• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Warisan Ketangguhan dan Kecantikan Pegasus, ASUS UX331UAL Sahabat Produktif Menjelajahi Dunia Traveler Produktif

    ByRully mufarika

    Warisan Ketangguhan dan Kecantikan Pegasus, ASUS UX331UAL Sahabat Produktif Menjelajahi Dunia Traveler Produktif

    Darah Seorang Pengembara

    Nenek moyangku seorang pelaut

    Gemar mengarung luas samudra

    Menerjang ombak tiada takut

    Menempuh badai sudah biasa

    Sudah dapat dibayangkan bahwa anak-cucu-cicit nenek moyang ini pastilah memiliki darah yang sewarna, aku contohnya. Bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya, seperti itu pulalah diriku dan hubungannya dengan nenek moyangku yang menjadi pelaut. Berpetualang adalah jiwaku dan jiwa mereka, mengembara adalah pribadiku dan pribadi mereka, mencari asam garam adalah hidupku dan hidup mereka. Bedanya, aku termasuk generasi yang sangat lebih maju daripada nenek moyangku. Berlainan dengan nenek moyangku yang gemar traveling alias mengarungi hamparan samudera, aku sudah mengarungi semesta jagat raya! Usia? Jangan tanya! Aku masih muda, imut, juga bugar. Tidak sampai memerlukan waktu hingga lima puluh tahun, waktu yang kubutuhkan hanya kurang dari satu jam saja. Satu jam saja ‘ku telah bisa cintai kamu kamu kamu di hatiku (eh). Kembali ke topik, mengelilingi dunia hanya butuh waktu tidak lebih dari satu jam saja dengan melihat zaman yang saat ini serba cepat. Mantul mantul mantap betul, ‘kan? Ya iyalah! Lah, orang saja bilang kalau semesta jagat raya itu bernama media sosial. Ha ha ha! (Semoga nenek moyangku tidak malu sama kelakuan milenialku, ups!)

    Suka duka dalam traveling pasti bukan menjadi masalah bagi kamu yang menjelma menjadi seorang traveler. Pada dasarnya, traveling adalah proses menemukan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Untuk mengetahui hal-hal yang baru, trial dan error adalah suatu hal yang wajar. Seperti proses alamiah batu yang terkikis oleh air secara kontinu, kita akan menghadapi satu persatu, dua perdua, tiga pertiga−dan seterusnya−masalah yang akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih tegar, kuat, dan tahan banting daripada sebelum-sebelumnya. So, don’t be afraid to travel yourself, guys!

    Traveling di dunia nyata tidak jauh berbeda dengan traveling di dunia maya. Keduanya memiliki keasyikan dan susah-senangnya sendiri-sendiri. Di dunia maya, senang adalah ketika hasil jepret kamera sudah cantik dan berkilau seperti sunl**ht, tetapi seketika berubah sedih setelah gagal upload ke akun medsos karena kuota habis. Riang adalah ketika mendapat promo kuota internet 100 GB selama satu bulan, tetapi seketika berubah muram setelah jaringan provider hilang dibawa jalan-jalan. Senang ketika kuota oke, sinyal oke, baterai smartphone oke, tetapi seketika berubah bingung saat tidak ada yang bisa di-tag ataupun di-mention. Oh, seperti ingin pergi ke ujung dunia, hipotermia di kutub utara, hilang di segitiga bermuda dan tidak ingin kembali. Huft!

    Susah-gembira, tangis-tawa, foya-foya, hingga menggembel ria pasti pernah dialami oleh seorang traveler (ini traveler beneran). Traveling antarnegeri antargalaksi di awal bulan hingga traveling keliling kompleks rumah demi mencari sesuap kuah mi pada akhir bulan tentunya menjadi pengalaman yang mengasyikkan bagi seorang traveler. Menjadi seorang traveler memang penuh suka dan duka, tetapi jelas banyak sukanya. Seperti kata orang, “kumpul nggak kumpul yang penting jalan.” Wah, kalau gitu mah main tinggal teman aja. Awas, adegan berbahaya. Jangan ditiru!

    Traveling adalah detak jantungku, jalan-jalan adalah napasku, Kamu? Kamu adalah denyut nadiku (eeaakk, jangan baper ya). Akan tetapi, sekedar jalan-jalan rasanya tidak cukup bagiku. Rasanya seperti kurang garam, kurang santan, kurang gula, bahkan kurang micin. Bagiku, jalan-jalan akan terasa lengkap jika didokumentasikan dalam bentuk gambar, video, serta melalui tulisan. Anak milenial pasti sudah tahu tujuannya, apalagi kalau bukan untuk eksis bin hitz nan ciamik. Tidak perlu tengok sana tengok sini apalagi saling tuding, kuakui aku juga seperti itu (mumpung masih muda dan single, hehe). Jalan-jalan di tempat wisata yang gratis, foto candid, rekam jejak langkah sendiri, hingga menulisnya dalam kebuncahan perasaaan menjadi salah satu jalan ninjaku, eh, jalanku (tanpa n*nja karena hanya punya v*spa) membuatku bertransfromasi menjadi seorang travel writer (penulis sekaligus pengembara).

    Saatnya “berubah”! (langsung setelopening soundtrack Power Rangers”)

    Menjadi Seorang Travel Writer

    Menjadi travel writer adalah salah satu hal yang paling unik yang kualami dalam hidupku. Travel writer yang kumaksud bukanlah seperti Jan Morris, Freya Stark, maupun orang-orang profesional lainnya yang menjelajahi tempat-tempat menarik sekaligus mendapatkan uang. Honey, it’s not about money, it’s just about hobby (eh, jangan ge-er dipanggil honey). Selain dapat menikmati keindahan di berbagai sudut suatu tempat−termasuk manusia-manusia menarik yang kutemui selama perjalanan−, aku juga bisa berbagi cerita kepada dunia. Jalan-jalan, menulis, jalan-jalan lagi, menulis lagi, jalan-jalan terus, menulis terus, hal tersebut seolah-olah tidak ada perasaan capeknya. Aktivitas itu menjadi rutinitas yang mengasyikkan meskipun dilakukan sendirian alias jomblo (hiks). Lalu, apa sih menariknya menjadi seorang travel writer?

    • Berbagi pengalaman

    Melalui pengalaman yang kamu unggah di situs pribadi milikmu, baik di berbagai akun media sosial, website, maupun blog, orang lain dapat mengetahui cerita perjalanan wisatamu, baik buruknya, untung ruginya, hingga manfaat nirfaedahnya untuk mereka. Secara tidak langsung, berbagi pengalaman ini dapat dihitung sebagai salah satu bentuk sedekah, lo. Jadi, kamu tidak perlu senyum-senyum cengengesan dan diledekin anak-anak kecil dengan cerita penjelajahanmu lagi sebab kamu sudah bisa berbagi alias sedekah alias berinfak melalui tulisan-tulisan yang sudah kamu share terebut. Sedekah murah, berfaedah, serta tak terbatasi ruang dan waktu. Itu pastinya menarik, ‘kan? Ayo, semarakkan gerakan menulis = gerakan sedekah (eh)!

    • Bertemu banyak calon jodoh, eh, maksudnya banyak teman baru

    Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika kita jalan-jalan di tempat baru kita akan menemui banyak orang-orang baru. Orang-orang baru itu bisa dari penduduk setempat atau sesama traveler. Bahkan–jika beruntung-, kamu juga akan menemukan calon jodohmu, lo! Mbak Dian dan Mas Rian contohnya. Mereka adalah salah dua selebgram yang menikah dan kini sedang sibuk mengelilingi dunia. Cocok banget, ‘kan? Yuk, para jomblo bergegas packing barang-barang ke tas ransel. Semoga beruntung!

     

    • Menjadi hitz ala Raditya Dika dan Trinity

    Menjadi terkenal adalah risiko bagi kamu yang suka menulis dan serang meng-update aktivitas diri di berbagai saluran media sosial. Salah satunya seperti yang terjadi pada Mbak Trinity dan Mas Raditya Dika. Mereka berdua merupakan korban keberuntungan dari dunia maya yang menjadikan manusia pena sebagai sosok yang hitz dan tenar di kalangan masyarakat milenial. Kamukah korban keberuntungan selanjutnya? Jangan malah jadi korban kebuntungan, ya!

     

    Serba-Serbi Travel Writer

    Sebagai seorang travel writer, kamu sudah pasti bin wajib menyiapkan perangkat untuk terhubung dengan dunia lain. Proses penghubungan ke dunia lain ini tidak memerlukan kembang menyan apalagi wangsit dari simbah. Yang kamu perlukan ialah gadget yang berupa laptop, smartphone, dan perangkat sejenis. Kenapa sih, jalan-jalan kok musti repot bawa laptop dan smartphone segala? Pertanyaan itu pasti muncul dibenakmu, ‘kan? Nah, jawabannya ada di balik pertanyaan-pertanyaan di bawah. Saat traveling, seberapa sering kamu tersesat dan tak tau arah jalan pulang hingga menjadikanmu bak butiran debu? Lalu, seberapa sering kamu melewatkan event atau tempat penting di destinasi wisatamu? Atau bahkan, seberapa sering kamu melewatkan momen kebersamaan dengan pasangan (ingat, pasangan di sini maksudnya temanmu sesama traveler) karena tidak ada wadah untuk menyimpan kenangan? Nah, jika jawabannya “banyak!!!” −dengan tiga tanda seru yang ditebalkan−, kamu dalam keadaan kritis, SOS, mayday, hingga berlevel awas. Waspadalah! Waspadalah! Bisa jadi kamu melupakan betapa pentingnya perangkat ketika traveling. Penasaran manfaat penggunaan perangkat ketika traveling? Yuk cek!

    Anyway, jika ada yang dirasa kurang boleh coret-coret di kolom komen, lo!

     Knowing Better, Experiencing Further

    Ternyata oh ternyata, bertamasya di dunia nyata dan maya memiliki faedah yang sama pentingnya. Bak makan mie ayam minumnya es teh, intensitas tamasya di dunia maya sangat menunjang aktivitas kita di jagad bentala ke-pa-ri-wi-sa-ta-an dan per-pe-lan-cong-an. Kehadiran perangkat pengakses terhadap dunia maya sudah pastinya sangat dibutuhkan oleh kamu yang mengaku sebagai seorang traveler sejati. Pengetahuan terhadap perjalanan dan destinasi wisata tujuan membuat kita lebih siap 101% (siap tanpa tedeng aling-aling) untuk melakukan penjelajahan. Untuk apa?

    • Travel Planning

    Siapa bilang traveling tidak butuh perencanaan? Perlu diperhatikan, ada beberapa hal yang harus disiapkan agar kamu tidak menjadi gelandangan saat traveling. Jangankan persiapan diri, kita juga harus menyiapkan batin sebelum traveling. Ini tidak bicara mengenai fakta bahwa kamu akan menjelajah sendirian tanpa pasangan hidup, ya! Kamu perlu menyiapkan kesiapan batin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama traveling, semisal kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Dari sisi fisik, kamu perlu menyiapkan banyak hal, mulai dari budget, baju bawaan, kebutuhan di destinasi tujuan, peralatan mandi, peralatan makan, hingga peralatan tidur.

    • Place Discovering

    Jiwa penjelajah pastinya tidak akan puas dengan satu atau dua tempat tujuan saja. Nah, untuk memenuhi curiousity (ke-kepo-an), kamu membutuhkan pengetahuan penunjang yang bisa didapat dengan mudah melalui akses terhadap internet, misalnya lokasi penginapan terdekat, lokasi tempat makan terdekat, dan lokasi tempat wisata terdekat. Lokasi jodoh terdekat? Aduh, sulit ini!

    • Friend Finding

    Jalan-jalan sendiri tentunya berbeda dibanding jalan-jalan bersama orang tua maupun bersama teman. Melalui adanya media sosial, Kamu dapat mempublikasikan keberadaanmu saat itu juga. Melalui fitur share location, kamu dapat meng-update lokasi terakhirmu melalui gadget yang kamu bawa. Posting via instagram, update via facebook, atau nge-tweet via twitter membuat posisimu terlacak oleh teman-teman di dunia mayamu. Kalau ada temanmu yang kebetulan traveling juga dan mengajak jalan-jalan secara gratis pastinya menarik, ‘kan?

     

    Traveling Now, Keep Connected Then

    Satu hal yang harus kamu ingat ketika traveling adalah bahwa kamu adalah kamu. Saat traveling, kamu tidak bisa sepenuhnya melupakan dunia nyatamu atau keseharianmu. Kamu adalah kamu. Jika pergi kemana-mana, kamu tetap harus membawa seluruh identitas dan tentunya memperhatikan berbagai tugas, kewajiban, dan terbebankan kepadamu saat itu.

    • Anti skip-skip club

    Ini merupakan hal yang tidak lucu ketika kamu traveling tetapi di saat yang sama lupa mengirimkan tugas yang diberikan oleh dosen tercinta. Contoh lain, kamu menjadi direktur perusahaan lalu ada investasi yang tidak ter-follow up hanya gara-gara kamu lupa membuka emailmu. Pastinya super sebal, ‘kan? Maka dari itu, meskipun sedang traveling, ada kalanya kamu perlu menjaga konektivitas dengan aktivitas keseharianmu.

    • Don’t forget to tell your family

    Seringkali asyiknya liburan membuatmu lupa terhadap dia dan dia yang sedang menanti kabar di rumah (dia yang di rumah kita atau orang tua, bukan dia yang sedang di rumah calon mertua). Ada kalanya kamu perlu memberi kabar dan kondisimu kepada orang tua, anak, istri (kalau ada), suami (kalau ada), kakek, nenek, om, tante, adik, kakak, maupun teman-temanmu sendiri. Sikap kita yang cenderung lupa diri dan tidak berkabar saat liburan terkadang membuat keluarga menjadi khawatir. Jangan sampai poster orang hilang yang mencantumkan fotomu beredar di tiap ujung gang layaknya foto presiden di tiap kelas, ya! Nanti kalau terkenal tentunya merepotkan. Betul, tidak?

    • Save your brilliant idea

    Ngaku aja deh, pasti ada kalanya kamu memperoleh ide brilian sehabis berpetualang bak mendapat wangsit setelah bertapa. Jika iya, maka kamu wajib membawa perangkat yang dapat mencatat hasil pemikiran brilianmu dengan baik. Ide yang cemerlang kadang muncul di tempat yang jauh dari rumah nan sepi dari keramaian. Bahkan, ide bisa tidak kunjung muncul meskipun semalaman suntuk kita menunggunya. Makanya, kamu perlu mencatat idemu, menalisimpulkan, memasukkannya ke dalam botol, dan menyimpannya ke dalam brankas sebelum kamu kena tikung (eh). Intinya, simpan ide brilianmu ke dalam sebuah benda yang dekat denganmu dan bisa kamu baca kapanpun. Kapanpun, dimanapun, teteap produktif bersama ASUS.

     

    Spread Your Footstep

    Sebagian dari penulis–termasuk aku-memilih untuk mempublikasikan pengalaman traveling-nya pada saat itu juga. Selain menghindari missing momen penting, bagiku, menge-post tulisan saat traveling lebih menarik. Alasannya, aku dapat langsung membalas komentar-komentar yang masuk di post-ku. Selain itu, melalui post tersebut aku dapat menunjukkan keberadaanku di tempat yang sedang kulalui. Jika beruntung, aku dapat bertemu dengan teman-teman yang juga sedang berada di sekitar tempatku berada. Selain itu, aku dapat pula menemukan teman-teman baru sesama traveler dan bepergian bersama mereka.

    “Jika Bung Tomo memapah tombak sebagai senjatanya, maka travel writer membopong laptop sebagai senjatanya.”

    Salah satu langkah nyata, jalan konkret, perlakuan nirfafifu (antiwacana) yang perlu dipersiapkan oleh travel writer dalam berwisata secara produktif adalah menyiapkan laptop atau notebook untuk senantiasa ready di manapun, kapanpun, dan bagaimanapun kondisi kita. Adanya laptop di tas sangat memudahkan kita dalam traveling, mulai dari browsing informasi seputar destinasi tujuan, menjaga kita tetap terkoneksi dengan keseharian kita, hingga menjadi sarana untuk menge-post berbagai dokumentasi berupa foto, video,  atau catatan tulisan.

    Oh, ya. Saat ini, aku memiliki teman setia yang mendampingiku traveling, yakni ASUS X441U. Si hitam ini telah mengalami pahit getirnya jalan-jalan bersamaku. Mendaki gunung, menyusuri rel kereta api, hingga berjemur di lautan kendaraan Jalan Kaliurang sudah aku lakukan bersama dengannya. Dia memang kuat. Namun, aku sadar bahwa kuat saja tidak cukup. Aku membutuhkan dia yang lebih nyaman digenggam dan fleksibel dibawa kemana-mana dengan mobilitas yang cukup tinggi. Aktivitas mondar-mandir macam setrika membuatku membutuhkan laptop yang lebih moveable.

    Segala sesuatu pasti mempunyai konsekuensi, baik yang kamu suka hingga sesuatu yang kamu benci. Menjadi seorang travel writer salah satunya. Selain menemukan berbagai pengalaman baru nan menyenangkan, Kamu juga harus bersiap-siap untuk hal yang menyusahkan saat traveling. Memangnya apa aja sih susahnya? Yuk, simak pengalamanku bersama pendamping hitamku.

    • Sudah seperti membawa beban hidup, berat!

    Hal yang paling menyebalkan bagiku ketika bepergian adalah saat harus membawa laptop super besar dan berat yang bisa digunakan untuk menampol penjahat jalanan. Bayangkan saja, sudah membawa kebutuhan traveling saja berat, apalagi ditambah membawa laptop yang panjang kali lebar kali tebal.

    • Diperlakukan bak putri raja

    Sedia payung sebelum hujan, sedia ban sebelum kebocoran, sedia kompas sebelum tersesat. Itulah yang aku lakukan terhadap si hitam ASUS. Menjaganya harus seperti menjaga bayi yang belum diimunisasi. Jangankan bayi, doi saja masih disimpan entah di mana (hiks). Traveling dengan membawa barang elektronik semacam laptop memang perlu tingkat kewaspadaan yang tinggi, apalagi jika laptopmu termasuk jenis yang agak manja. Mau tidak mau, kamu harus siap untuk selalu memanjakan laptopmu.

    • Susah diajak kompromi

    Jika laptopmu memiliki daya saving baterai yang tidak istimewa, maka siapkan dirimu untuk menjadi fakir listrik. Secara singkat, kamu yang sebelumnya menjadi pemburu cinta berubah menjadi seorang pemburu colokan. Di stasiun mencari colokan, di terminal mencari colokan, sampai numpang di burjo hanya untuk mencari colokan. Duh, malu nggak sih? Ceritanya mungkin hampir sama denganku. Setidaknya, aku selalu siap sedia memenuhi daya laptopku sebelum kubawa bepergian. Dengan begitu, aku tidak perlu bingung memikirkan colokan saat traveling. Aku cukup memikirkan dia yang belum muncul di hidupku saja (ekya).

    • Kalah melawan kegelapan

    Beruntunglah bagi kamu yang sudah satu jiwa dengan posisi tombol keyboard sehingga dalam kondisi segelap apapun kamu tetap tahu di mana tombol enter, backspace, bahkan letak emotikon pesawat berada. Namun, bagi kamu yang masih tertatih-tatih dalam menghafal urutan tombol di keyboard laptop tampaknya harus menyiapkan kesabaran terlebih dahulu. Kita semua sudah tahu bahwa diperlukan usaha ekstra untuk mengoperasikan laptop di tempat yang gelap, misalnya menggunakan cahaya kamera ponsel. Padahal, kebutuhan akses laptop tidak berbatas tempat dan waktu.

    • Terkena penyakit hipotermia

    Kejadian ini sungguh pernah kualami bersama ASUS hitamku. Performanya yang luar biasa ketika diajak berpanas-panasan di pusat kota Yogyakarta mendadak jadi loyo ketika aku membawanya ke lereng gunung Merbabu untuk kegiatan bakti masyarakat. Ketika hendak menyalakan laptop, ASUS-ku ini keukeuh tidak mau menyala. Alamak! Padahal bahan presentasi ada di laptop milikku. Alamat kacau, syukurlah bahan presentasi sudah kusimpan di flashdisk terlebih dahulu. Saat itu, aku masih belum paham mengapa si hitamku ini ngambek tiada terduga. Dugaanku, si hitam rentan terkena hipotermia alias anti suhu dingin. Acapkali ingin kuberi dia teh hangat, tetapi aku sadar dia tidak suka teh hangat, bahkan air putih sekalipun.

    • Persaingan sengit mendapatkan harta karun

    Saat traveling, tidak jarang aku mampir ke kafe atau restoran yang menyediakan fasilitas Wi-Fi. Ibarat Wi-Fi adalah gula, maka aku adalah semutnya. Di mana ada Wi-Fi, di situlah kamu akan menemukanku sendirian dengan raut muka melas tanpa pasangan di samping tempat dudukku (waduh, malah curhat). Maksud muka melas itu yakni kalah bersaing dalam mendapatkan harta karun dalam mengarungi samudera jagad maya. Sudah jauh-jauh ke kafe, ternyata sinyal Wi-Fi lemot. Sudah mahal-mahal pesan kopi seperduapuluh dari satu juta, tetapi Wi-Fi tidak kunjung berstatus connected. Huh, rasanya sebal ingin membakar kafenya, bukan? Itulah yang sering kualami. Terkadang aku sekedar pergi ke kafe, warkop, bahkan menumpang di teras rumah tetangga hanya untuk mengakses Wi-Fi secara gratis. Namun nahas, bukan Wi-Fi yang kudapat, malah rasa emosi dan kesal yang terciprat. Aduh!

    Persaingan hidup sudah keras, jangan ditambah persaingan mendapat Wi-Fi, please!

    Itulah beberapa pengalamanku yang berharga namun terasa pahit−seperti memesan kopi di coffee shop−berpetualang bersama si hitam. Aku tidak berkecil hati. Ada seribu jalan menuju Roma, begitupun untuk menjadi seorang travel writer. Jika kamu ingin melakukan penjelajahan keliling dunia, tidak perlu merasa pesimis terlebih dahulu dengan kondisimu saat ini. Mengapa? Sebab, kini telah hadir ASUS UX331UAL yang akan menemani perjalanmu dalam suka duka, mudah sulit, dan jauh dekatnya tempat yang kamu tuju. Dalam kondisi kemarau panjang hingga hujan deras, dari musim jomblo sampai musim undangan pernikahan bertaburan, ASUS UX331UAL akan menjadi pasangan traveling yang sangat handal dalam menemani setiap milimeter perjalananmu.

    Mewariskan Pegasus Tangguh dan Melanjutkan Hidup Bersama Pegasus Tipis

    Meskipun aku telah melalui banyak hal bersama dengan belahan jiwaku saat ini, ASUS X441U, tetapi rasanya aku tidak tega jika akan mengajaknya berpetualang lebih jauh dan berjalan lebih lama. Usianya yang sudah hampir paruh baya untuk ukuran sebuah laptop membuatku berniat untuk merumahkan dia bersama adikku yang kini duduk di bangku SMP. Meskipun terlihat ketinggalan zaman, setidaknya ASUS X441U milikku masih kompatibel jika digunakan untuk adikku. Niat mewariskan si hitam ASUS X441U ini sudah lama berkecamuk di hatiku mengingat adikku belum mempunyai laptop. Hanya saja, aku belum mempunyai penggantinya. Untunglah kini ASUS UX331U hadir dan siap menjadi pendamping baruku,

    Terdengar dari jauh suara lagu yang menggebu-gebu, menarik perhatianku dan seolah-olah mengajakku untuk bernyanyi bersama. Kurang lebih seperti ini bunyinya:

    Jika kau mencari teman

    akulah dia yang tepat

    Aku ASUS Aku ASUS Aku ASUS UX331UAL

    Kalau kau mencari pendamping

    Akulah dia yang kau cari

    Aku ASUS Aku ASUS Aku ASUS UX331UAL

    Jika pendamping Dora dalam berpetualang adalah peta, maka pendamping idealku dalam menjelajah adalah ASUS UX331 UAL. Laptop baru yang merupakan saudara dari ASUS UX331UN tersebut resmi diluncurkan pada tahun 2018 ini. ASUS sebagai garda terdepan dalam brand teknologi elektronik di dunia tidak main-main dalam membuat inovasi laptop yang sangat menunjang aktivitas seorang traveler. Berbagai pembaharuan yang kian memanjakan traveler disematkan pada ASUS Zenbook seri UX331UAL, mulai dari tampilan fisik hingga performa organ dalamnya. Tepat seperti namanya, ASUS−diambil dari kata Pegasus−benar-benar merepresentasikan sosok yang cantik dan kuat. Sudah tidak sabar ingin “menguliti” sang Power Rangers satu ini? Yuk, cek!

    Warna Stylish Si Tipis

    Pada seri ZenBook UX331UAL ini, ASUS memberikan dua varian tampilan warna pada brand-nya. Hadir dengan warna deep dive blue membuat laptop yang tipis ini mempunyai kesan cool dan mewah, cocok bagi kamu yang menyukai kesan elegan dan kuat. Untuk yang suka warna-warna soft dan kalem tidak perlu khawatir, sebab ASUS juga memberikan pilihan warna rose gold yang memberikan kesan sederhana namun tetap stylish. Baik warna deep dive blue maupun rose gold, keduanya terlihat sangat kekinian dan sangat cocok untuk anak-anak milenial seperti aku dan kamu. Iya, kita berdua (eh).

    Bodi Asyik Si Tipis

    Berbeda dengan saudaranya ASUS X331UN, ASUS X331UAL memiliki bodi yang lebih langsing dan ringan. Meskipun demikian, laptop ini tetap memberikan kepuasan penampilan seperti laptop berukuran besar lainnya. Layar dengan lebar 13,3 inci (310 x 216 x 13.9 mm) memberikan kenyamanan pada mata saat memandang monitor, mulai dari untuk mengerjakan tugas, streaming siaran pertandingan sepak bola, hingga digunakan untuk nonton bareng (nobar) sekalipun. Bodi tipisnya tidak mempengaruhi kualitas penampilan yang memang selalu dikedepankan oleh ASUS.

    Selain itu, ada beberapa keistimewaan yang disematkan ke dalam bodi si tipis ini, yakni:

    • Nanoedge dan Full HD Display3 inci membuat nugas oke, streaming oke, nobar juga oke.
    • Screen to bodi ratio mencapai 80 persen, penampang layar luas, dan bezel-less membuatnya seperti melihat layar LCD proyektor pribadi. Jadi, nobar-nya tidak perlu lagi ke bioskop. So, ASUS UX331UAL is enough, isn’t it?
    • ASUS UX331UAL memiliki keunikan tersendiri di layarnya. Dia memiliki 178 wide viewing angle. Mau melihat layar dari sudut atas, bawah, kanan, kiri, atas lagi, bawah lagi, tidak berpengaruh kepada penglihatan. Asal jangan melihat layar dari sisi belakang layar, ya? Guys, itu tidak lucu (hiks)!
    • Efek bioskop sangat terasa. Alasannya, laptop seri ini memiliki gamut warna dengan lebar 100 persen. Wow! Teknologi ini membuat warna lebih hidup dan menyatu dengan keadaan alaminya. Keren!

    • Ringan banget. Tahu tidak kalau bobot laptop ini tidak sampai ada satu kilogram? Ini informasi penting untuk kalian. Laptop ini adalah laptop pertama dari semua seri ZenBook ASUS yang bahannya dibuat dari campuran magnesium dan aluminium. Dengan kombinasi kedua bahan tersebut, ASUS UX331UAL bisa lebih hemat bobot hingga 33 persen. Untuk bobot, ASUS ini memiliki berat tidak lebih dari 985 gram saja! Beratnya sudah seperti mau beli gula di pasar saja, ya.

    Spesifikasi bodi ASUS yang sedemikian ciamik sangat menunjang kebutuhanmu sebagai travel writer. Kamu tidak lagi perlu memikirkan beban hidup, eh, maksudnya beban laptop yang harus kamu jinjing ke mana-mana. Sebab, ASUS UX331 UAL memberikan kenyamanan baru yang memanjakan kamu ketika traveling. Tidak perlu khawatir lagi ketika akan traveling membawa si pendamping idaman, sebab kamu akan merasakan sensasi sebagai berikut:

    • Traveling menjadi lebih mudah dengan ASUS UX331UAL yang sangat ringan. Kini, berat laptop tidak lagi menjadi pemberat langkahmu untuk melangkah mengelilingi dunia. Bersama ASUS UX331UAL yang moveable, kamu dapat pergi ke mana pun yang kamu mau.
    • Traveling lancar, family-time lancar, dompet tetap hemat dengan tampilan ASUS terbaru. Tampilan ASUS yang mendukung aktivitas kerja pada layar sangat cocok untuk kamu yang suka menghabiskan waktu bersama keluarga, baik saat di rumah maupun saat berwisata. Ketajaman layar ASUS dan daya tampilnya tidak kalah dengan kesan saat menonton film di bioskop. Sebab, nonton film di ASUS UX331UAL serasa nonton di bioskop. Tentunya, lebih hemat, bukan?

    Kecil-Kecil Cabai Rawit

                Sekilas ASUS seri UX331UAL ini tampak seperti seri ZenBook lainnya. Namun, siapa sangka jika ASUS UX331UAL ini laptop yang sangat spesial. Kecil-kecil cabai rawit, mungkin itulah ungkapan yang paling cocok disematkan pada ASUS generasi 13 dari versi ZenBook ini. Layaknya nenek moyangku yang menjadi seorang pelaut, ASUS UX331UAL juga sama kuat bak seorang pelaut. Bagaimana tidak? Dengan bobot kurang dari 1 kilogram dan tebal tidak lebih dari 2 centimeter tidak membuat ASUS seri ini mudah diserang, termasuk oleh negara api sekalipun. Waduh! Buktinya sudah diviralkan oleh Bang Raditya Dika. ASUS UX331UAL tetap berfungsi seperti sedia kala setelah diinjak-injak. Ketika dilempar dari ketinggian lebih dari 1 meter pun, laptop ini tidak menunjukkan gejala sakit sedikit pun. Bahkan, dalam ujicobanya dengan dilindas motor, ASUS seri ini masih tampak biasa-biasa saja. Nampaknya, kekuatan ASUS X331UAL patut disandingkan dengan kekuatan Limbad, lo!

    Belum percaya? Coba cek langsung video di bawah!

    https://www.youtube.com/watch?v=0SefZFBgSCg

    Kurang keren apalagi coba si ASUS X331UAL ini? Masih tidak percaya? Sama!!!!! (aku sampai bingung dalam menuliskan jumlah tanda seru sebagai simbol keherananku dengan si tipis ini) Ngomong-ngomong, kalian masih penasaran dengan kekuatan si tipis dan mungil ASUS UX331UAL ini? Mari kita simak fakta-fakta unik ASUS UX331UAL berikut:

    • Tersertifikasi US Military Grade MIL-STD 810G. Nah lo, apa tuh maksudnya? Jadi, pengujian standar US Military Grade adalah rangkaian tes yang digunakan untuk menguji seberapa tahan sebuah benda−dalam hal ini ialah ASUS UX331UAL−. Berdasarkan pengujian tersebut, laptop ini dinyatakan lolos terhadap berbagai tekanan atau kondisi yang sangat berat sekalipun. Dengan teknologi yang sudah teruji, ASUS UX331 UAL mampu mempertahankan diri dari tekanan temperatur, kondisi hujan, lingkungan lembab, lingkungan berpasir dan berdebu, vibrasi, celupan air, bahkan tekanan yang dihasilkan dari daya banting dan daya tekan hingga bobot orang dewasa laki-laki sekalipun. Sadisnya, lindasan motor pun tak mampu membuat laptop ini sedikitpun batuk-batuk. Semua fisik dan sistemnya tetap oke dan beroperasi seperti tidak terjadi apa-apa. Tepuk tangan meriah untuk ASUS UX331UAL.

    Hei kamu, masih ragu untuk traveling membawa si tipis ASUS UX331UAL? Sadarlah kawan! Ada banyak keuntungan yang akan didapat jika membawa si tipis ini, di antaranya sebagai berikut:

    • Takut laptop jatuh saat dibawa bepergian? Sekarang tidak perlu takut lagi sebab ASUS sudah teruji. Jangankan sekedar jatuh, terlindas motor saja tidak memiliki pengaruh!
    • Terkena hipotermia saat dibawa ke puncak gunung? Katakan tidak mulai saat ini! ASUS UX331UAL tahan terhadap segala kondisi temperatur. Mau suasana sepanas terjebak macet di siang bolong, sedingin menyentuh balok es di kulkas, bahkan selembab kota Bogor di musim penghujan sekali pun tidak akan menyebabkan performa ASUS UX331UAL menurun. Yeay, kini aku tidak perlu khawatir lagi jika akan berpetualang sambil membawa laptop.
    • Mau diuji denga Limbad? Silahkan!

    Mengetik Bak Mengelus Kucing Peliharaan

    Terkadang, ide muncul dibarengi dengan munculnya kenyamanan. Saat tidak nyaman, ide pun juga susah munculnya. Ketika sedang mood untuk menulis saat traveling, ingin rasanya langsung menuliskan ide saat itu juga. Namun, keyboard yang sulit ditaklukkan oleh jari-jemari bisa jadi malah merusak suasana hati. Ih, sebal rasanya! Belum lagi kalau kondisi di sekitar sedang gelap, perlu usaha ekstra untuk melihat letak-letak tombolnya. Kini, muncul kabar gembira untuk kita semua. ASUS UX331UAL hadir dengan kenyamanan keyboard yang membuat nyaman ketika mengetik.

    Lo, emang apa aja itu? Yuk cek!

    • Teknologi Illuminated Chiclet Keyboard atau juga dikenal dengan nama island-stated keyboard pada laptop ASUS ini membuat bentuk keyboard lurus dan tidak landai. Jarak antar tombol yang ideal, yakni 1,4 milimeter, memberikan rasa nyaman saat digunakan untuk mengetik.
    • Gerakan multijari dan tulisan tangan menjadi semakin nyaman karena ASUS UX331UAL menggunakan teknolog palm-rejection yang memungkinkan minimalisasi terjadinya salah ketik alias typo.
    • Laptop ini dilengkapi teknologi backlit yang memungkinkan untuk mengetik atau mengoperasionalkan keyboard laptop dalam kondisi gelap sekalipun.

                Bersama ASUS UX331UAL, kamu tidak perlu lagi takut dengan ancaman mati lampu, kondisi gelap, dan typo di mana-mana. Alasannya, ASUS dengan teknologi terdepannya sangat memperhatikan kondisi kebutuhan penggunanya. Hobiku menulis saat traveling tentunya akan berjalan dengan lancar dengan ASUS UX331UAL. Yang pasti, aku tidak lagi ngebet mencari pendamping untuk menemaniku menulis. Cukup ASUS UX331UAL sebagai pendampingku dalam menjelejahi indahnya alam Indonesia.

     

    Keamanan Saat Traveling Terjamin

    Pernah nggak sih kamu merasa insecure kalau-kalau laptopmu hilang atau bahkan dibajak saat traveling? Semua pasti mempunyai kekhawatiran yang sama pastinya. Berdasarkan pengalamanku, sekalipun sudah menautkan password di laptop, kadangkala teman-teman usilku masih dapat mengakses laptopku. Huh! Ini tidak menjadi masalah yang terlalu serius jika hanya teman-teman terdekatku yang membajak laptopku. Akan tetapi, itu sering tidak berlaku saat traveling yang mana akan bertemu dengan banyak orang tak dikenal. Bagaimana jika bertemu dengan orang yang benar-benar usil dan ingin menyalahgunakan laptop beserta akun-akun kita di dalamnya? Mengerikan, bukan?

    Nah, menangkap kegelisahan tersebut. ASUS menghadirkan teknologi keamanan dengan kualitas super pada ASUS UX331UAL.  Pada seri tersebut, ASUS menambahkan fitur keamanan yang dijamin susah dibobol oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Melalui teknologi Windows Hello dan sensor jari membuat pengguna lebih mudah mengakses perangkat laptop dan keamanan dapat terjaga berkali-kali lipat.

    • Mager tiap kali memasukkan sandi ke perangkat laptop? Kini, ASUS dengan teknologi fingerprint-nya membuat akses pengguna laptop lebih mudah. Cukup sekali sentuh dan tekan, laptop akan otomatis mendeteksi sidik jarimu. Jika tepat, maka kunci akan terbuka.

    • Tak perlu takut lagi dengan risiko pembajakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab mengingat ASUS dengan teknologi Windows Hello hanya akan aktif oleh pemiliknya saja. Keren, ‘kan?

    High Performance Tak Berbatas Ruang dan Waktu

    Bagi seorang traveler, hobi menulis dan posting di website maupun media sosial tentunya tidak hanya membutuhkan skill menulis. Untuk menampilkan informasi yang lebih komprehensif, informasi seringkali disertai dengan berkas-berkas pendukung, seperti  foto-foto hasil traveling, video, hingga infografis. Sayangnya, tidak semua jenis laptop mampu melakukan fungsi tersebut secara sekaligus, Terkecuali ASUS UX331UAL, laptop ini mampu bekerja dalam performa maksimal kapan pun di mana pun. Berikut spesifikasi singkatnya:

    Spesifikasi Umum ASUS ZenBook UX331UAL
    CPU Prosesor Intel® Core™ i5-8250U, 6M Cache, hingga 3.40 GHz
    Sistem Operasi Windows 10 Home
    Memori LPDDR3 sebesar 8GB dan SDRAM hingga  2133 MHz
    Penyimpanan SATA3 M.2 SSD hingga 256 GB
    Layar 13,3 inci (rasio 16:9) LED backlit FHD (1920×1080) 60Hz, Ultra Slim 300nits
    Grafik Terintegrasi dengan Intel UHD Graphics 620
    Masukan/Keluaran 1x micro SD card, 1x audio jack COMBO, 1x Tipe C USB 3.0 (USB 3.1 GEN1), 2x Tipe A USB 3.1 (GEN1), 1x HDMI, kompatibel dengan HDMI 1.4
    Kamera VGA Web Camera
    Jaringan Bluetooth V4.2, terintegrasi 802.11 AC (2×2)
    Audio Mikrofon Built-in Stereo 1 W Speakers And Array, Teknologi ASUS SonicMaster

    Didukung Windows 10 Cortana Mode Suara

    Baterai 50 Whrs Polimer
    Dimensi 310 x 216 x 13.9 mm
    Berat 985 gram (dengan baterai)
    Warna Deep Dive Blue, Rose Gold
    Harga Rp 14.299.000
    Garansi 2 tahun garansi global

    Setelah ditelaah dengan cermat, ASUS UX331UAL memang menjadi laptop pilihan untuk terus produktif bagaimana pun kondisinya, termasuk saat traveling sekalipun. Jika melihat ASUS X331UAL yang dirilis pada tahun ini, tidak heran jika laptop ini sangat menunjang kebutuhan produktif kita sehari-hari, seperti:

    • Menjadi desainer produktif

    ASUS UX331UAL dilengkapi dengan sistem yang tidak main-main. Berbekal prosesor intel core i5 generasi ke-8 dan dengan kecepatan prosesor mencapai 3.4 Ghz membuat laptop menjadi antilemot dan lancar sekalipun digunakan untuk multitasking.

     

    • Sistem Operasi Windows 10

    Selain dilengkapi sistem yang bagus, ASUS UX331UAL juga disisipi oleh Windows 10 orisinil, bukan trial, apalagi bajakan. Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir terkait aksesibilitasmu saat traveling ke semua arah, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

    • Kompatibel dengan perangkat konektor yang lengkap

    ASUS UX331UAL dilengkapi berbagai port, mulai dari port 1x Tipe C USB 3.0 (USB 3.1 GEN1), satu buah port untuk micro SD card, 1x audio jack COMBO, 2x Tipe A USB 3.1 (GEN1), dan satu buah  port HDMI kompatibel dengan HDMI 1.4. Yang menakjubkan adalah port USB pada seri ASUS ini mempunyai teknologi USB tipe C yang memungkinkan untuk mencolokkan USB dalam kondisi terbalik. Melalui teknologi any-way-up-nya, kita tidak perlu repot-repot melihat apakah flashdisk sudah masuk dalam posisi yang benar atau tidak. Sebab apapun posisinya, teknologi ASUS ini dapat membaca flashdisk yang telah ditancapkan.

    Baterai Kuat Untuk Bekerja Keras Bagai Kuda

    Permasalahan utama pengguna perangkat elektronik selama ini tidak jauh-jauh dari daya penggunaan perangkat. Ada perangkat yang mempunyai daya tinggi, ada pula yang memiliki daya rendah. Daya laptop sangat penting karena laptop dengan daya bagus akan meningkatkan produktivitas penggunanya. Bayangkan saja ketika hendak mengirimkan tugas lalu tiba-tiba laptop mati kehabisan baterai. Pasti kesal, bukan?

    Satu hal yang menjadi andalan semua laptop ASUS adalah daya tahan baterainya. Sama seperti produk besutan ASUS lainnya, ASUS seri UX331UAL ini memiliki daya tahan baterai yang juga patut diacungi jempol. Dengan menggunakan baterai tipe li-polimer yang terkenal dengan daya tahannya, ASUS UX331UAL ini mampu digunakan selama 15 jam nonstop. Wih, keren ya, guys! Di manapun dan dalam kondisi apapun, kamu dapat menikmati traveling-mu lebih tenang dengan baterai laptop yang tahan lama.

    Penangkap Sinyal Wi-Fi Terbaik

    Maman            : “Roti gosong! Take home ujian akhir tinggal kirim tapi telat gara-gara wifi lemot. Alamat ngulang kuliah, huft!

    ***

    Nurdin             : “Et dah, ngapain manjat pohon?”

    Nurdiana         : “Cari sinyal wifi

    Nurdin             : “Oh, kirain cari pisang”

    Nurdiana         : “Maksud loooo!”

    ***

    Nonik              : “Eh duduk situ aja yuk!” (menunjuk kafe sisi barat)

    Torjen              : “Oke.”

    Nonik              : “Eh, gak jadi. Situ aja, yuk!” (menunjuk kafe sisi timur)

    Torjen              : (hanya bisa angguk-angguk)

    Nonik              : “Gilak! Lemot juga wifinya. Situ yuk deket modem!”

    Torjen              : “…..”

    Nonik              : “Pindah kafe aja yuk!”

    Torjen              : (mengambil korek api dan berniat membakar cafe)

    ***

    Generasi milenial pasti sering dong ya mengalami hal seperti di atas? Nah, jika kamu adalah korban koneksi Wi-FI yang lemot, sudah saatnya untuk meminang si ASUS UX331UAL ini. Perangkat lunak baru yang membedakan seri ASUS ini dengan yang lainnya adalah adanya sistem Wi-Fi Master untuk pengolah jaringannya. Hebatnya, Wi-Fi Master ini mampu menangkap jaringan lebih banyak dan lebih cepat dibanding seri yang biasanya. Jarak  penerimaan Wi-Fi ini mampu hingga 300 meter jauhnya, namun kecepatan yang didapatkan seperti di bawah modem Wi-Fi langsung. Jadi, tidak perlu takut kalah dalam persaingan ber-Wi-Fi ria, sebab ASUS UX331UAL didesain dengan kemampuan menangkap sinyal Wi-Fi yang sangat baik.

    Tidak hanya aku, ternyata ASUS idola semua kalangan!

    Referensi:

    https://www.asus.com/id/

    travelerien.com/

    https://www.youtube.com/user/radityadika

    https://www.instagram.com/travelerien/

    Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba “Blog Competition: Laptop Idaman Sobat Traveler” yang diadakan oleh travelerien.com

    http://www.travelerien.com/2018/09/blog-competition-laptop-idaman-sobat-travelers.html

    #2018PakaiZenBook #LaptopIdamanSobatTraveler #ASUSxTravelerien

     

    About the author

    Rully mufarika administrator

    A traveller writer, reading and writing enthusiast. Currently study at University of Gadjah Mada. Bachelor of Faculty of Social and Political Sciences 2015. Good Reading, Good Writing, Good Living.

    Leave a Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO