saat si merah membakar tekad besiku, muncul seribu tekad bajaku. Saat si merah meredam semangatku, muncul dua ribu gelora jiwaku. Saat si merah membabat habis inspirasiku, muncul tiga ribu, empat ribu, bahkan seratus ribu gagasan dan ide-ide gilaku. Semua ini lantaran restu ibu yang meminangkanku dengan sosok baru. Dia hitam, tetapi sangat menawan.

    Siapakah sosok hitam gagah nan menawan ini? Apa saja lika-liku yang telah aku lalui dengannya?

    Sebagai pasangan baru, maklumlah jika kiranya kami sering menghabiskan waktu bersama. Hanya dua hal yang tidak kami lewatkan bersama, yakni mandi dan makan. Dia tidak suka air, dia juga tidak makan nasi. Anehnya, kucingku kali ini tidak heran. Oh syukurlah, dia tidak lagi ikut campur urusanku. Meski aku antara tahu dan sok tahu, aku pikir kucingku bertanya-tanya, siapakah gerangan. Ibu-ibu ingin tahu, bapak-bapak ingin tahu, kali ini penjual baju berdiskon 90% di mall itu juga ingin tahu. Nah, inilah aku dan perjalananku bersama pasanganku yang baru, ASUS X441U.

    Bekerja bersama ASUS

    • Menemukan Inspirasi Bersama “Si Gelegar”

    Bagaimana aku tidak bersyukur? Sejak bersama ASUS, hari-hariku seperti saat-saat kaisar lautan Big Mom mempersiapkan pernikahan Charlotte Puding dan Vinsmoke Sanji, penuh warna dan nada. Memang, berbagai cara dapat dilakukan untuk mendapatkan sebuah inspirasi. Namun sebaliknya, inspirasi bukanlah hal yang mudah didapatkan. Terkadang, inspirasi harus diciptakan. Berhubungan dengan hal tersebut, lagu adalah salah satu caraku mencari sekaligus mencipta inspirasi. Dengan suara yang jernih dari speaker yang mumpuni, ASUS menawarkan pengalaman audio yang sangat spektakuler. Ketika aku sedang lelah, aku memutar musik keras-keras dengan ASUS. Wah, benar-benar seperti live karaoke bersama “Blackpink”!

    Waduh, sampai-sampai kucingku ikut mengeong.

    • Menjadi Produktif Bersama “Si Tangguh”

    Sesuai namanya, ASUS membersamaiku menghadapai badai tugas, hujan nestapa deadline, tekanan responsi, dan tugas yang berdatangan bak banjir Kali Ciliwung yang berbelok arah hingga menjebolkan Situ Gintung. Dibekali dengan prosesor intel core i3-6006U dengan kecepatan 2.0 Ghz, RAM 4 GB, dan HDD 500 MB membuat laptop ASUS X441U ini tetap terasa nyaman digunakan kala presentasi, membuat paper berjam-jam, dan melakukan aktivitas kesukaanku, yakni menulis. Jika bosan, tidak perlu khawatir sebab laptop ini sering kugunakan bermain PES 2017 bersama teman-teman tanpa gangguan. Eh, salah. Justru banyak gangguannya. Mulai dari tangan nakal musuh-musuhku hingga perilaku kucingku yang seringkali “tawaf” mengelilingiku saat lapar.

    Aku sampai bingung cara menyampaikan kekesalan kepada kucingku yang mampu dia pahami secara verbal. Huh!

    • Bakat Desain Terwadahi “Si Mumpuni”

    Bagi blogger profesional yang memerlukan perhitungan aljabar, lalu diakarkuadratkan tiga, kemudian dihitung melalui limit sama dengan nol untuk membuat sebuah desain, mereka tak perlu khawatir lagi. Sebab, ASUS selalu memberikan pengalaman yang menarik bagi para penggunanya. Tidak perlu khawatir hang, booting, bahkan mati mendadak, laptop ini telah dibekali kemampuan mengolah grafis dengan aplikasi canggih semacam Corel Draw X7, Photoshop CS6, dan Inkscape. Bahkan, laptop ini juga mumpuni untuk editing video melalui aplikasi semacam Filmora Wondershare.

    ASUS X555 sangat cocok untuk desain foto

     

    • Lebih Hemat Untuk “Si Ekonomis”

    Waduh! dompet kosong, nota seonggok.

    Laptop ASUS ini terbilang cukup ekonomis. Hanya dengan menyiapkan dana 6,5 jutaan, Kamu sudah dapat menggondol laptop berukuran 14 inch ini. Tapi jangan biarkan kucingmu ikut-ikutan menggondol si ASUS satu ini. Dengan fisik laptop yang umumnya cukup berat, kucingmu tidak akan kuat. Ini bukan berat di ongkos, apalagi berat di beban hidup. Dengan berat 1,75 kg, saat aku ingin pergi ke kampus membawa “Si Ekonomis” ini aku perlu menyiapkan ketangguhan fisik agar tubuhku tidak semakin memendek. Terlebih, buku-buku yang perlu dibawa sudah sebesar bantal. Waduh!

    Hati memang harus selalu merendah, namun tinggi badan jangan sampai ikut merendah dong. Huh!

    • Warisan Tak Ternilai Untuk “Si Kekasih”

    Bagaimanapun super canggihnya ASUS yang saat ini kumiliki, aku sadar bahwa diperlukan laptop ASUS masa kini yang juga kompatibel untuk hidupku nanti. Singkat cerita, aku ingin sekali memberikan laptop yang sedang kupakai ini untuk “si kekasih”, yakni adikku satu-satunya. Bukan hanya sekedar mewariskan barang, aku ingin mewariskan pahit getir, asam garam, dan perjalanan lika-liku hidupku bersama si tangguh ini kepada adik laki-lakiku semata wayang. Besar harapanku supaya dia memperoleh pelajaran yang banyak dari sepenggal kisah kakaknya yang biasa-biasa saja ini. Aku juga menyadari, bahwa aku tidak bisa terus-menerus diam menjadi orang yang biasa-biasa saja.

    Sumber: google.com

    Gantungkan mimpimu setinggi langit, agar ketika jatuh setidaknya kamu jatuh di antara bintang-bintang.

    Pesan Soekarno muda itu selalu terngiang bak lebah di atas kepala bulatku. Bagiku, petuah itu tidak main-main. Soekarno secara tak langsung mencambuk setiap pemuda Indonesia untuk terus berkarya, bermimpi, dan menjadi orang yang luar biasa. Harus kuakui bahwa akulah salah satu orang yang tercambuk itu. Aku kini tak lagi takut bermimpi setelah sebelumnya takut bermimpi hal-hal yang buruk, semisal dikejar pocong sampai dijegal genderuwo.

    Aku akan menjadi luar biasa. Aku pasti bisa!!!!!!!!!!!!!

    Aku sering bingung dalam menuliskan kata-kata yang sering kali kuteriakkan dengan lantang dan penuh semangat. Jadi, kadang-kadang aku menyimbolkannya dengan tulisan yang disertai dengan tiga belas tanda seru yang amat besar lagi tebal. Ah, orang bilang tiga belas angka sial. Namun, sepertinya prasangka itu tidak berlaku untukku. Sibuk berprasangka hanya akan menumpulkan semua harapan dan meredupkan segala dukungan. Sadar untuk menjadi hebat bukanlah hal yang mudah. Aku perlu dukungan perangkat yang lebih hebat pula untuk membantuku terus meningkatkan produktivitasku. Melalui laptop ASUS-ku yang sebelumnya, aku telah memenangkan beberapa lomba, seperti penelitian, esai, dan cerpen. Kalah? Ha ha! Jangan kira orang sepertiku ini …. Pokoknya, lebih tidak terhitung lagi jumlahnya!

    Aku tidak boleh menyerah. Selama nafas masih berhembus tiada harapan yang akan hangus.

    Jalan-jalan telah menjadi bagian dalam cerita hidupku yang biasa saja. Aku bisa menghabiskan waktu berhari-hari, lupa tugas, lupa rumah, lupa makan, lupa mandi, bahkan lupa pendamping hidup, oh, maksudnya lupa kalau belum punya pendamping hidup. Namun sekali lagi, semesta menganugerahkanku watak keberanian bak kesatria baja hitam, ketangguhan mengarungi lautan bak seorang Sinbad, dan kesabaran yang kudapat dari kucingku yang mengejar-ngejar ekornya seperti aku mengejar “dia” untuk menjadi calon duet striker maut ala formasi 4-4-2. Aku punya keyakinan kalau aku tidak sendiri, tidak pula single, apalagi—sungguh mengenaskan sekali—jomblo (mohon kata “tidak” di-bold, di-underline, dan di-capslock). Sebab, ASUS sering menemaniku bepergian ke taman kampus, nongkrong bareng penjaja cangcimen di stasiun, hingga memenuhi panggilan presiden di istana (sayangnya, ini hanya terjadi di dalam bunga tidur saja).

    Jangan sekali-kali menanyakan kapan memenuhi panggilan untuk kembali ke sisi Yang Maha Kuasa. Awas ya!

    Aku dan ASUS sudah sangat lengket sejak awal pertama perjumpaan kami. Jika dia dapat mengungkapkan satu kalimat saja, pastilah namaku yang sudah tersebut (aku memang punya kepercayaan diri yang tinggi). Telah tumbuh bersama ASUS diriku, ideku, gagasan-gagasanku, dan berbagai kreativitasku. Akan tetapi, semua itu akan musnah luluh lantak saat negara api sudah menyerang. Colokan ditiadakan dan stopkontak dinihilkan. Biar bagaimanapun, aku, laptopku, dan stopkontak mempunyai ikatan batin yang sangat kuat. Hubungan ini didasari oleh rasa saling membangun dan tentunya saling membutuhkan. Apalagi saat diri ini sedang membara dibakar gagasan, aku harus segera mencatatnya di sticky notes ASUS-ku yang serbaguna. Namun, situasi menjadi tidak lucu ketika aku mengerjakan tugas tiba-tiba si laptop lapar a.k.a lowbat.

    Wahai makhluk pendamba tanggal muda, ketahuilah bahwasanya bukan hanya kita yang membutuhkan asupan, melainkan juga laptop kita. Untuk merangkak, berjalan, hingga berlari bersama, kamu dan laptop peliharaanmu haruslah mempunyai power yang cukup. Untungnya, aku sendiri selalu mendapatkan asupan power dari masakan akang warung burjo di samping asramaku.  Akupun berharap ditemani sebuah laptop yang mempunyai kekuatan super pula. Tunggu! Bukan berarti aku membutuhkan laptop yang berteriak, “Hore!” ketika aku menang lomba, maupun yang ikut menangis saat aku terlambat beberapa menit saat pengumpulan deadline tugas. Yang paling aku butuhkan dari kekuatan super yang ada pada laptop yakni laptop yang memiliki baterai kuat dan tahan lama.

    Sip! Aku menemukan teman jalan-jalan impianku. Dia adalah “Si Perkasa” ASUS X555!

    ASUS X555: Pendamping Idaman

    • Baterai Super Hemat “Si Perkasa”

    Laptop ASUS X555 dirancang sebagai teknologi yang ramah, termasuk ramah terhadap listrik. Dilengkapi dengan baterai berjenis Li-polimer, laptop ASUS X555 dapat menghemat baterai hingga 2,5 kali lipat dibandingkan dengan jenis baterai Li-ion yang ditemukan di generasi pendahulunya. Baik Li-ion maupun Li-polimer memungkinkan siklus charging sebanyak 300-500 kali. Perbedaannya adalah baterai Li-polimer mempunyai kapasitas penyimpanan energi yang lebih besar daripada baterai Li-ion.

    Jika baterai jenis Li-ion menggunakan cairan elektrolit sebagai pembangkit tenaganya, maka Li-Polimer ini memanfaatkan elektrolit polimer kering dengan risiko ledak yang lebih kecil. Li-Polimer mempunyai teknologi voltage yang lebih tinggi (3,7 V) dibanding dengan Li-ion (1,2 V). Seri ini hanya ditemukan pada ASUS seri X44 dan X55 saja.

    Kabar bahagia untuk kita semua, kini ASUS hadir dengan X555nya

    *Catatan: jangan dilagukan macam nada merek salah satu obat herbal!

    Kembali ke laptop (laptop masing-masing, bukan laptopnya Tukul Arwana), inilah beberapa keuntungan baterai Li-Polimer “Si Perkasa”:

    1. Hemat daya sama dengan hemat listrik.

    Berapa sih tunggakan listrik setiap bulan? Tiga puluh ribu, lima puluh ribu, atau bahkan lebih dari seratus ribu? Amboi, Amboi! Kalau kamu anak kos sederhana dan tunggakan listrikmu mencapai seratus ribu rupiah berarti kamu berada dalam zona bahaya, siaga, waspada, bahkan bisa jadi alarmmu telah berbunyi, “Mayday, mayday!” Padahal, seratus ribu sudah bisa kamu gunakan untuk mentraktir temanmu yang sedang bersaku rata. Setidaknya, itu bisa kamu lakukan dalam kurun waktu setengah bulan di angkringan pinggiran khas Yogyakarta.

    Jika memang demikian, perlu ditelisik lebih dalam alasan yang membuat tunggakan listrik menjadi bengkak. Ternyata, kebiasaan konsumsi listrik untuk piranti elektronik menjadi salah satu faktor yang meggelembungkan pengeluaran bulanan. Jangan pernah sepelekan hal sekecil kebiasaanmu ketika tidur sambil mengisi daya handphone, notebook, atau laptop. Masih ingat dengan peribahasa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit? Untuk kasus ini, mungkin Wak Mamat (jangan bertanya siapa beliau, aku sendiri tidak tahu) akan bertitah kepadamu sedikit demi sedikit, cepatlah bayar listrik, makin lama makin naik hingga makin mencekik. Lalu, bagaimanakah kunci persoalan si Amboi? Kuncinya satu: hemat listrik.

    Jika kamu masih penasaran dengan Wak Mamat, tanya langsung saja sama si Amboi.

    Nah, untuk kalian yang tidak ingin bernasib sama seperti si Amboi atau calon istrinya si Amboi yang saat ini entah di mana, dengan siapa, dan sedang berbuat apa, sudah saatnya untuk hemat listrik sejak dini. Pergunakanlah listrik dengan bijak, matikan lampu saat siang hari, matikan setrika saat tidak dipakai (boleh dibaca dengan nada ala ibu guru yang sedang mendikte anak SD), dan jika perlu matikan pula binar-binar kenangan bersama sang mantan.

    Aku tidak paham, mengapa setiap kali aku menyebut kata “mantan” kucingku langsung menyeringai garang, padahal namanya “Garong”.

    Jangan biarkan dirimu menjadi si Amboi asli, si Amboi hasil duplikasi, atau si selain Amboi tetapi bernasib seperti Amboi. Tunggakan listrik memelambung sebab mengisi daya laptop dengan baterai yang semakin menggelembung. Solusinya? Sekali lagi, solusinya satu: ASUS X555. Rasakan perbedaannya bersama ASUS X555: hemat baterai, hemat listrik.

    Betarai tahan 2, 5 kali lipat!

    Sumber: Asus.id

    1. Mati listrik? Tidak perlu khawatir lagi!

    Keberuntungan kadang tidak berpihak kepada si Amboi. Sudah terpeleset merosot ke selokan pula, begitu kira-kira kata Wak Mamat. Sudah membayar tagihan listrik, eh, listrik tiba-tiba padam tak tahu rimbanya, tak tahu kapan akan menyalanya. Padahal, streaming siaran pertandingan bulutangkis Jonathan Christie sudah hampir dimulai. Berbekal teathering telepon canggih yang retak kameranya, hidangan popcorn gosong yang digoreng terlalu lama (seperti Amboi yang menjomblo terlalu lama), dia hanya bisa memakan harapan tanpa kepastian sebab laptop hitamnya mati kehabisan daya tanpa meminta izin terlebih dahulu dengan pemiliknya. Oh, malangnya!

     

    Sumber: Asus.id (kanan kiri oke)

    Smaaash! Yaa, masuk Pak Eko!

    Terdengar teriakan seru dari tetangga kamar si Amboi. Ternyata, tetangga sebelah sedang nobar siaran pertandingan Jonathan Christie dengan ASUS X555. Bak mendapat pelangi setelah hujan lebat, si Amboi segera melesat ke kamar tetangganya itu. Bersama-sama mereka mendukung Jojo (panggilan Jonathan Christie), sambil makan popcorn gosong hasil karyanya. Tidak terasa sudah enam jam mereka streaming di ruangan kecil berukuran dua kali dua meter itu, mulai dari streaming pertandingan, drama korea, hingga stand up comedy Bang Raditya Dika. Si Hitam ASUS X555 tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan sedikitpun. Malahan, streaming-nya yang mulai terasa lambat. Alamak! Ternyata kuota data sudah mencapai batasnya.

      • Kerja selalu tenang dengan “Si Sejuk”.

    Bayangkan jika kamu berada dalam ruangan tanpa jendela dan tanpa AC pada siang hari yang terik. Badanmu gerah, kerongkonganmu mengering, eh, laptop juga ikut-ikutan panas. Huh! Menyebalkan sekali, bukan? Namun, kamu tidak perlu khawatir jika sedang berduaan dengan laptop ASUS X555. Sebabnya salah satu keunggulan ASUS X555 terletak pada desain internal laptop itu sendiri yang mampu mendinginkan dirinya sendiri sekaligus menyejukkan pikiran dan perasaan penggunanya. Umumnya, laptop akan panas jika dipakai terus-menerus, mungkin sama halnya ketika kamu melihat si dia jalan berdua dengan gebetannya melewati depan pintu rumahmu setiap hari. Ya, persis seperti itu! Untung saja, ASUS seri ini dilengkapi dengan teknologi IceCool yang mempunyai kemampuan untuk menjaga kestablilan suhu laptop pada level 26-35 derajat celcius saja. Jadi, selain hati dan pikiran, laptop juga harus senantiasa dalam kondisi stabil.

    Sebenarnya, apa sih urgensi suhu laptop yang stabil? Yuk cek keunggulan “Si Sejuk”!

    1. Overheat atau panas berlebihan dapat berakibat fatal pada laptop. Mengapa? Overheat akan mengakibatkan kerja kipas prosesor menjadi tidak optimal. Dampaknya, prosesor akan menjadi cepat panas. Kecepatan peningkatan panasnya mungkin sampai melebihi skill termahirmu dalam menekan ctrl A + ctrl C + ctrl V pada pengerjaan deadline tugas saat jam menunjukkan waktu 23.58. RIP!
    2. Laptop yang panas akan menimbulkan dampak negatif pada kinerja laptop, misalnya hang, auto reboot, bahkan mati secara mendadak seperti terserang angin duduk. Ini memang cara ilmiah laptop untuk melakukan tindakan self-healing, terlebih jika si empunya termasuk jenis spesies yang kurang peka terhadap laptopnya (apakah terlalu banyak penolakan membuat rasa tidak peka kian kuat? Entahlah, aku tidak paham. Mungkin kalian lebih paham). Terlepas dari tindakan mandiri laptop canggih kita, pasti menyebalkan bukan saat peristiwa itu terjadi? Apalagi jika hal itu terjadi di waktu yang krusial, misalnya saat presentasi. Hem, sungguh ironi. Maka dari itu, sudah saatnya migrasi dari laptop lawas menuju ASUS X555 segera dicanangkan. Betul saudara-saudara?

    Boleh kok dibaca dengan nada macam Pak Menteri Keimigrasian sedang pidato di Istana Merdeka. Silahkan, merdekakan diri kita. Merdekakan dari laptop yang menghambat produktivitas kita. Bravo!

     

    • Perangkat Idaman “Si Multitasker”.

    “Halo, kalian yang sangat produktif! Apa kabar proyek pembuatan situsnya? Apa kabar proyek pengeditan foto dan videonya? Bagaimana kelanjutan cita-cita menulis blognya? Novel tandingan Andrea Hirata, masih jalankan? Halo! Halo! Tuuut… tuuut… tuuut….”

    Lagi-lagi suara itu muncul. Itu bukan nyanyian buatan Ibu Soed. Si Multitasker tiba-tiba menghilang bak ditelan ibu kos yang lelah menagih hutang tunggakan kamar kos sejak tiga bulan. Sungguh mengerikan.

    Dengan segenap pengharapan nan tulus aku selalu berdoa semoga tidak ada yang senasib dengan si “Multitasker” tadi. Aamiin.

    Jika kita usut lebih dalam, apakah itu sebuah kasus? Sebuah isu? Atau justru itu adalah bakat? Perlu diproklamirkan bahwa tidak semua orang mempunyai bakat semesta sebagai seorang multitasker. Coba kita renungi bersama, bagaimanakah sepak terjang kehidupan seorang multitasker? Ah, itu tidak penting lagi. Para pembaca tahunya blog sudah dirilis. Para pendengar tahunya videonya sudah diviralkan. Tidak penting lagi bagaimana tangan kiri seseorang mengerjakan desain foto, sementara itu tangan kanannya mengetik naskah. Dirasa belum cukup, mata kanannya menyempatkan diri untuk screening materi bahan presentasi. Tidak mau kalah, mata kirinya streaming pertandingan Maria Sharapova.

    Ah, sudah kukatakan. Jangan merenung dalam-dalam. Itu berat, biar aku saja. Kamu cukup memikirkan teknologi canggih ASUS X555 yang tentunya kucingmu pun tidak akan habis bertanya satu tema soal sesepele mouse atau tikus. Keduanya sama, tapi tak mirip. Ah, lagi-lagi kucingku mengerecoh di artikel. Dia memang nakal. Mari kita lanjutkan obrolan berfaedah kita, kawan.

    Jika kamu seorang multitasker, ASUS X555 cocok menjadi pendampingmu. Jangan heran, dia juga kujuluki “Si Multitasker”. Mengapa demikian? Sebab ASUS X555 adalah piranti yang sangat pas untuk mendukung profesimu sebagai seorang multitasker handal. Prosesor generasi 7 anakan dari AMD Quadcore A10 mempunyai performa yang sangat halus dan responsif. Hard drive yang berkapasitas hingga 1 TB dijamin tidak akan membuatmu pusing dalam meletakkan berbagai berkas film, aplikasi, dan permainan di piranti ini. Dilengkapi dengan sistem operasi bawaan Windows 10, kamu tidak harus repot-repot membeli Windows 10 ataupun mencari yang versi bajakan.

    Ya, sekali lagi selamat! Anda mendapat anugerah semesta yang ketiga!

    ASUS X seri memang menawarkan kemudahan yang luar biasa. Android berbalut laptop, ASUS yang punya. Ada juga wifi integrated 802.11b/g/n dan bluetooth V4.0 untuk memudahkan transfer berkas-berkas berukuran besar. Selain itu, sistem pengalihan mode tidur menjadi aktif kembali hanya membutuhkan waktu dua detik! Dalam sekejap saja, kamu bisa mendapatkan beraktivitas kembali. No longer booting, no longer hanging.

    Ini dia keuntungan-keuntungan “Si Multitasker”:

    1. No booting-booting club, skripsi dan pekerjaan menjadi lancar.

    Siapa sih yang tidak mau diajak jalan-jalan gratis? Sudah gratis, makan minum dibayarin, hotel dipesenin, kendaraan sudah disediain. Plak! Tiba-tiba tepukan seseorang mambangunkanku dari lamunan sesosok pungguk merindukan bulannya. Lamunan manisku buyar seketika. Namun, itu tidak berlaku dengan lamunanku soal skripsi, tugas edit video, edit foto ditambah lagi acara favorit yang akan segera dimulai. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana aku harus melakukan semua itu sekaligus. Si Amboi tidak dapat membayangkannya, bahkan kucingku juga sama. Terasa kepalaku pening memikirkan deretan tugas yang terlihat macam deret desimal matematika dengan angka puluhan di belakang koma.

    Sumber: Asus.id

    Ah, keluarkan aku dari cerita ini. Bendera putih kucari untuk kukibarkan.

    Aku melihat dia yang menepuk pundakku barusan. Bagai pahlawan kesiangan, dia pamer laptop ASUS X555 barunya. Tidak main-main performanya. Laptop itu terlihat seperti berlian di mataku (berbeda dengan si empunya yang menyebalkan). Bagaimana tidak mupeng (muka pengen)? Nonton video sambil streaming, programming, dan writing semuanya lancar jaya dengan AMD Quadcore A10 milik ASUS X555. Kalau kata anak zaman sekarang mungkin no booting-booting club. Ai, andai saja dia ada di genggamanku, pasti akan aku kuasai dunia. Eh, salah. Maksudnya, akan aku bereskan tugas-tugasku.

    He he, masih muka pengen.

    1. Memori besar, data besar? Simpan saja di sini semuanya.

    Kamu bagian dari anak zaman now? Merasa tiada hari tanpa foto? Jepret kiri, kanan, bawah, atas, oke. Ratusan jepretan tetapi setelah dilihat hanya satu yang menarik. Ulang jepret lagi, cek lagi. Tidak hanya soal jepret-jepret, ini juga tentang mengoleksi lagu dan film masa kini. Mulai dari tukang bubur naik haji sampai pulang lagi. Awas, hati-hati, mayday mayday, karena storage laptop mengincarmu. Baru tersadar, ternyata ujian tidak hanya datang dari tugas-tugas dosen di departemen, melainkan juga dari notifikasi laptop.

    Sumber: Asus.id

    “Maaf memori tidak cukup, silahkan menghapus beberapa item.”

    Sering mendapati pesan cantik mirip seperti di atas? Perlu beli hardisk baru? Jangan! Tidak usah! Perlu diketahui, ASUS X555 menawarkan penyimpanan data space hingga 1 TB. Bak beranak pinak hingga tujuh turunanpun, tidak habis memori ASUS untuk menyimpan kenangan anak cucu di dalamnya. Jadi, sekarang tidak perlu mengeluh lagi. Bukan hanya kenangan sanak saudara yang bisa disimpan di piranti canggih ini. Bahkan, foto, video, dokumen sekelurahan pun juga dapat masuk.

    1. Beli ASUS X555 sama dengan mendapatkan Windows 10.

         

       Cari ayam dapat telurnya pula. Keberuntungan seperti itulah yang akan didapat apabila menggunakan ASUS X555. Betapa tidak? Laptop baru, aplikasi baru, software baru. Cukup membuat dompet semakin kurus tentunya. Kini dengan rilisnya ASUS X555, selain mendapatkan piranti yang ciamik kita juga dapat menghemat minimal satu juta untuk membeli copyright dari Mbah Gates itu. Menarik, ‘kan?

    1. Laptop rasa smartphone.

    Adakah di antara kita saat ini yang belum mempunyai piranti bernama ponsel android atau ponsel pintar? Sudah kuduga, pasti tidak ada yang menajawab tidak. Apakah aku sudah sehebat Joe Sandi? Ah, lupakan. Lagipula aku bangga menjadi diriku sendiri. Oke, Skip. Sekarang, aku bertanya. Adakah di antara kita saat ini yang sudah mempunyai piranti sebut saja ‘laptop pintar’? Sekali lagi, sebut saja ‘laptop pintar’, jangan ‘mawar’, apalagi nama mantan. Barangkali, ini malah menimbulkan pertanyaan. Apa itu laptop pintar? Penjual baju di mall dengan diskon 90% bertanya, si Amboi bertanya, kucingku turut bertanya.

    Aduh, jangan tanya aku. Tanyakan sahaja kepada rumput yang bergoyang!

    Jadi seperti ini, baru-baru ini ASUS mengeluarkan seri laptop pintar yakni ASUS X555. Lo, kok bisa pintar? Apa karena sudah di les privat? Tolong, keep on focus, good readers. Jadi gini, kamu mendapati tabs kerja yang terdapat pada smartphone milikmu, seperti tab galeri, permainan, browser, dan pengaturan. kamu juga akan mendapati tabs yang demikian di ASUS X555 ini. Jadi, untukmu yang tidak ingin repot buka tutup tabs, fitur ASUS X555 ini dapat menjadi pilihan kamu.

          ASUS X555 memberikan user pengalaman menggunakan piranti berbentuk laptop namun dengan sistem operasional seperti android. Fantastis!

    1. Laptop yang hanya perlu 2 detik untuk bangkit.

    Keringat dingin bercucuran saat hendak presentasi di depan puluhan pasang mata yang seolah-olah hendak menerkam, sementara laptop yang sedari tadi dalam kondisi sleep tidak kunjung benar-benar ‘hidup’ saat dihidupkan. Susah sekali, lama sekali, layaknya dirimu ketika bangun di hari Minggu. Loading, waiting, authenticating dan sejenisnya kadang membuat gemas pada saat kita dihadang oleh sebuah bom waktu bernama injury time. Kenapa sih kok laptop kita sering dalam keadaan demikian? Setidaknya ada dua faktor yang mampu menjelaskan kondisinya, yakni faktor U dan S (usia dan sistem). Laptop tua ditambah dengan sistem yang kurang mendukung sangat mudah menjadikan laptop kita tidak mudah tanggap, tidak mudah sadar, serta tidak mudah peka. Maka dari itu, aku masuk ke kelompok pendukung tagar #2019gantilaptop.

    Eh, salah. Aku keluar lagi. Aku membuat tagar sendiri saja yang berjudul #secepatnyagantilaptop.

    Solusi untuk masalah demikian adalah satu, yakni ganti laptop. Tukang presentasi handal harus ganti laptop ASUS X555. Mengapa? Teknologi ASUS X555 sangat membantu dalam menghadapi persoalan ini. Dengan dilengkapi sistem yang komprehensif, ASUS X555 sangat handal dan responsif. Setelah di-sleep untuk beberapa waktu, ASUS X555 akan mudah untuk merespon perintah menyala. Kini, kamu tidak perlu berkeringat dingin lagi saat presentasi. Sebab, ASUS X555 telah menjelma menjadi udara segar untuk persoalan klasik presentasimu.

    1. Laptop sigap untuk pengguna yang rewel.

    Apa yang paling sering kamu alami ketika mengatur laptop dalam keadaan tidur (sleep)? Daya baterai habis, mati secara perlahan tapi pasti? Ada yang bahkan tidak dapat dihidupkan kembali? Aduh, pasti langsung berubah menjadi mode rewel, langsung pula panik untuk mengganti piranti. Namun, ASUS X555 bisa mengatasinya. Laptop ini mampu bertahan dalam kondisi sleep hingga dua minggu lamanya. Wah! Kamu saja pasti tidak tahan tidur terus-menerus selama lebih dari dua hari.

    Jadi, bagi kamu yang mempunyai sifat pelupa, ceroboh, acuh terhadap kondisi laptop, tetapi rewel jika melihat masalah, barangkali ini adalah salah satu jawaban dari semesta agar kamu dan laptopmu senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat.

    Eh, tunggu dulu. Apakah data langsung hilang ketika laptop dimatikan dalam kondisi sleep tanpa menyimpannya terlebih dahulu? Well, itu masalah klasik semua orang. Keluhan ini ditangkap dengan baik oleh ASUS. Sebab, ASUS telah merilis piranti baru yang membuat kita tidak perlu cemas bin ketar-ketir ketika menggunakan mode sleep. Seperti robot canggih, sebelum laptop benar-benar mati, laptop akan menyimpan sendiri pekerjaan atau jendela yang sedang bekerja. Ini yang membuat aku semakin kesengsem dengan ASUS X555.

    Kesengsem sama wajah sang mantan? Oh, tidak! Udah, lupakan saja!

    • Amunisi Untuk Produktif Bersama “Si Stylish dan Modis”

    Ibarat seorang wanita, sudah barangkali ASUS X555 bisa disebut cantik di luar, cantik pula di dalam. Begitu mungkin ungkapan yang cocok untuk spesifikasi hardware dan software ASUS X555 ini. Untuk mengenal lebih dalam, Mari kita menguliti bagian ASUS X555 satu persatu.

     

    1. Dari segi desain laptop, ASUS X555 adalah salah satu jenis laptop yang tangguh. Mempunyai berat 2,3 kg dan ukuran LCD mencapai 15,6 inci membuat laptop ini terlihat sangat menawan dan memanjakan mata pemiliknya, terlebih bagi kaum gamers dan penyuka film. Layarnya yang lebar dapat menampilkan setiap objek dengan sangat jelas.
    2. Chiclet Keyboard mampu memanjakan jari-jemari untuk menari dengan asyik tanpa perlu takut typo dan delete Chiclet keyboard adalah suatu bentuk pembaharuan dari bentuk keyboard. Uniknya, tuts pada keyboard dibuat dengan jarak agak jauh dengan tujuan agar pengguna lebih mudah dalam mengetik dan tidak typo lagi.

     

    Apakah mantanmu juga sepengertian ini? Ah, lupakan. Barangkali kita perlu membaca tulisan ini sambil ngopi bersama.

    1. Warna jernih yang dihasilkan mampu sejernih bola mata sang pujaan hati. Dengan kombinasi sistem antara AMD Rodeon HD 5870 dan resolusi layar 1366 x 768 piksel, lalu dipadukan oleh tim ASUS Golden Eye, laptop ini membuat tampilannya sangat memanjakan mata.
    2. Transfer berkas lama, padahal besarnya hanya beberapa megabyte saja? Hal itu tidak akan kamu dapatkan di Asus X555. Laptop ini telah tersematkan teknologi USB 3.0 for ultra fast data transfer yang memungkinkan untuk mengirim data film blue-ray dengan ukuran 25 GB dalam waktu 70 detik saja!
    3. ASUS SonicMaster Technology didampingi ASUS Audio Wizard menghasilkan kombinasi suara yang cetar nan membahana. Dilengkapi dengan pre-set audio modes membuat telinga pengguna semakin dimanjakan dengan teknologi ASUS X555.
    4. Smart Gesture Multitouch Technology dan Precise Control Fingerprints Technology membuat rekayasa touchpad menjadi lebih mudah dengan arah scroll horizontal, vertikal, dan mode pembesaran layar monitor.

    Apa kata mereka terkait ASUS?

     

    Kemajuan zaman sudah selayaknya kita timpali dengan kemajuan penguasaan teknologi. Dunia semakin lama semakin menyempit, perlu sebuah alat untuk setidaknya menguasai sektor-sektor tertentu. ASUS X555 menjadi salah satu pioneer kemajuan teknologi. Bersama ASUS pulalah anak-anak bangsa semakin produktif lewat karya-karya mereka. Ada yang berkarya tulis, karya desain, karya program, dan lain-lain. Akulah—seseorang yang biasa-biasa saja—yang menjadi salah satu dari mereka. Barangkali juga kamu yang kini tengah membaca sepenggal cerita yang biasa-biasa saja ini. ASUS telah menemaniku dalam jatuh bangunku, dulu, kini, dan nanti. Bersama ASUS, aku siap membuka lembar petualangan baruku.

    Bila aku adalah Milea, sudah pasti ASUS adalah Dilan-nya. Kucingku? Lain kali kukenalkan dia padamu.

    Aku tidak akan menyesal, Aku memilih ASUS.

    Dapatkan seri ASUS X555, ASUS X555 juga dijual di Tokopedia http://www.tokopedia.com/asus?source=universe&st=product*

    Big thanks delivered to @BloggerCrony giving me opportunity to join this competition. Last of all, wish me luck!

    Competisi Blog ASUS X555 oleh @BloggerCrony

    About the author

    Rully mufarika administrator

    A traveller writer, reading and writing enthusiast. Currently study at University of Gadjah Mada. Bachelor of Faculty of Social and Political Sciences 2015. Good Reading, Good Writing, Good Living.

    Leave a Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO